Bacanya santai aja ya,soalnya part ini spesial ending jadi dibikin panjang banget hihi
Vote atuh terakhir kalinya nih.
.
.
Hari demi hari sudah Qinan lalui,bahkan sudah satu tahun Qinan hidup tanpa kedua orang tuanya dan selama satu tahun itu hari-hari nya ditemani oleh Kiara,Afrizal dan sesekali oleh Raka karena Raka memutuskan untuk melanjutkan kuliah nya di Indonesia dengan alasan agar ia tidak sulit berkomunikasi dengan Mamah Papah nya padahal dibalik itu alasan Raka adalah untuk menjaga Qinan dari jarak dekat.Sekarang Qinan sudah lulus SMA dan kini ia sudah kuliah di Universitas yang lumayan besar di Tangerang dan kali ini Afrizal mengikuti Qinan untuk kuliah di kampus yang sama dengan Qinan begitupun Kiara. Meskipun keduanya mengambil fakultas yang berbeda,namun keduanya tetap akrab dan selalu bersama saat waktu istirahat.
Bukan hanya dengan Afrizal,Qinan satu Universitas. Dengan Raka-pun ia satu kampus hanya saja jarang bertemu dikarenakan jam kuliah yang berbeda diantara keduanya.
"Selamat pagi Ratu," sapa Satria saat mendapati adiknya sedang sarapan di meja makan. Pagi ini, Satria memberikan Qinan kejutan dengan kedatangannya yang tiba-tiba.
"Bang Satria," wajah Qinan langsung berseri ketika mendapati kakak-nya berada dirumahnya pagi ini. Sudah cukup lama Satria tidak mengunjunginya dikarenakan profesi nya sebagai dokter yang selalu disibukkan dengan pasien.
"Abang kenapa gak bilang mau kesini?" tanya Qinan
"Namanya juga surprise," jawab Satria dengan senyuman khasnya.
Semenjak satu tahun yang lalu, Satria menjadi lebih memanjakan Qinan dan tidak menjahili Qinan. Apapun yang Qinan mau dan butuhkan,Satria pasti langsung memenuhi namun permintaan Qinan tidak macam-macam. Permintaannya tidak jauh dengan meminta Satria dan Alexa untuk menginap atau mengantarkan Qinan ziarah ke makam Mamih Papih nya atau sesekali Qinan meminta Alexa dan Dhira untuk menemaninya jalan-jalan ke Mall. Qinan yang sekarang sudah berbeda,kini kedewasaannya sudah terlihat dan sikap keras kepalanya juga sedikit mengurang.
"Kak Alexa gak ikut?" tanya Qinan saat menyadari bahwa Alexa tidak ada
"Enggak, kan sekarang udah punya dede bayi" jawab Satria angkuh
"Dih dasar papa muda sombong." Qinan-pun melanjutkan sarapannya larena sebentar lagi Afrizal akan sampai untuk menjemputnya.
Mengenai Edzard, sekarang Edzard-pun sama sibuknya dengan Satria karena ia memegang perusahaan milik Algi yang sedang berada dipuncak kejayaannya karena beberapa bulan setelah Algi meninggal,perusahaannya sempat mengalami penurunan saham yang cukup drastis namun dengan pengalaman yang Edzard miliki,ia mampu mengembalikan saham perusahaannya hingga sekarang padahal Edzard juga masih aktif dikampusnya sebagai mahasiswa.
Ding dong..
Terdengar suara bel rumah berbunyi. Sudah diyakini itu adalah Afrizal,akhirnya Qinan mengakhiri sarapannya dan berpamitan pada Satria.
"Selamat pagi," sambut Afrizal hangat
Qinan tersenyum manis kepada Afrizal,"pagii" balasnya.
"Udah sarapan?" tanya Afrizal
"Udah barusan,oh iya di dalem lagi ada bang Satria" ujar Qinan
"Oh bang Satria nginep?"
"Enggak,dia barusan kesini buat nemenin sarapan katanya" jawab Qinan terkekeh
"Yaudah aku pamitan dulu ke Bang Satria ya," ucap Afrizal kemudian Qinan-pun membiarkan Afrizal masuk untuk berpamitan dengan Satria.
Setelah itu mereka berdua-pun berangkat menuju kampusnya namun sebelum benar-benar ke kampus,kedua nya selalu mampir sebentar ke toko roti untuk membeli beberapa bungkus roti dan diberikan pada orang-orang yang kurang mampu yang ditemuinya dijalan atau kepada beberapa pengemis atau pengamen anak kecil yang mereka temui di lampu merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKDT [REVISI]
Ficção Adolescente"Mau menolak dengan cara apapun, jika kau adalah takdirku maka kau akan bersamaku." -Raka "Dan mau memaksa dengan cara apapun juga jika kau bukan takdirku, maka kau tidak akan pernah bersamaku." -Qinan Start : 11 Februari 2020📍 Finally : 22 Juli 20...