26.Tau

326 19 2
                                    

Happy Reading!
.
.
Hari ini adalah hari pertama seluruh siswa masuk sekolah setelah 2 minggu libur akhir tahun.Setiap siswa pasti banyak cerita setelah liburannya. Tidak terkecuali Qinan. Justru Qinan mungkin paling banyak memiliki cerita dan pengalaman daripada yang lain meskipun Qinan tidak melakukan liburan keluar kota apalagi luar negeri:v.

Sejak pagi, Qinan hanya berdiam diri dikelas. Qinan tidak mau pergi ke kantin karena ia takut akan bertemu dengan Raka. Sebenarnya bukan takut, tapi lebih ke malas untuk melihat wajah Raka.

"Yakin lo Nan gak mau ke kantin?" tanya Kiara kesekian kalinya

"Iya Kiaraa" Lantas Qinan pun mengangkat kepalanya yang tadi ia itdurkan diatas meja.

"Yaudah, mau nitip gak?"

Qinan berfikir sejenak.

"Siomay aja deh sama Es Teh," setelah menjawab pertanyaan Kiara Qinan kembali menidurkan kepalanya diatas meja sambil memainkan ponselnya.

Qinan jadi ingat kejadian beberapa hari yang lalu saat ada nomor asing yang men-video call nya. Kemudian Qinan pun mencoba untuk menelfon kembali nomor asing itu, hasilnya tetap sama. Nomor nya sudah tidak aktif.

"Oh iya si sandy kan tau cara nyelidikin nomor asing gini," Qinan pun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kursi Sandy yang tak jauh dari kursinya.Untung saja saat ini Sandy sedang bermain game online jadi Qinan tidak perlu repot keluar dan mencari keberadaan Sandy.

"Oy!"

"Buset, lo kagak bisa sopan apa kalo ngagetin orang?" Sandy langsung melepas headset yang sedang terpasang ditelinganya

"Emang kalo ngangetin orang ada cara sopannya?" tanya Qinan bingung

"Ya ada lah,"

"Gimana?"

"Gini nih," "Hey!" Sandy melakukannya dengan sangat lembut bahkan terkesan menyapa bukan untuk membuat orang terkejut.

"Itu namanya nyapa bego!"

"Dih, ngegas!"

"Udahlah lu mau apa gangguin gue? Gue gagal booyah nih gara-gara lo kagetin" lanjut Sandy

"Geser lu nya, gue mau duduk" Sandy pun bergeser duduk dikursi sebelahnya

"Kan katanya lo bisa ngelacak nomor kan?" tanya Qinan

"Iya, kenapa emang? Lo mau nyuruh gue buat lacak nomor?" tanya balik Sandy

Qinan terkekeh, ternyata Sandy adalah tipikal orang yang mudah peka."Bisa kan?"

"Bisa sih, tapi ada syaratnya"

"Ah elah lu mah kayak kagak niat bantuin temen. Heran gue,"

"Yaudah kalo gak mau,"

Qinan mendesis pelan. Kenapa di dunia ini masih ada spesies seperti Sandy? Membuat Qinan harus mengelus dada saja.

"Yaudah apaan syaratnya? Jangan banyak bacot"

"Mudah sih, ya lo traktir gue selama 2 hari aja deh gak papa gue mah ikhlas" jawab Sandy sambil menaik turunkan kedua halisnya membuat Qinan memutar bola matanya jengah.

"Satu hari aja deh, gue lagi bokek" elak Qinan

"Yaudah berarti setengah aja nyari tau nya,"

"Dih begitu. Yaudah deh iyaa dua hari, tapi lo harus bener-bener nyari tau tentang nomor nya"

"Nah gituu dongg. Lo tenang aja, masalah detektif-detektif serahin aja sama Aa Sandy" ucap Sandy membanggakan dirinya sendiri

"Yaudah, gue send nomor nya ke lo" ucap Qinan

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang