"Mau menolak dengan cara apapun, jika kau adalah takdirku maka kau akan bersamaku." -Raka
"Dan mau memaksa dengan cara apapun juga jika kau bukan takdirku, maka kau tidak akan pernah bersamaku." -Qinan
Start : 11 Februari 2020📍
Finally : 22 Juli 20...
Happy Reading! . . Qinan menghembuskan nafasnya kasar. Sekarang adalah hari kedua dalam libur semesternya.Hatinya tidak tenang, kepalanya pusing karena terus saja memikirkan apa yang Qinan mimpikan semalam.
Dari pagi setelah sarapan, Qinan tidak keluar kamar dan tidak menerima siapapun masuk ke dalam kamarnya. Saat ini, Qinan sedang dalam mode tidak ingin berbicara atau bertemu dengan siapapun. Bahkan sampai-sampai Kiara ditelfon oleh Fina agar membantu membujuk Qinan untuk menceritakan masalahya. Namun tetap saja Qinan bungkam.
"Pokoknya, gue harus cari tau sendiri dulu. Harus bisa selesai-in masalah lo sendiri Qinan! Lo gak boleh terus-terusan ketergantungan sama orang lain." Kata Qinan memperingati diri sendiri sambil mondar-mandir
"Ah iya gue inget, waktu gue kelas delapan smp mamih bilang kalo gue suka curhat dibuku diary warna pink muda dan kata Mamih kalo gue mau tau apa yang hilang dari ingatan gue, gue harus cari dari buku itu" ucap Qinan pada dirinya sendiri
Kemudian Qinan mencari buku yang dimaksud di atas meja belajar nya. Namun Qinan tak menemukan buku yang dia cari. Qinan pun beralih mencari buku itu di kardus yang ia simpan dibawah meja belajarnya yang isinya adalah buku-buku yang sudah tidak terpakai.
Setelah satu kardus sudah Qinan obrak-abrik. Dan kini kardus yang kedua dan terakhir. Tak sampai setengah buku-buku yang ia keluarkan, akhirnya buku diary yang Qinan cari pun ada. Lalu Qinan membuka lembaran pertama, disana terdapat tulisan tangan Qinan yang menuliskan 2 nama orang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenapa harus nama Kak Raka? Apa maksud mami?
Kemudian, Qinan membuka lembaran yang kedua dan disana terdapat curhatan pertama seorang Qinan yang mendeskripsikan tentang Raka.
Tiba-tiba kepala Qinan kembali pusing bahkan sakit. Namun Qinan berusaha untuk menahannya dan Qinan berpegangan pada ujung meja belajarnya untuk menahan keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh.Nihil! Qinan tetap saja terjatuh karena kepalanya sangat sakit, lebih sakit dari sebelumnya. Sehingga,figura poto berukuran kecil yang ada dimeja belajarnya jatuh karena tidak sengaja tersenggol oleh tangan Qinan.
***
Orang-orang yang berada di luar kamar Qinan pun mendengar suara figura poto saat terjatuh tadi. Dengan cepat, mereka semua pun mengetuk-ngetuk pintu kamar Qinan yang hasilnya tidak ada sahutan dari dalam. Dan akhirnya Edzard,Raka, dan Satria mendobrak pintu kamar Qinan.Qinan sudah tergeletak di lantai dan disamping tangan kirinya terdapat buku diary berwarna pink muda miliknya. Sudah diyakini, Qinan pingsan karena buku ini.
"Yaa allah Qinan, kamu kenapa sayang" teriak Fina langsung mengangkat kepala Qinan keatas pangkuannya.