15. Care

365 22 5
                                    

Happy reading!
.
.
Hari ini adalah hari terakhir dimana waktu yang Kamath berikan untuk Qinan malam itu sudah sampai disini.Kemarin sore, Edzard menceritakan bagaimana Raka mengkhawatirkan Qinan saat Qinan berada di UKS, awalnya Qinan tidak percaya dengan apa yang Edzard ucapkan namun Qinan bertanya kepada Kiara untuk memastikan dan Kiara mengatakan hal yang sama dengan Edzard.

Apa mereka semua sekongkol? Tapi Kiara tidak pernah berbohong pada Qinan, tidak ada rahasia apapun diantara Kiara dan Qinan.

Siang ini, tiba-tiba semua guru disekolah mengadakan rapat dadakan yang berarti semua kelas free hanya saja murid-murid tidak diperbolehkan untuk pulang. Maka dari itu, dari istirahat kedua sampai nanti pukul setengah 3 murid-murid akan selalu keluyuran keluar kelas entah itu untuk ke kantin atau yang lainnya.

Kali ini, bukan kantin yang dikerubuni para siswa/i. Melainkan lapangan basket, karena anak basket mengadakan tanding pertingkatan. Semisal, kelas 10 VS 11 atau kelas 11 VS 12, dan bisa saja kelas 10 VS 12.
Kali ini, kelas 10 yang sedang bertanding melawan kelas 12 terlebih dahulu. Tentunya, tim basket dari kelas 12 tak kalah tampannya dengan kelas 11 yang didalamnya terdapat Edzard dkk.

Sorak dari penonton yang 95% adalah kaum hawa sangat terdengar, untung saja lapangan basket letaknya jauh dari ruang rapat jadinya tidak akan mengganggu proses rapat guru yang dadakan itu. Qinan dan Kiara yang mendengar teriakan itu pun langsung berlari kearah lapangan basket yang berada diujung.

Sesampainya disana, Qinan dan Kiara langsung duduk dikursi yang untungnya masih kosong tersisa hanya untuk 4 orang lagi.

"Ini lawannya kelas 12?" Tanya Kiara

"Iya kayaknya, soalnya itutuh kek Kak Chandra " jawab Qinan menunjuk salah satu kakel nya yang sedang men-dribble bola basket menuju ring dengan lihai.

Ting

Satu point tercetak dipapan LED yang bertuliskan point masing-masing tim.
Teriakan demi teriakan pun mengisi lapangan basket yang memang dibuat bangunan, bukan terbuka.

"Lebay amat sih, kalo mo teriak biasa aja kali" Qinan mendelik matanya jengah.

Berbeda dengan Kiara, Kiara justru ikut berteriak dan bertepuk tangan tapi tak sehisteris yang lain karena tau bagaimana sikap sahabatnya ini.

"Kelas 11 udah main belom sih, katanya Bang Edzard Kak Raka masuk tim inti basket" batin Qinan menggigit bibir bawahnya dengan wajah bingungnya.

Drrtt.. Drrtt..

Ponsel Qinan bergetar 5kali, dengan cepat Qinan membukanya dan mengetikkan beberapa angka untuk membuka lockscreen nya. Setelah terbuka, Qinan mendapat 5 pesan dari nomor yang tak dikenal, lagi?

Tadinya Qinan malas untuk membuka pesan itu apalagi membalas tapi di kemudian detik, pesan dari orang yang tak dikenal bertambah menjadi 7. Oke fiks, orang itu spam dan minta langsung dibalas. Dengan berat hati, Qinan pun membuka pesan itu dan membacanya.

081xxxxxx
gw Raka.

LAST DAY!

lo harus kasih jawabannya besok malem dan gw bakal kasih alesan kenapa gw fine" aja stlh lo kasih jawaban lo

gw harap lo kasih jawban yg gk buat orang lain kecewa

lo dimana? Edzard nanyain lo

P

Qinanta lo idup kan?

Qinan sangat menyesal sudah membuka pesan itu, rupanya nomor yang tak ia kenal itu adalah Raka. Ya ampun, bikin orang suudzon aja.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang