Ke-Enam

45 11 2
                                    

•~Semua orang kalo ada maunya aja suka ngehalalin semua cara. Termasuk PDKT~•

Fanya berjalan dengan sedikit mengangkang kan langkahnya. Bajunya yang terlipat keatas membuat deretan mata memilih untuk memandangnya.

"Gila tuh cewek apa cowok sih"

"Diboking juga dia gak bakalan mau"

Mendengar ocehan-ocehan para pria lain tak sedikit pun membuat Fanya marah. Ia mengakui, ia menghargai penilai mereka. Sebab omongan mereka bukan penentu masa yang akan datang kan?

"Aww! " pekikan Fanya membuat Bisma menoleh. Ia sangat takjub dengan pemandangan yang amat menakjubkan

"Lo... "

"Apa lo? Mau sama ngomong kayak mereka tentang gue? Gak masalah! Gue makan nasi bukan makan omongan! " tegasnya dengan volume meninggi

Bisma menaikan sedikit bibirnya, dirinya dibuat tanda tanya besar mengapa Fanya begitu benci pada dirinya. Padahal Bisma sendiri baru melihat gadis itu

"Wey tunggu! "

Perjuangan Bisma terhenti saat melihat Erika yang melintas berlawanan dengannya. Ia melihat Erika sampai membalikan badannya dan memilih untuk mengikutinya

"Hai.. Siang cantik"

Erika mendelik tidak suka, ia menyimpan kedua tangannya di depan dada karena kesal pada Bisma yang setiap hari terus menganggu.

"Udah tahu"

"Yauda sih nyapa doang. Mau kemana? "

"Kemana aja asal yang gak ada lo nya!" Erika berlalu dengan hentakkan kakinya menuju kelas. Bisma sih Bisma, cowok yang lain dari pada yang lain. Cowok nekad dengan segala caranya

"Hai" sapa Bisma pada beberapa gadis yang sedang berbisik-bisik

"Haiiii... Ganteng bangett"

Bisma malah menaikan alisnya manis, ia berusaha menjadi playboy, agar Erika sedikit memperhatikan dirinya. Syukur-syukur bila Erika cemburu

"Lo kenapa sih ngehindar dari gue?"

Erika diam tidak menjawab. Ia meraih novel dan sengaja menutupi wajahnya dari Bisma.

"Elo ninggalin gue! Berani ya" tiba tiba Griyyan datang dengan botol aquanya.

Ternyata bukan ke Erika saja Griyyan seperti itu, pada Bisma juga lebih malah.

"Apaan sih lebay banget"

Griyyan memilih duduk di depan Erika, ia membalikan badannya mengkodekan agar Bisma mengajak ngobrol Erika

"Erika"

"Lo budek apa gimana sih?"

"Gue gak denger" jawab Erika singkat.

Bisma menghempas nafasnya, duduk di meja milik Erika yang belum tahu jika itu batasan milik Fanya.

Kedatangan Fanya membuat Griyyan memangapkan mulutnya,menyadari jika Bisma telah melanggar batas wilayah membuat wanita itu menjewernya.

"Aw..awwww lepasin gue"

"Lo kenapa gak dipake sih punya mata!" teriakan Fanya ditelingannya membuat benda itu merasanya nyeri bagi Bisma. Ditambah tarikannya melebihi Adran bila dibandingkan

"Lepasin dulu!" Bisma mengusap ngusapkan telinganya yang memerah, Fanya memanglah wanita kasar.

"Lo cewek tapi gak ada anggun anggun nya ya!" celetuk Bisma membuat Fanya semakin kesal

"Lo pergi gak dari sini! Pergi gak?"

"Nggak. Gue mau ketemu calon gue, gak ketemu sama lo. Gak usah pd deh wew"

"Wah..wah...berani ya lo sama gue"

"Fanya udahlah! Gak usah di tanggepin cowok stres kayak dia" akhirnya Erika menyibakan Novelnya kesal. Mendengar gaduh dari sampingnya tak membuat ia untuk fokus.

Fanya diam, hanya meledeknya lewat bibir kecilnya yang terus menyerocos tanpa suara. Keberadaan Fanya semakin memperkeruh suasana.

"Erik"

Bisma menyimpan perutnya diatas meja lagi lagi menggoda Erika, Fanya langsung saja mengacak ngacak rambut Bisma hingga membuat cowok itu yang mengalah.

"Aaahhh apaan sih lo. Lo tuh siapa sih! Sejak kapan lo ada disini. Ngerusakin suasana tahu gak?! Ya Allah bikin gue kesel terus lama-lama"
Bisma frustasi menjawabnya, suaranya memanglah pelan tak meninggi seperti apa yang dilakukan Erika dan Fanya terhadapnya

Griyyan yang sedari tadi melihat Bisma hanya bisa tertawa puas melihatnya, ia menyeret kerah pria itu untuk menjauhi kedua cewek aneh

"Ke kantin yoo. Gak usah banyak omong, gak usah ngegodain cewek lagi. Katanya janji mau sungguh sungguh"

"Sungguh sungguh jatuh cinta maksudnya?"

"Terserah lo deh cape gue" putus Griyyan bodoamat

**

"Erik? si Bisma itu pacar lo ya?" pertanyaan konyol membuat Erika tersedak melahap somay nya. Erika meminum es nya dibarengi ketawa pada Fanya

"Fanya, gue gak kenal sama dia. Dia aja yang suka gangguin gue"

"Semua orang kalo lagi salah tingkah pasti akan bohong. Lo bohong kan?"

"Nggak gue gak bohong. Emang sih waktu waktu lalu dia nemuin gue terus kenalan ya gitu deh gak tahu tujuan tuh anak apaan kesini"

Jawab Erika seadanya. Sejujurnya Erika masih canggung dengan keberadaan Fanya, pasalnya Fanya orang baru yang akan merepotkan hari hari Erika sampai kapanpun

"Ohh...gitu ya. Gue gak ada percaya tuh sama cowok"

"Semua orang kalo ada maunya aja suka ngehalalin semua cara. Termasuk pdkt, dan- " tambahnya.

Fanya tidak melanjutkan kalimatnya lagi. Erika hanya mengangguk anggukan kepalanya paham yang dimaksudkan Fanya. Mungkin Fanya benar Bisma mendekatinya ada maunya saja











Jadi gimana nih?ada yang sependapat kah dengan Fanya?
Aku sih iya in aja ya:v

Jangan lupa vote & komen ya

ERIKA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang