Ke-Empat

67 13 3
                                    

•~Orang yang selalu mengganggumu bisa jadi ia yang akan terus mencintaimu~•

"Erika"

Suara purau dari balik pintu kamar Erika, membuat gadis itu menolehkan wajahnya. Ia melihat Anggun mama angkat Erika sejak dulu.

Semenjak Erika menginjakan kelas 2sd sudah beliau adopsi, sebab Anggun tak memiliki anak sama sekali. Dan Erika sangat bersyukur masih bisa diberi kasih sayang yang tulus dari keluarga kecilnya.

"Iya ma? " Erika memalingkan wajahnya pada pintu berpolet putih dengan sedikit terdorong maju dari arah luar. Memperlihatkan wajah Anggun yang selalu tersenyum saat melihat Erika, menganggap ia telah diberikan malaikat kecil

"Kamu belum tidur? "

Erika menggeleng, melihat pekerjaannya yang belum selesai.

"Belum ma, masih banyak."

"Besok lagi juga gak papa kali. Emang dikumpulkan besok? "

"Enggak sih, biar gak terlalu numpuk aja" senyum Erika.

"Oh ya ma, Erika suka digangguin sama cowok yang waktu itu di kafe"

Erika akhirnya mengangkat suaranya, ia melihat mamanya yang mulai serius sambil mengelus rambut
halusnya.

"Oh ya? Yang mana? "

"Itu loh yang jadi chef waktu itu. So kenal banget dia pake acara bayarin jajan Erika. Dia pikir siapa? "

Anggun tersenyum, sudah pasti Erika memanyunkan bibirnya karena kesal. Mengapa Anggun sama saja seperti Bisma? Mengesalkan!

"Mama..... Erika serius"

Erika terus merengek melihat Anggun yang sepenuhnya tak mendukung Erika ikut murka.

"Kenapa? Marah? "

"Nggak. Ya.. Males aja sih ngapain juga ganggu ganggu Erika. Masih banyak orang yang mau diganggunya"

"Kayaknya... Dia suka deh sama kamu. Bisa jadi kalo dia mengganggumu dia juga yang akan suka sama kamu"

Erika semakin merengek, ia setengah hati untuk tetap sabar diledek oleh mama angkatnya itu

"Mamaaaa..... Erika cuman diajak kenalan doang gak diajak pacaran"

"Tapi kalo dia ngajak pacaran kamu mau kan? " pertanyaan terakhir membuat Erika gegeretan. Boro boro pacaran, didekat Bisma saja sudah membuatnya tidak ingin berlama lama

Anggun tersenyum menang, ia menciumi Erika dengan penuh sayang. Segera bangkit beranjak dari diamnya keluar kamar Erika

Akhirnya Erika bisa bernafas kembali dengan sisa kekuatannya. Syukurrr

**

Bisma keluar dengan pakaian olahraga lengkap, dengan tentengan sebelah tas nya yang sengaja ia simpan di bahu kiri. Tangan beralih cepat pada sandwich yang Griyyan buat.

Ia memasukan sandwichnya menjadi beberapa bagian pada mulutnya. Griyyan yang merasa kesal hanya bisa membuatnya kembali dengan bermacam selai di dalamya.

"Bisma? Bisma!! "

Adran sedikit menaikan volumenya, ketika sebutan nama putera semata wayang mereka tidak memperdulikannya.

Bisma menelannya dengan susu yang sudah tersedia.

"Duduk dong biar lebih sopan Bisma."

Bisma menurut saja. Ia duduk tepat di depan Griyyan. Wajahnya yang selalu berseri menaik turunkan alisnya menggoda Griyyan yang terpaksa memasukan sandwich keduanya dengan malas

ERIKA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang