•~Kalo mau berhenti bilang, kalo mau lanjut juga bilang. Biar semua tahu, bahwa waktu tak sebercanda itu~•
Kedua temannya kembali merangkul Bisma yang masih diam, nampaknya Bisma masih tidak percaya dengan segala ucapan yang Egy katakan
"Jadi selama ini Erika punya pacar. Dan mereka belum putus" ucap Griyyan berat. Bisma melepas tangannya yang tersimpan dibahunya, ia mengikuti sepasang kekasih itu untuk masuk kedalam kaffe
**
"Mau pesen apa? " Erika menggeleng menolak, ia sama sekali tidak ingin makan. Nafsu makannya sudah hilang
"Erika, aku minta maaf pergi secara tiba-tiba waktu itu dan bahkan kedatangku juga secara tiba-tiba kembali"
"Kenapa kamu gak pernah cari aku Gy? "
"Karena Fanya menolak, dia akan pertemukan kita diwaktu yang tepat. Aku berusaha cari kabar pada Jessie tapi kurasa percuma, Jessie tak kian membalas email ku. Akhirnya aku ketemu Griyyan dijalan, aku bertanya padanya sekolah yang deket-deket sini. Sebelumnya sih aku sempat ke rumah, tapi kamu udah lama pindah"
"Namun, saat aku ingin menyerah aku melihat kamu berjalan sendiri. Dan aku yakin saat itu adalah kamu. Tapi aku gak berani datangin kamu, aku takut kamu pergi"
Erika memalingkan wajahnya keluar, ia masih tidak percaya dengan teka-teki yang dialaminya.
"Aku masih sayang sama kamu Erika. Bahkan kita gak pernah mengucap kata pisah selama ini. Aku minta maaf, kepergianku membuatmu marah"
Bisma mengepalkan tangannya dibalik tembok, ia masih tidak percaya apa yang ada dipikirannya Egy. Kedatangan pria itu mengecoh semua yang ada dihidupnya.
Bisma memukuli tembok di sampingnya marah. Griyyan berusaha menenangkannya agar Bisma tidak menyerang Egy yang secara baik-baik
"Gue rasa mereka gak akan balikan. Percaya deh"
"Bahkan mereka gak pernah putus. Gue mau cabut dulu, kalian mau disini atau ikut gue? " perkataan Bisma seolah perintah yang tidak boleh ditolak, akhirnya Griyyan dan Edo mengikutinya dari arah belakang untuk pulang
"Tapi aku belum bisa Gy, meski kita gak pernah berkata pisah tapi raga kita yang udah jadi jawaban. Aku-kamu-kita udah masing masing. Aku gak bisa jatuh cinta lagi sama kamu"
"Erika, aku mohon. Aku ingin menghabiskannya denganmu, tapi jika kamu keberatan aku tidak masalah. Aku menerima keputusan kamu"
Egy melepas tangannya pada tangan Erika, Erika kembali menatap Egy dari sampingnya
"Tapi aku udah jatuh cinta sama orang dijakarta"
"Iya, aku tahu. Itu Bisma kan? Aku setuju kalo kamu lebih milih Bisma" masih dengan seperti dulu, Egy selalu saja bertingkah manis dan memukau. Bahkan selama dengan Egy, Erika tak pernah melihat Egy bermasalah.
"Aku tetep milih kamu Gy, kita akan menghabiskan waktu bersama"
Egy melebarkan senyumannya penuh makna. Andai semua garis takdir yang telah dibuat bisa dihindari, Egy tak akan pernah melepaskan Erika untuk kedua kalinya
"Makasih Erika. Aku janji gak akan lama. Setelah itu kamu boleh pergi"
**
Selesai malam pertama, Bisma pamit pulang bersama kedua temannya. Ia sangat berterimakasih pada tetangga-tetangganya yang turut membantu acara 7harian ini
Bisma menaiki motornya, ia mulai memakai jaketnya kembali dan tidak sabar untuk tidur.
"Lo gak apa kan Bis? Apa perlu kita nginep dirumah lo? "
Pertanyaan Griyyan membuat Bisma terkekeh, "Ck.. Lo kenapa sih? Kayak takut gitu gue kenapa napa. Yauda gue balik dulu, Edo bareng lo kan? "
Griyyan mengangguk, kemudia Bisma meninggalkan keduanya yang masih diam. "Kasian gue sama si Bisma"
"Gue juga Gy, mungkin karma kali ya"
"Iya kali ya. Yang gue lihat kayaknya dia tobat deh setelah ini. Gak akan mainin cewek lagi, dan gak bakal ngajak gue pindah lagi"
"Semoga ya" jawab Edo antusias. Akhirnya keduanya pun ikut pulang ke rumah masing masing, waktu sudah semakin larut membuat mereka sangatlah lelah dalam beraktivitas seharian ini
Kepulangan Erika disambut Anggun yang sangat khawatir. Sudah isya Erika baru menampakan dirinya. Tubuhnya yang lemas dan mataya yang bengkak karena menangis seharian membuat Anggun ikut berduka
"Mama sayang sama kamu Erika, kamu yang sabar ya. Mama turut berduka cita"
"Iya ma, makasih ya ma-yah. Erika mau berusaha ikhlas"
Anggun melepas pelukannya, ia tersenyum kagum pada Erika yang begitu kuat. Beberapa kali Erika ditinggalkan orang yang amat berharga, membuat dirinya semakin menguat
"Erika ketemu Egy tadi. Dia mau Erika kembali sama Egy"
Anggun menolehkan wajahnya pada Afgan, suami tercinta nya itu hanya menganggukan sebagai isyarat.
"Iya sayang, besok kan sekolah. Kamu istirahat ya, mama buatin kamu air hangat buat mandi, terus kita makan."
"Iya ma, makasih banyak"
"Sama-sama sayang"
**
Selesai mengobrol dengan Adran, Bisma memilih untuk kembali ke kamarnya. Ia melihat coretan tangannya sendiri di papan curhatannya sendiri.
Nama-nama gadis yang berusaha ia dekati, lebih tepatnya sih mantan kekasihnya.
Bisma melihat lima nama gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta pada massanya. Namun satu kata yang belum dicoreti dan diberi keterangan pacar disampingnya membuat cowok itu kecewa.
Mungkin misinya akan terhenti sampai disini, mungkin Tuhan tidak mengizinkan Bisma menyakitinya.
"Sorry ya Rik, gue nyerah dapetin lo. Egy emang lebih pantes buat jaga lo dibanding gue"
Bisma berusaha tegar, mengambil bolpoint nya dan mencoret nama Erika pada barisan paling bawahnya. Tapi ia tak menuliskan keterangan disampingnya. Hatimya masih belum ikhlas, mungkin lain hari dia akan ikhlas
Drrtt drrt
Bisma melihat pesan yang dikirim dari Griyyan
Griyyan jelek
|Kalo mau berhenti bilang, kalo mau lanjut juga bilang. Biar semua tahu, bahwa waktu tak sebercanda itu| 21.46
Huwaaaaa....
Gimana ning temen temen? Ikhlas gak sih Erika bareng egy lagi?
Kira kira Bisma mau apa setelah ini? :((
Penasaran kan? Kita lanjut ya di part berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ERIKA [TAMAT]
Novela Juvenil| PERBAIKAN | MOHON MAAF BILA BANYAK TYPO Ketika kamu percaya bahwa tidak ada sahabat sejati di dunia ini, lantas apa yang kau pikirkan setelahnya? berteman dengan kemunafikan? atau berteman dengan kebohongan belaka? -Erika- Namun, seorang Bisma ya...