•~ Kalo rindu ya ketemu! ~•
"Bismillah...semoga diangkat"
Hanya sekali klik saja pada tombol panggil, Bisma menggulingkan tubuhnya ke sisi lain. Menempelkan benda kecil itu ditelinga kananya bahkan kakinya tak tinggal diam.
"Angkat dong yaellah"
Drrtttt
Drrttt
"Halo"
Bisma mengerjapkan matanya beberapa kali, benar-benar mustajab doanya. "Mm hai say-"
Ngapain sih gue alay. Batinnya berdecis
"Hay, lo-"
"Siapa? "
"Gue-"
"Kalo gak ada kepentingan gue matiin" lagi lagi Bisma dibuat kesal dengan perlakuan gadisnya itu. Keterlaluan!
"Bisma! " tubuhnya mulai bangkit menghadap cermin, melihat dirinya yang sudah absurd bahkan seperti ulat sekalipun tidak menjadikannya masalah.
Bisma menghela nafasnya lega, yaelah gitu doang gak bisa. "Hallo? "
"Kenapa?"
"Kangen aja. Udah lama" jawaban Bisma membuat dirinya sendiri salting didepan cermin. Benar-benar memalukan
Bodoh! Satu kata yang mewakilinya sekarang. Bukankah itu lucu? Setiap hari kan mereka sering bertemu. Bisma berpikir keras untuk itu, mengingat kembali Erika yang galak, judes, ketus, gak ada akhlak bahkan kini harus ia terima sendiri.
"Gue mau ketemu sekarang. Harus"
"Hm, gue sibuk"
"Erikaaa"
"Terserah lo"
"Oke, lo sharelock aj-"
Tutt tuttt tutt
Bisma menghela nafasnya panjang, tangannya yang sudah gatal ia redam karena ia tahu Erika merupakan bidadarinya. "Baiklah, cowok cakep banyak cobaannya. Yaudah lah ya, tuh cewek emang bener-bener gak ada hati"
Bisma melemparkan ponselnya asal, ia mulai membuka lemari berpolet putih itu mencari pakainnya agar lebih pantas. "Gue yang tiap hari perhatian, dia abaikan"
"Gue juga yang tiap hari ngaler ngidul, dia gak peduli. Yaelah kenapa sih, salah apa coba sama gue"
Sepanjang perjalanan dari lemari hingga toilet Bisma tak henti-hentinya mencerocos. Bahkan sampai hafal kata yang sering Erika ucapkan
"Kenapa?!"
"Hm"
"Bisa nyari sendiri gak sih. Manja ammat jadi cowok!"
"Bukan urusan lo!"
"Disini bukan tempat melamun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ERIKA [TAMAT]
Novela Juvenil| PERBAIKAN | MOHON MAAF BILA BANYAK TYPO Ketika kamu percaya bahwa tidak ada sahabat sejati di dunia ini, lantas apa yang kau pikirkan setelahnya? berteman dengan kemunafikan? atau berteman dengan kebohongan belaka? -Erika- Namun, seorang Bisma ya...