Epilog

57 9 1
                                    

Seminggu kemudian, keluarga Erika memutuskan untuk pergi ke Yogya. Dimana kota yang akan menjadi kota dihidupnya yang baru menjadi alasan terberat untuk meninggalkan Jakarta.

Erika mendorong koper dan tasnya keluar halaman. Matanya tak kunjung lepas dari tatapan rumah sederhananya. Rumah yang akan menjadi kenangan, dan rumah yang akan menjadi ceritanya dimasa depan

Erika kembali mengingat seberapa sering Bisma mengantarnya pulang, seberapa sering ia dibuat tertawa olehnya.

Kepada Allah SWT,
Aku sangat berterimakasih atas pemberianmu yang tak terduga. Terimakasih telah membuatku jauh lebih dewasa

Kepada Mama&Ayah
Terimakasih atas sayang dan cinta kalian. Aku bangga mempunyai kalian di dunia ini

Untuk Ibu-Abah, maaf Erika harus pergi ke Yogya. Erika akan melanjutkan hidup Erika disana. Sesekali mungkin Erika akan kembali kesini untuk bertemu Ibu dan Abah. Erika tidak akan lupa berziarah kemakan kalian.

Untuk Jessie, terimakasih terimakasih banyak. Aku senang kamu berubah, kamu akan tetap menjadi sahabatku selamanya

Dan untuk Fanya, makasih pernah mau jadi temanku. Terimakasih pernah memberi motivasi hidup. Semoga kamu tenang ya disana.

Untuk Egy, terimakasih pernah menjadi sempat bagian hidupku. Aku tak pernah menyesal untuk mengenalmu, justru aku sangat terhibur dengan adanya dirimu. Ternyata Tuhan lebih sayang kepadamu, dan Fanya. Kalian akan tetap sejati dihidupku

Untuk Edo dan Griyyan, terimakasih yang sangat besar. Kalian akan tetap kukenang, aku harap kita akan berkumpul kembali dilain waktu. Semoga sukses ya:) gak sabar ingin bertemu kalian selalu.

Dan terakhir, untuk Bisma...
Terimakasih pernah hadir, terimakasih pernah meluangkan waktu untuk ada. Aku tak pernah menyesal untuk mengakui beberapa kali, bahwa aku menginginkanmu untuk seperti dulu. Namun keputusan mu aku terima, aku merasakan bahwa aku telah salah memilih. Bukan, bukan karena waktu itu aku kembali kepada Egy aku hanya ingin membantu Egy untuk sembuh, sebenarnya sih percuma saja aku bicaranya ini hanya diatas kertas. Tapi ya mau bagaimana lagi? Semoga hatiku lega. Setelah kepergian Egy tak membuatmu paham, aku tak masalah. Aku berterimakasih kepadamu yang selalu meyakinkan bahwa sejati memang benar-benar ada. Dan itu ada pada kalian

Untuk hari ini aku akan meninggalkan sejuta kerinduan, semoga untuk kalian tak mendapat kisah sesedihku. Aku tak masalah dengan permainan dunia kepadaku, aku tak masalah bila harus dipisahkan dari Bisma. Yang terpenting hanya satu, selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang.

Untuk masalah hati. Bukan, bukan cintanya yang salah. Melainkan waktunya saja yang kurang tepat, aku dan Bisma mungkin berada digaris nasib yang sama tetapi berada digaris takdir yang berbeda. Aku tak pernah menyesal untuk dilibatkan dalam waktu yang salah, justru aku akan menjadikannya pelajaran bahwa kesalah pahaman muncul pada orang yang belum siap menjelaskan. Ya, kemarin kemarin aku tak mau menjelaskan lebih dalam tentang mencintai, aku terus berteguh diri pada Egy padahal Bisma dengan senang hatinya membuatku izin untuk masuk tapi aku yang salah, aku malah memilih diam terlalu lama. Terakhir untuk ini, senang bertemu denganmu.

Kalian semua akan menjadi sejarah sepanjang hidupku.

Erika Adnan Fauziyya.
Kota Jakarta.

Erika menutup Diary nya untuk terakhir kali, ia akan membuka diary selanjutnya dengan kisah yang berbeda. Kini kota Yogya dituruni hujan deras, kerap dan dingin.

Erika diselimuti kedinginan dalam malamnya, berharap nasibnya akan jauh lebih beruntung dari hari ini.


"Aku harap, keberuntungan ku nanti bertemu dengan mu kembali Bis"

ERIKA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang