•~Terkadang percaya diri membuat kita lebih semangat~•
Griyyan membolak balikan kamera barunya dari Egy. Bodynya masih mulus, dan dalamnya...
Itu masih ada sisa-sisa foto Egy sewaktu kecil. "Kenapa tuh anak ngasih ini ke gue ya? Padahal ini berharga banget buat dirinya. Apa dia lupa kalo memory nya belum diambil? "
Griyyan terus menekan kanan kiri kepo, ia melihat beberapa foto Egy dengan teman temannya dulu. Mulai dari SMP dan-seusianya sekarang.
"Kok aneh ya, yang SMA kenapa gak ada disini? "
Tanda tanya besar bagi Griyyan. Semoga lain waktu ia menemukan Egy kembali.
"Yaampun gue lupa.... Bego banget sih, tadi kan gue mau hubungin si Bisma. Kok malah mikirin si Egy"
"Apes-apes deh hidup gue"
Griyyan merogoh saku celananya membawa hp,
|Bis, gue mau nanya dong. Tapi jangan bilang bilang| 20.30
Tidak lama pesannya pun terbalaskam dari sebrang sana
Bisma Playboy
|Hmm| 20.31
|Gue disuruh edo sih sebenernya. Dia minta gue cari tahu soal Fanya, soalnya cuman guru Bk yang peduli. Sisanya gak ada, bu Rika bilang guru yang lain gak peduli dengan absen Fanya. Lo tahu sendiri kan dia daftar kesini sendiri dan maksa sekolah disini? Dikira bakal waras malah makin gak jelas. Jadi gue notabenya sebagai teman sekelas, mau lo jujur aja. Lo tahukan keberadaan Fanya sekarang? Kenapa lo gak jujur sih sama gue| 20.35
Bisma playboy
|Mau nanya atau mau cerpen sih lo|20.34
Griyyan mengetikan balasannya kembali, emang tidak mempunyai kesabaran apa itu anak! Batinnya
|Sabar nyet, jari gue jempol semua. Banyak typo| 20.36
Selesai membaca pesan sahabatnya itu, Bisma menghapusnya secara sengaja. Ia tidak mau terus terusan menyakiti cewek aneh didepannya ini. Fanya masih memiringkan tubuhnya, belum tahu bahwa Bisma akan memalukannya setelah ini.
"Fan, gue mau kasih sesuatu buat lo"
Fanya tidak menjawab, justru ia menghapus air matanya cepat.
"Griyyan nanya tentang lo nih. Gue VC ya"
"Bisma jangan! " Bisma menaikan alisnya kala Fanya memohon. Namun ia sudah terlanjur menekan tombol panggil
"Pengen ganti kulit deh gue"
Griyyan mengangkatnya dengan malas, melihat wajah Bisma yang memenuhi layar hpnya.
"Ck.. Lo agak mundur atau gimana kek, ini wajah jelek lo makin keliatan aja" celoteh Griyyan bohong. Padahal Bisma ganteng, tapi dia teringat dosa Bisma yang selalu menyusahkannya.
"Temen bangsat... "
Bisma menjauhkan ponselnya ia memperlihatkan Fanya dibelakangnya yang ikut menyaksikan wajah Griyyan dilayarnya
Griyyan tersenyum melihat Fanya yang kini disamping Bisma. Ia bersyukur bahwa Fanya dapat ditemukan. Namun hal lain merasa ganjal, Fanya terkusur lemah hanya ditemani Bisma.
"Oh ya, kata Fanya dia kangen lo sama Edo. Mendingan besok kesini aja ya, kita nginep bareng"
Griyyan menyusut sudut matanya berair, ia tidak mampu berkata kata. Seindah inikah jatuh cinta? Hanya melihatnya saja sudah membuat kita berbunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERIKA [TAMAT]
Fiksi Remaja| PERBAIKAN | MOHON MAAF BILA BANYAK TYPO Ketika kamu percaya bahwa tidak ada sahabat sejati di dunia ini, lantas apa yang kau pikirkan setelahnya? berteman dengan kemunafikan? atau berteman dengan kebohongan belaka? -Erika- Namun, seorang Bisma ya...