3 kau merenggut nya dari ku

10.7K 916 3
                                    

4

Di bawah langit nan hitam pekat tanpa terangan sang rembulan, terlihat Rachel dan Andra, yang baru saja meninggalkan gedung dunia malam. Dan kini mereka berdua tengah berjalan menuju lahan parkir. Rachel memopong tubuh Andra agar tidak jatuh, pengaruh alkohol masih menguasainya.

Uwekkk....

Andra muntah tepat mengenai baju Racel. "Ih, Andra!!" Gadis itu berteriak histeris, tak bisa dipungkiri bahwa seorang Rachel sangatlah jijik-an orangnya. Tapi untungnya, Andra adalah orang yang dia sayang.

Tak lama kemudian Andra dan Racel, telah sampai di mobil gadis itu, kendaraan yang  berwarna Kuning. Racel membukakan pintu mobilnya, dan mendudukan Andra tepat di sebelah Jok kemudi.

Setelah memastikan posisi tubuh Andra sudah nyaman, Racel pun ikut masuk ke dalam mobilnya dan duduk di kursi kemudi.

Racel menepuk jidatnya. "Astaga, mau dibawa ke mana Afraz, kan gue nggak tau tempat rahasia itu."

Rachel menepuk pelan pipi andra beberapa kali. "Afraz bangun!"

"Aku nggak tau jalan ke tempat rahasia itu," kata Rachel.

"Lurus aja," guman Andra tak terdengar jelas. Ia justru menarik tangan Rachel yang di pipinya lalu mengusapnya lembut.

"Lurus aja nggak pake belok, nanti kita nabrak dong?" ucap Rachel kesal. Ia menarik tangannya dari Andra.

"Maksudnya, lurus aja nanti aku kasih tau arahnya."

"Oh, ok." Rachel melajukan mobilnya dengan santai. Tidak ada percakapan sepanjang perjalanan, karena Andra masih di bawah pengaruh alkohol.

"Sayang, setelah belok kanan kamana lagi?" tanya Rachel.

"Lurus aja," jawab Andra, terusik dari tidurnya, karena Rachel selalu bertanya.

Telah hampir tiga jam menjajah jalanan. Namun Rachel dan Andra belum juga sampai tujuan. Rachel jadi kesap sendiri, dia juga ingin tidur, dan Andra yang nyetir.

"Yang, emangnya kita mau kemana sih?"

"Adadeh, rahasia."

"Ih, main rahasia. Masih jauh nggak?" Tangan kiri Rachel terulur ke arah Andra, hendak mencubit perut sixpack kekasihnya. Andra tentu saja terusik, dan mengaduh kesakitan.

"Biar suprise. Masih perjalanan dua jam lagi," jawab Andra parau. Matanya menyipit, sangat susah diajak kerjasama untuk melek.

"Hah... Jauh banget!" keluh Rachel.

"Kamu capek?" tanya Andra, yang dibalas anggukan oleh Rachel. Tentu, Rachel tidak ingin malu-malu mengakui itu, nanti justru akan menyusahkan dirinya sendiri.

Andra mengacak-acak gemas rambut Rachel. Setelah beberapa saat suasana menjadi hening. Andra mengedarkan pandang ke luar sana.

"Berhenti di sini," kata Andra.

Rachel menghentikan mobilnya secara mendadak. Rachel menyapu pandangannya ke sekitar tempat ia memberhentikan mobilnya. Rachel hanya bisa melihat bangunan-bangunan yang menjulang tinggi.

"Ngapain kita ke sini?" tanya Rachel, mendapati Andra yang hendak keluar dari mobil.

"Ke hotel," jawab Andra santai.

"Hah! Hotel?!"

Dengan susah payah Rachel menelan air liur nya. "Ngapain ke hotel, apa mau–" batin Rachel. Jangan salahkan Rachel jika dia berpikiran kemana-mana, pasalnya ini itu sudah tengah malam, bahkan menjelang pagi.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang