4 tak pernah di harapkan

9.3K 919 23
                                    

(BELUM REVISI)

Suara canda tawa, mengisi seluruh ruangan keluarga. Lebih tepatnya rumah yang disediakan pasantren khusus untuk Zaida sebagai seorang ustadzah yang mengajar.

Ruangannya cukup besar untuk menampung para tamu yang berkunjung. Seperti rumah kedua untuk zaida. Dan kebetulan untuk satu minggu ke depan keluarga zaida datang dari jakarta untuk bersilaturahmi di pesantren al-asaad.

"Zaida, kamu beneran nolak pinangan dari Taufik anaknya Toni?" tanya Aisyah, ia adalah umi dari zaida. Aisyah istri pertama dari Rahman Alfarizi Rozik. Rahman ayah kandung Zaida.

" Iya, Umi," jawab Zaida lembut.

"Loh, kenapa Taufik kan anaknya baik, apalagi agama nya bagus," timpal Harum, wanita paruh baya itu juga umi Zaida. Harum istri kedua dari Rahman.

"Tau tuh, anak kalian selalu saja menolak pemuda yang berniat baik padanya." Kini Hana ibu kandung Zaida angkat bicara. Wanita itu adalah istri ketiga dari Rahman.

Jangan bingung mengapa Zaida memiliki tiga orang ibu, itu semua dikarenakan ayahnya memiliki tiga istri. Mereka adalah keluarga Damai dan rukun dalam poligami.

"Bunda bukannya begitu, mereka ter–" Belum sempat Zaida melengkapi kalimatnya, Hana langsung memotong kalimatnya.

"Terlalu sempurna," ucap Hana, ia sudah hafal apa yang akan di katakan anaknya itu. Hana memasang wajah cemberut.

Melihat ekspresi Hana, seluruh penghuni ruangan tertawa gemas dengan wanita itu.

"Jangan cemberut dong Bunda, Zaida itu masih muda. Mungkin dia masih ingin menikmati masa jomblonya," kata Rahel seraya merangkul bahu Hana. RAHEL ALASKA ZAIDAN putra ke empat dari istri kedua rahman yaitu harum.

"Ye, itu mah ente yang masih aja jomblo sampai sekarang" Timpal rohan pada Rahel. ROHAN ALINZRA ZAHIR, putra kedua dari istri pertama Rahman yaitu aisyah.

"Ane mah jomblo fisabilillah" Kata Rahel terkekeh.

Lagi-lagi menciptakan tawa di seluruh ruangan.

"Zaida!! Temenin kakak yuk, kita beli bahan makanan, buat makan malam" Seru seorang gadis yang melangkah menuju tempat zaida berada. Gadis berpakaian syar'i itu bernama AULIA istri dari RAHIL ALEXANDRIA ZIDAN putra ketiga rahman dari harum.

"Emangnya, stok di dapur habis ya kak? " Tanya zaida.

"Iya, bahkan nggak ada sama sekali" Jelas aulia.

Zaida baru teringat jik sudah satu bulan dia belum belanja bulanan, zaida sangat sibuk mengurus pondok yang mempunyai banyak kegiatan akhir-akhir ini.

"Oh iya, zaida lupa kalo zaida belum belanja bulanan" Zaida cengengesan.

"Yaudah ayo, nanti tutup" Ajak aulia.

                            🕊🕊🕊
Deru knalpot, menghiasi Jalanan menuju pondok pesantren yang akan di tuju oleh tiga orang pemuda dan satu orang gadis. Ya, siapa lagi kalo bukan, andra, rian, tio, dan gisel. Andra dan teman-temannya sengaja mengemudikan motor mereka, dengan alasan ini yang terakhir kalinya sebelum mereka akan tinggal di pondok pesantren. Namun mereka tak lepas dari pengawasan keluarga mereka yang membuntuti, mengantar mereka dengan beberapa mobil keluarga. Semua keluarga mereka turut hadir.

"Gisel, nak kamu seriusan mau ikut tinggal di pondok pesantren? " Tanya jeni, yang kebetulan satu mobil dengan gisel, gisel lebih memilih menaiki mobil dari pada naik motor alasannya takut mukanya kusam.

"Iya tante, lagian gisel kan sahabat mereka. Masa ia gisel senang-senang sementara sahabat gisel di hukum" Jelas gisel. Gisel memang tak di wajibkan untuk ikut tinggal di pondok pesantren, namun gisel tak enak hati karena bagaimanapun gisel lah yang menyebabkan mereka di hukum.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang