24 sampai jumpa!

6.1K 678 36
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁

Menjawab salam itu wajib 😄

                       (✿ ◕‿◕) ᓄ

                            

Andra menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangannya. Ingin rasanya Andra berteriak sekencang mungkin, ia ingin melepaskan benda beban di dadanya yang membuat sesak. Ingin rasanya Andra berlari seperti lesatan kuda, untuk bisa menghindar dari senjata kehidupan yaitu masalah. Namun apalah daya, semua berakhir di sebatas keinginan.

Saat ini Andra tengah berada di masjid pondok pesantren. Masjid itu tidak terlalu ramai dan juga sepi, karena ada beberapa santri tengah mengaji, mungkin ada yang hafalan. Suasana seperti ini tidak bisa di rasakan Andra lagi jika keluar dari penjara suci ini.

"La Tahzan Innallaha Ma’ana."

Mendengar suara yang begitu familiar di telinganya, Andra mendongak, ia mengerjapkan matanya, menjernihkan pandangannya. Apa itu Zaida?  Perempuan berpakaian serba hitam, dengan sehelai kain menutupi wajahnya. Perempuan itu berjalan mendekat pada Andra, tentu dengan pandangan yang terus menunduk.

"Zaida?" tanya Andra memastikan. Iya, walaupun tanpa di pastikan pun, ia sudah tau itu Zaida dari matanya yang teduh.

Zaida mengangguk.

"Lo ngomong apa?"

Terbentuk kerutan di dahi Zaida, tapi tidak terlihat karena terhalang niqob. Zaida bingung, maksud Andra.

"Yang tadi," kata Andra, ia tau Zaida tengah kebingungan. "Kalo ngomong, ngga usah pake bahasa Alien, gue nggak ngerti."

Zaida terkekeh pelan. "Itu bukan bahasa Alien, itu bahasa Arab," ungkapnya.

"Sama aja, gue nggak ngerti," ketus Andra.

"Itu artinya, 'jangan bersedih Allah bersama kita'."

Tanpa sadar, bibir Andra membentuk bulan sabit kecil. Zaida sangat pandai membuat mood Andra berubah. Itulah yang Andra suka, Zaida mampu menghibur dengan caranya sendiri, tidak seperti orang lain yang pura-pura tau dan mengerti perasaan, tapi faktanya dia tidak tahu apa-apa.

"Semua pasti akan baik-baik saja," imbuh Zaida tenang. Zaida menatap lantai di balut karpet merah yang ia injak.

Andra keheranan mengapa, setiap berbincang dengannya Zaida selalu menunduk.

"Gue ok," kata Andra singkat. "Setelah liat lo," lanjut Andra dalam hati.

"Setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan," ujar Zaida.

"Hm."

"Gue ngga bisa pisah dari lo, tapi juga ngga bisa dekat sama lo, kasian jantung gue." Andra membatin.

Zaida mengedarkan pandangannya, melihat beberapa santri yang tengah membaca Al-Quran. "Jika nanti kamu tidak di sini lagi, sholat lima waktu jangan di tinggalkan."

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang