Bismillahirrahmanirrahim....
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....
Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁HAPPY READING. Al-Quran menjadi bacaan paling utama. 🍁
Pelaminan di desain begitu elegan dengan warna soft, pink muda dan putih. Bunga-bunga yang ada di depan kursi pengantin, di tata begitu rapi yang juga berwarna pink muda dan putih. Pelaminan yang di duduki Andra dan Zaida, berwarna putih, bak singgasana seorang ratu dan raja. Di belakang pelaminan, tidak terlalu ramai dengan hiasan, hanya ada tirai berwarna putih, dan lampu-lampu kecil, yang juga berwarna putih. Sengaja di dekorasi seperti itu karena di depan pelaminan sudah di hias dengan sedikit ramai.
Sudah bisa si tebak, tema pelaminan yang di dekorasi adalah warna kesukaan dari sang mempelai wanita. Zaida juga mengenakkan gaun pengantin berwarna pink, cadarnya berwarna senada dengan gaunnya. Sedangkan, Andra, ia mengenakkan setelan jas berwarna hitam, dan sebuah dasi kupu-kupu berwarna putih di kerah kemejanya.
Zaida mencengkram satu buket bunga mawar pink dan putih di genggamannya, guna untuk menetralisir kegugupan nya. Zaida duduk dengan jarak yang sangat dekat dengan Andra, yang beberapa jam lalu sudah menjadi suaminya.
"Mau istirahat?" bisik Andra, bukannya ingin modus, tapi suaranya pasti akan tenggelam dengan suara-suara para tamu undangan.
Seluruh tubuh Zaida bergemang mendengar suara Andra, yang terasa begitu dekat di telinganya.
"Nanti aja," kata Zaida menoleh pada Andra.
Andra mengangguk, dan dan kembali memperhatikan para tamu yang mengantri ingin mengucapkan selamat pada dirinya dan Zaida.
Jujur, Zaida sebenarnya sangat lelah dan ingin beristirahat tapi dia tidak enak dengan para tamu yang hadir. Bayangkan saja, sedari tadi akad yang selesai pada jam sepuluh pagi, dan pada jam sebelas di lanjutkan dengan acara resepsi. Zaida dan Andra hanya di berikan waktu satu jam untuk istirahat. Zaida lelah, tamu begitu banyak mengucapkan selamat atas pernikahannya, yang menyebabkan Zaida terlalu lama berdiri, di tambah dengan high heels yang ia kenakkan.
Tamu-tamu terus berdatangan, di perkirakan undangan yang tersebar itu sekitar seribu undangan. Wajar saja, karena tamu yang di undangan adalah teman bisnis dua keluarga terpandang, yaitu Arslania dan RAZ. Zaida hanya mengundang beberapa orang dari pondok pesantren al-Assad.
"Duduk aja kalo capek," ucap Andra melirik Zaida. Istrinya itu sudah terlihat sekali lelahnya dari matanya yang nampak.
Zaida mengedarkan pandangnya, melihat masih banyak para tamu yang mengantri untuk mengucapkan selamat.
"Udah, ngga pa-pa kalo mau duduk," imbuh Andra. Zaida akhirnya menurut, dan menjatuhkan bokongnya pada kursi pelaminan.
Setelah di rasa tamu yang akan bersalaman berkurang, Andra juga ikut duduk di sebelah Zaida.
Zaida memijit-mijit betisnya, yang terasa pegal. Gaun yang di kenakkan Zaida saat ini, adalah gaun ke empat hari ini. Sekarang pukul menunjukkan jam 16: 43. Tadi setelah sholat ashar Zaida dan Andra berganti kostum.
Andra kasihan melihat istrinya yang sangat kelelahan hari ini, ia pun sama. Jika bukan karena malam tadi ia bergadang mungkin staminanya masih sedikit bertahan. Malam tadi Andra tidak bisa tidur, karena memikirkan acara hari ini, takut tidak berjalan sesuai yang di inginkan, tapi alhamdulillah atas kehendak Allah semua berjalan lancar.
Tanpa aba-aba, Andra berjongkok lalu membantu Zaida memijit kaki istrinya itu tidak perduli bahwa adegan itu menjadi pusat perhatian. Zaida tentu terkesiap dengan yang di lakukan Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Dan Haram Bagimu {END}
De TodoBertemu kembali dengan mantan yang sudah merenggut kehormatan Zaida, pertemuan berlatar belakang pondok pesantren. Di mana, Zaida menjadi ustadzah, sedangkan sang mantan adalah muridnya. Berkisahkan, seorang mantan badgirl yang ditakdirkan masuk pe...