36 pajak nikah

6.1K 621 91
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁

Spam next untuk lanjut 100 coment.

HAPPY READING ❤

Dalam psikologi, eccedentesiast adalah istilah yang ditujukan untuk seseorang yang lebih memilih menyembunyikan kesedihannya di balik senyum mereka. Mereka tidak suka ketika orang lain mengetahui bahwa mereka bersedih, sehingga selalu tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Zaida meremas baju gamisnya. Keringat bercucuran membasahi tubuh Zaida. Tubuhnya meremang. Rittime jantungnya berpacu kencang. Ada umi Harum yang menggenggam tangannya di sebelah. Zaida sangat gugup di tatap sesekali oleh Andra.

Zaida sudah memberikan jawabannya tadi, tapi sebelum itu ia mempunyai syarat, Andra harus melihat wajahnya terlebih dahulu. Dan itu di lakukan pada saat ini, di ruang yang hanya ada Zaida Andra, Harum, Dan Dira.

"Jangan gugup, ya," bisik Harum tepat pada telinga Zaida yang masih di dalam posisi menunduk.

Di sisi lain, Andra juga merasakan hal yang sama dengan yang di rasakan Zaida. Untuk pertama kalinya ia akan melihat wajah sang calon istri. Ia tidak menyangka akan benar-benar mempunyai istri perempuan bercadar.

Dira yang berada di sebelah Andra, juga deg-degan saat detik-detik ia akan melihat wajah sang calon menantu.

Keberadaan mereka saat ini adalah di sebuah ruang keluarga yang sangat luas. Terdapat sederet sofa besar di tengah-tengahnya, dan mereka duduk di atasnya.

Tangan Harum terangkat untuk membuka pengikat tali cadar Zaida. Cadar berwarna hitam yang di kenakkan Zaida, sengaja ia ikat di luar supaya memudahkan.

Sreett...

Tali cadarnya terlepas, membuat tirai penutup wajah Zaida juga ikut luruh hingga terlepas.

Andra melihat ke arah wajah Zaida. "MashaAllah," gumam Andra. Wajah Zaida sangat cantik dan mampu menghipnotis bagi Andra. Ia teringat, perbincangannya dulu bersama teman-temannya, tentang wajah cantik di balik kain cadar. Karena cantik ahklak maka cantik fisik akan menyertai.

Setelah dirasa cukup, Harum kembali memasangkan cadar Zaida. Harum tersenyum ke arah Zaida. "Sekarang udah selesai," katanya. Zaida mengangguk malu.

"Ma, pernikahannya nggak bisa di cepetin dikit," bisik Andra pada Dira di sebelahnya. Dira menatap tajam Andra dan menghadiahi sebuah cubitan di pinggang Andra.

"Aish, ma sakit!" desis Andra.

"Heran, bukannya anak mama ini dingin? Kenapa sekarang jadi nyebelin?"

                          🕊🕊🕊

Setelah kesepakatan, Andra dan Zaida akan melaksanakan akad dan resepsi, seminggu lagi. Jangan tanya siapa yang memutuskan tanggal secepat itu, Andra lah dalangnya.

(Yang ingin undangannya, cari di ig "roseana_am" Soalnya ana post di sana, di sini ngga bisa)

Sementara keluarga mereka mempersiapkan pernikahan mereka, Andra lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Saat ini Andra, Rian, dan Tio, tengah berada di mall, lebih tepatnya di Timezone. Atas rencana Tio yang begitu bersemangat ingin bermain pump it up. Sahabat-sahabatnya tidak habis pikir dengan jalan pikiran Tio memilih permainan seperti itu.

"Cari permainan lain aja," imbuh Andra. Yang benar saja, dirinya bermain permainan yang jelas-jelas tidak di peruntukan untuk orang-orang yang seperti mereka.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang