(BELUM REVISI)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. ❤
Ana kembali lagi, membawa cerita Zaida dan Andra.
Ini upnya harus menunggu Zaida balik dari pondok pesantren. So, jangan lupa vote and komen.
~~N~~
HAPPY READING.
Sudah satu minggu berselang lamanya, andra, Tio, Rian, dan Gisel, berada di penjara suci al-Asad. Dan selama itu pula, Zaida berjuang menahan gejolak sesak di raga, kobaran api yang membara membakar jiwa, yang pernah terluka kembali terkoyak.
Selama satu minggu, Andra dan kawan-kawan, masih sama seperti hari pertama, selalu berbuat ulah dan kehilangan poin demi poin kesempatan yang diberikan.
Saat ini, di rumah Zaida atau lebih tepatnya rumah keduanya, ia tengah berberat hati melepaskan keluarganya yang akan kembali ke pusat kota yaitu jakarta. Zaida masih ingin bersama mereka, apalagi di kondisinya sekarang. Namun, apa boleh buat panggilan kerja kakaknya dan kuliah, di tambah ponakan-ponakannya yang akan kembali sekolah.
Sekarang jam 13:45, nanti sekitar jam 14: 00 kakak pertama Zaida akan menjemput mereka. Kakak pertama Zaida yang bernama RIHEL AlANSKA ZAHID Putra pertama dari aisyah dan rahman. Rihel memang sebelumnya tidak ikut ke pondok pesantren.
"Nak, kamu baik-baik di sini. Jangan terlalu kecapean." Pesan Aisyah kepada anak perempuan satu-satunya itu, seraya mengelus kepala Zaida dari balik khimar.
"Iya, umi." Zaida tersenyum di balik cadarnya, dan segera memeluk istri pertama ayahnya itu sekaligus uminya.
"Umi juga harus selalu menjaga kesehatan. Jangan sampai kolesterol nya umi naik lagi, " ujar Zaida mencium pipi aisyah.
"Cium-ciuman nya, cuma sama umi aisyah aja nih," sindir Harum yang cemburu terhadap Aisyah. Dia juga ingin dipeluk oleh anak perempuannya itu.
"Ulu.. Ulu.. Ummah." Zaida beranjak, dan Bergelayut manja pada Harum.
Harum mengecup kening Zaida dengan sayang. "Jangan banyak pikiran di sini," kata harum, yang tau pasti Zaida saat tengah banyak pikiran, apalagi kegiatan pondok pesantren yang sangat padat.
"Siap, ummah." Zaida hormat, dan setelah itu mencium kedua pipi Harum.
"Khmm.. Udah dong pelukannya, sini cemburu tau, " protes Hana. Segera Harum melepaskan pelukannya, dan setelah itu beranjak untuk memeluk Hana.
"Sini atuh, neng peluk, " kata Harum, memeluk tubuh hana.
Mendapati hal itu membuat Hana, mengerucutkan bibirnya. "Ishh.. " Mendorong pelan tubuh Harum.
Perlakuan keduanya, membuat orang yang berada di ruang itu tertawa.
Zaida berkaca-kaca melihat keluarga nya yang sangat hangat ini. Dia teringat dulu, dia menyia-nyiakan keluarga ini. Dia dulu benci keluarga ini, karena dia sempat berfikir bundanya hana, tidak bahagia jika harus berbagi suami dengan dua istri rahman lainnya.
🕊🕊🕊
" WELCOME TO PONDOK PESANTREN AL- ASAD." Tulisan itu tertera jelas di sebuah gerbang, baru saja di masuki oleh tiga buah mobil, yang mana salah satunya dikemudikan oleh Rihel-kakak Zaida.
Setelah sampai di lahan parkir khusus tamu, Rihel keluar dengan begitu gagah. Penampilannya saat ini menunjang ketampanannya, dengan setelan jas, dan rambut yang tersisir rapi.
Rihel membawa tiga mobil dari jakarta, untuk menjemput keluarganya yang sudah satu minggu berkunjung ke pondok pesantren ini, termasuk istri dan anaknya. Dua mobil lainnya di kemudikan oleh supir kepercayaan keluarga RAZ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Dan Haram Bagimu {END}
RandomBertemu kembali dengan mantan yang sudah merenggut kehormatan Zaida, pertemuan berlatar belakang pondok pesantren. Di mana, Zaida menjadi ustadzah, sedangkan sang mantan adalah muridnya. Berkisahkan, seorang mantan badgirl yang ditakdirkan masuk pe...