7 bersih-bersih

6.9K 717 15
                                    

(BELUM REVISI)

Lama nggak up.. Hehehe. Maklum sibuk.
Hari ini aku kembali bawa cerita zaida dan andra.

Seperti biasa harus nunggu zaida balik pondok pesantren, baru bisa up. ✌

                              🕊🕊🕊

Saat ini andra dan dua teman segilannya, tengah sibuk membersihkan kamar yang akan mereka tempati, ralat sebuah gubuk bagi mereka.

Andra mengangkat kasur kapas, yang terletak di atas ranjang. Kasur usang itu mengeluarkan debu, yang membuat di sekelilingnya bersin.

"Gue kok baru tau ya, ada kasur kayak beginian" Andra menatap heran kasur di hadapan nya itu.

Puk...

Puk....

Puk...

Andra memukul-mukul kasur itu, lalu ia rapikan. Andra merasa seluruh tubuhnya akan ungkai, tangannya terasa kebas. Ia menjatuhkan tubuhnya pada kasur.

"Huft, akhirnya selesai juga gue nyapu. Kayaknya setelah dari sini gue dapat predikat deh TIO RAJESKAR si pria tampan yang menyapu" Perkataan tio di akhiri kekehan. Tio begitu bangga dia bisa menyapu. Tio berjalan masuk kembali ke dalam ruang yang ada andra di dalam nya.

Tio menjatuhkan secara kasar tubuhnya di kasur bersebelahan dengan andra.

Buk....

Begitulah kira-kira suara yang di hasilkan dari tubuh Tio, pada kasur itu.

"We setan!! Pelan-pelan ini bukan kasur yang kayak di rumah lo, ntar ambruk lagi" Gerutu andra menjitak kepala tio.

"Brooo.... " Teriak rian dari luar, menghampiri andra dan tio.

"Gue dapat gelar baru hahaha" Rian merentangkan kedua tangannya, sebagai ngungkapan rasa bahagia pada raganya.

"Gelar apaan? " Ucap serentak andra dan tio.

"Seorang rian, man. Rian membuang sampah pada tempatnya" Ucap bangga rian.

"Gue lebih hebat, soalnya tadi gue bisa nyapu ruang ini dalam waktu singkat" Balas bangga tio, tio memang menyapu ruang itu tapi tidak dengan waktu singkat untuk ruang sekecil itu dia membutuhkan waktu 30 menit.

                             🕊🕊🕊

Huft...

Andra lagi lagi, mendengus secara kasar.

"Badan gue udah lengket nih" Keluh rian.

Tio beranjak dari tidurnya "yuk ah, mandi" Tio hendak berlalu namun tangannya di tahan rian.

"Guee, baru sadar, ternyata ni kamar nggak ada kamar mandinya" Rian mengedarkan pandangannya sekeliling.

Tio pun ikut celingak celinguk, dan benar tak ada kamar mandi, yang tersedia di kamar ini.

"Yaelah, sengsara amat hidup gue" Tio menjatuhkan kembali tubuhnya pada permukaan kasur. Menrutuki nasib hidupnya dan kawan-kawan.

"Cari keluar aja yuk" Ajak andra menarik kedua tangan sahabatnya itu, sementara tio dan rian hanya membuntuti dari belakang.

"Gue, pernah nonton sinetron, kalo di pondok itu kamar mandinya pisah" Jelas andra, tentu saja tanpa ekspresi.

"Sumpah ni ya, guee nyesel berantem ama ntu rolan, kalo tau begini jadinya" Sesal Tio, mengacak-acak rambutnya.

"Ngomongin soal rolan, guee penasaran ama kondisinya sekarang. Mengingat kemaren waktu di penjara orang tuanya nggak ikut" Rian kali ini, merasa simpati dengan keadaan musuh abadi mereka itu.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang