12 ajarin gue

6.8K 724 9
                                    

(BELUM REVISI)

" Makasih sayang, " ucap Rachel. Ia mencium pipi seorang laki-laki yang masih bertengger di atas motor.

"Sama-sama sayang," kata laki-laki itu, lalu mencium dahi Rachel, sontak Rachel memejamkan matanya, menikmati sentuhan bibir di dahinya.

" Afraz udah dong jangan cium terus, aku deg-degan, " protes Rachel dengan polosnya, membuat AFRAZ SEBASTIAN RENDRA terkekeh. Iya, laki-laki yang tengah bersama Rachel saat ini adalah Andra, kekasih pujaan hati Rachel.

"Kita udah pacaran hampir dua tahun lho, masak masih suka malu. Biasanya juga malu-maluin," gurau Andra mendapat sebuah cubitan di perutnya dari Rachel membuatnya meringis.

"Sakit ih," keluh Andra, mengosok bagian perut yang dicubit Rachel.

"Salah sendiri! Kapan coba aku malu-maluin," sanggah Rachel. Ia mengerucutkan bibirnya, hal itu membuat Andra gemes, dan mencubit pipi tembem Rachel.

"Sakit afraz! " Protes Rachel, memegang kedua pipinya yang sudah seperti kepiting rebus.

"Au ah, aku mau masuk! " Pungkas Rachel. Ia berjalan ke arah gerbang utama apartemennya.

Sejak menginjak pendidikan sekolah menengah atas, Rachel lebih memilih untuk tinggal sendiri di apartemen, yang ia beli dari hasil kerja kerasnya sendiri. Rachel tidak pernah menerima uang dari Rahman-ayahnya.

"Hey, babyy. Sayang! " Andra terus saja memanggil Rachel, tapi tak dihiraukan Rachel.

Tanpa keduanya sadari bahwasanya sedaritadi ada seseorang yang tengah menyaksikan adegan demi adegan yang terjadi. Seorang laki-laki tengah berdiri tidak jauh dari mereka berada. Melihat Rachel yang bergerak masuk ke apartemennya, laki-laki itu bergegas masuk terlebih dahulu.

Rachel tak memperdulikan teriakan Andra. Dia bersenandung ria masuk ke gedung apartemennya. Inilah yang Rachel suka hidup sendiri, walaupun dia pulang tengah malam, atau pagi pun terserah dia, tidak akan ada yang mengaturnya.

Setelah menaiki lift, yang hanya di isi oleh Rachel sendiri. Siapa juga yang akan mengantri jam segini, palingan orang-orang sudah tertidur pulas.

Rachel sampai di depan kamar apartemennya, yang dari luar saja bisa di tebak betapa mewahnya kamar tersebut.

Rachel menekan beberapa kode, pada tombol pasword di depan pintu. Tidak menunggu lama setelah memasukkan kode, pintu apartemennya terbuka. Apartemen yang begitu megah, dan di hiasi dengan barang-barang super canggih.

Rachel melewati ruang tamu, setelah itu ruang tengah yang masih gelap, biasanya ruang ini yang ia jadikan tempat bermainnya bersama Andra, ataupun teman yang lainnya berkunjung ke apartemennya.

Clekk..

Tiba-tiba lampu menyala dengan sendirinya, ralat ternyata ada orang yang menghidupkannya. Rachel terbelalak kaget melihat kakaknya RIHEL ALANSKA ZAHID tengah duduk di sofa seraya bersedekap dada.

Kenapa kakaknya bisa berada di sini?  Ah, pasti ini adalah permainan uang, dengan uang kau bisa segalanya. Mungkin, kakaknya itu membayar juru kunci, atau menyogok pemilik gedung apartemen sehingga si pemilik memberikan kunci cadangan.

"Dari mana? " Tanya Rihel dengan nada dingin.

"Main! " Jawab ketus Rachel.

Rihel berdiri dari duduknya. Ia melihat ke arah jam yang terpajang di dinding, letaknya tak jauh darinya.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang