27 Galau seorang Andra

5.8K 615 42
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁

Menjawab salam itu wajib 😄

Udah pada tidur nih?  Maaf up-nya jam segini. 20:46 WIB. Keluarga ku lagi tertimpa musibah adik sepupuku meninggal tadi Sore, jadi otomatis aku ngga punya kesempatan buat nulis.

Flashback

"Sholatulloh salamulloh  'ala thoha rosulillaah."

"Sholatulloh salamulloh  'ala yaasiin habibillah."

"Tawasalna bibismillah  wabilhadi rosulillah."

Seorang gadis bersenandung ria di dalam kamar asramanya. Gadis itu tengah melipat pakaiannya, yang baru kering setelah di cuci. Entahlah, hati gadis itu sangat berbunga-bunga malam ini, yang membuatnya susah tidur.

Gadis itu adalah Sabita, gadis yang hatinya sedang di hinggapi seribu kupu-kupu. Jangan heran mengapa ia bisa jadi seperti sekarang, karena tadi sore ia melihat seorang laki-laki yang selalu ia semoga kan di dalam doanya untuk menjadi imamnya. Tanpa di sengaja oleh Sabita, menangkap laki-laki itu tengah tertawa ria bersama kedua temannya. Sungguh ketampanannya bertambah berkali-kali lipat, saat gigi rapinya nampak.

Sosok laki-laki itu memiliki ciri-ciri berwajah tampan, dengan mata sayu, hidung mancung, alis tebal, dan bibir yang merah jambu. Padahal Sabita tahu, bahwa laki-laki itu adalah seorang perokok, tapi tetap saja bibirnya tidak menghitam seperti kebanyakan orang perokok.

Sabita tau, laki-laki itu namanya adalah  Tio Rajeskar. Sabita tau nama itu dari Zaida, yang sering bersamanya. Dan pada satu waktu Zaida memanggil nama Tio dan laki-laki pujaannya itu yang menyahut.

Saat tangan Sabita sibuk memasukkan bajunya ke lemari, tiba-tiba ada suara gedoran dari jendelanya. Bulu kuduk Sabita, seketika meremang. Ini itu tengah malam, siapa yang mengganggu nya jam segini.

Duar...

Jendela itu di buka sangat kasar dari luar. Sabita terlonjak kaget, untung saja ketika ia hendak berteriak orang yang membuka jendela itu langsung menarik tangannya dan membekap mulutnya.

"Ini gue, Rolan!" Kalimat itu di ujarkan oleh suara bas, laki-laki yang masih membekap mulut Sabita.

"Mmpppss.. Mmpak kkkmm." kalimat yang di utarakan Sabita, tidak jelas karena mulutnya masih di bekap.

Sadar dirinya masih membekap mulut Sabita, segera Rolan melepaskannya.

"Hah... Kakak mau bunuh aku?!" Sabita membuang nafas dengan cukup keras, lalu menghirup pasokan udara sebanyak mungkin.

"Sorry, ngga sengaja," kata Rolan.

"Lagian kenapa kakak malam-malam ada di sini?" tanya Sabita pada kakanya itu, yang tidak tahu waktu jika menganggu nya. Sabita menatap dengan tatapan horor yang imut. (Bayangin aja)

"Pulang yuk," ajak Rolan menarik tangan Sabita.

Sabita menarik tangannya kembali. "Sudah berapa kali aku bilang kak, aku ngga mau pulang."

"Kamu harus pulang!"

"Ngga kak."

"Harus ita!"

"Kak please, aku ngga mau." Sabita memohon, menyatukan kedua telapak tangannya.

"Sabita!" Kini intonasi suara Rolan naik beberapa oktaf.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang