37 hari yang dinanti

5.9K 615 99
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁

Ana berharap banget kalian semua membaca dengan teliti di setiap kata🙏 agar tau konflik yang sebenarnya. Biar nggak bingung nntinya. Ana udah ngasih beberapa clue, yang mungkin bisa menjawab pertanyaan kalian, tapi kalian tidak terlalu memperhatikannya.

Wajah Zaida dan Rachel itu memang berbeda guy's. Udh pernah di jelasin di beberapa part.

HAPPY READING ❤

Hari yang di tunggu-tunggu, sudah datang juga, hari ini tepat tanggal 28 Agustus 2020 Andra dan Zaida akan melaksanakan akad nikah yang bertempat di masjid istiqlal, jakarta pusat.

Zaida menatap pantulan dirinya,di dalam cermin. Zaida sudah menggunakan gaun pengantin berwarna putih, tidak terlalu ramai dengan manik-manik, tapi walaupun begitu tetap menampilkan kesan kemewahan nan elegan di sana. Jangan lupakan, sehelai kain cadar berwarna senada dengan gaun pengantin yang dikenakkan. Mahkota bertatahkan berlian bertengger di atas kepala Zaida. Mahhkota itu selama ini di simpan oleh keluarga RAZ, khusus untuk putri satu-satunya keluarga itu. Mahkota yang berharga ratusan juta bahkan milyaran itu, di rancang khusus atas request dari Rahman.

Betapa anggunnya penampilan Zaida sekarang ini. Henna berwarna merah, juga terukir indah pada tangannya.

Sebenarnya, Zaida hanya menginginkan pernikahan yang sederhana saja, tapi mengingat keluarga RAZ itu adalah keluarga terpandang, sehingga pesta di laksanakan dengan begitu, megah dan mewah. Dan jangan lupa, sang mempelai laki-laki juga bukanlah orang biasa, Andra juga berasal dari keluarga kalangan atas terpandang.

"Huah, cantik sekali anak umi ini," puji Aisyah pada putri semata wayang.

Zaida tersenyum di balik cadarnya. "Bisa saja umi," ucapnya malu-malu.

"Beruntung sekali Andra mendapatkan perempuan seperti kamu," kata Aisyah.

"Jangan muji terus Umi, Zaida jadi malu," kata Zaida. Sontak Aisyah tertawa.

"Akadnya akan di laksanakan jam sembilan nanti." Aisyah mengakhiri tawanya. "Yaudah, umi keluar dulu ya," pamit Aisyah.

Zaida kembali melihat pantulan dirinya di cermin meja rias. "Bismillahirrahmanirrahim," guman Zaida. Ini adalah keputusan yang tepat, yakin Zaida dalam hati.

"Zaida...!" teriak histeris seseorang, memekikkan telinga orang yang mendengar. Zaida menoleh ke belakang, dan mendapati Gisel, yang berlari berhamburan memeluknya.

"Hua, chel, aku ngga nyangka kamu nikah mendahului aku!" ungkap Gisel.

"Sel, aku deg-degan," lirih Zaida.

Gisel terkekeh geli. "Aku ngga bisa nolong. Aku aja belum pernah merasakannya," katanya.

Zaida juga ikut terkekeh. "Buruan minta Rian mengkhitbah kamu."

"Pengen nya sih gitu, tapi... Huaaa, ngga mau!" Gisel histeris manja.

"Aku maunya berjuang di sepertiga malam aja," kata Gisel lagi.

"Bagaimana, kalo Rian memperjuangkan gadis lain di sepertiga malamnya," goda Zaida.

"Rachel, ih!" rajuk Gisel.

"Iya, iya. Bercanda kok," kata Zaida di akhiri kekehan.

Hening. Zaida memperhatikan penampilannya yang begitu berbeda hari ini. Biasanya Zaida menggunakan pakaian serba hitam, atau berwarna pink muda yang sangat sederhana. Dua warna itu adalah kesukaan Zaida.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang