32 lamaran

5.6K 630 94
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Andra & Zaida, comback!
Afraz & Rachel 🍁

Menjawab salam itu wajib 😄

Huhuhu, tadi Zaida bikin ts di grup dan ternyata ada yg mengenalinya. Hahaha, dia bahagia sangat.

Baiklah, ana bikin challenge lagi. 60 komentar, 25 vote untuk lanjut dan bonusnya akan aku up pagi-pagi sekali, hehehe kayak teh pucuk harum aja.

"Apa bunda? Bunda udah setuju lamaran laki-laki itu?" tanya Zaida tidak percaya. Bagaimana bisa keluarganya mengambil keputusan itu, sedangkan dia saja belum tahu menahu tentang laki-laki yang melamarnya dan tentang lamaran ini.

"Dia dan keluarganya datang ke rumah, tadi malam."

"Kalau kami semua sudah setuju, tinggal kak Rihel yang belum tau karena lagi bertugas ke luar negeri. Nak, jika kamu tidak mau menerimanya, kamu bisa menolaknya. Tapi sebaiknya kamu mengenalnya terlebih dahulu," tutur bundanya dari seberang telpon sana.

Jujur, tidak ada alasan lagi untuk Zaida menolak lamaran itu. Setelah menolak lamaran Taufik beberapa bulan lalu, bundanya tidak pernah lagi memperkenalkan laki-laki padanya, dan hari ini bundanya menelpon dan langsung mengabarkan itu.

Satu hal yang Zaida tidak mengerti, kenapa keluarganya dengan begitu mudah menerima pinangan itu, seberapa istimewanya Pemuda yang mengkhitbahnya.

"Kamu bisakan nak, nanti kamu pulang ke Jakarta, untuk acara besok, mereka akan datang ke rumah kita. Hanya untuk besok."

Zaida diam berpikir kalau hanya untuk satu hari, tidak akan ada masalah untuknya. Setelah acara itu, ia akan kembali ke pondok pesantren lagi.

"Emm, inshaAllah bun."

"Alhamdulillah, kalau begitu. Yaudah bunda tutup dulu telponnya, bunda, umma, sama umi mau siap-siap buat besok."

"Iya bun."

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Tut.. Tut...

Sambungan terputus.

Zaida mengedarkan pandangnya ke seluruh sudut kamarnya. Zaida meremas baju gamis yang ia pakai. Keringat membasahi sekujur tubuhnya. Baru membayangkan kota itu saja, membuat Zaida bergemetar.

Sudah saatnya ia melupakan Andra yang di masa lalu, maupun Andra yang baru hadir beberapa bulan lalu. Sudah cukup, Zaida tidak ingin lagi berkutat di kolom masa lalu. Jujur, kehadiran Andra di pondok pesantren, berhasil menumbuhkan kembali rasa yang terkubur selama tujuh tahun lalu. Tapi rasa itu bercampur dengan rasa benci yang amat sangat dalam.

🕊🕊🕊

Senyum tidak pernah hilang dari bibir Andra, sampai ia dikira sudah gila oleh teman-temannya. Andra saat ini tengah bersama ketiga sahabatnya, kali ini ada Gisel juga yang ikut bergabung.

Tiga sahabatnya itu tentu saja bertanya-tanya, ada angin apa yang membuat Andra terlebih dahulu mengajak mereka ketemuan di sebuah coffee, lewat pesan whatsapp. Sengaja di lakukan Andra, karena ia akan memberi tahu tiga sahabatnya tentang apa yang terjadi semalam.

"Kesambet ya lo?" tanya Gisel. Gisel terpaksa ikut, karena Andra memasaknya. Padahal Gisel sedang berada di tahap menghindar dari Rian. Gisel takut, rasa cintanya tidak terbalas dan nantinya akan membuat dirinya susah move-on.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang