Mungkin ini saatnya.
Turunkan ego demi perasaan
-Fildan Filfazsha-HAPPY READING
"Pandu?!" gumam Lesty saat melihat seseorang yang telah menepuk bahunya.
"Lesty, lagi apa kamu di sini? sendirian?" tanya seseorang itu yang bernama Pandu.
Pandu Lisyen adalah kakak kelas sekaligus sahabat Lesty semasa putih biru hingga masa putih abu, mereka selalu satu sekolah. Cerita awal kenal mereka sangat panjang. Namun, selepas lulus SMA mereka tidak satu universitas. Pandu yang melanjutkan pendidikannya di negera Jerman dan Lesty yang lebih memilih melanjutkan pendidikannya di Indonesia.
Terakhir kali bertemu saat kelulusan Lesty SMA, saat itu Pandu tengah liburan ke Jakarta. Dan dari situ, komunikasi mereka mulai terbatas karena kesibukan masing-masing. Hingga hari ini, takdir mempertemukan mereka kembali.
"Kamu kapan kembali?" tanya Lesty seraya bangkit dari duduknya. Lalu berdiri di hadapan Pandu. Lesty sungguh merindukan sahabatnya.
"Sekitar tiga bulan" ujar Pandu membuat Lesty mendengus.
Tiga bulan? Ternyata sudah lama, dan kenapa Pandu tidak mengabarinya?
"Kenapa tidak mengabariku?!" pertanyaan Lesty hanya di balas kekehan oleh Pandu. Lalu Pandu duduk di kursi yang berada di hadapan Lesty.
"Maaf. Aku sibuk mengurus perusahaan Papah"
"Dan kamu sedang apa di sini? Lalu ini map? Untuk apa?" lanjut Pandu saat matanya tidak sengaja melihat map yang ada di atas meja.
Sebelum duduk, Lesty menghela nafas. Lesty kembali mengingat kekesalannya terhadap sang bos yang sudah sangat terlambat.
"Aku sedang menunggu client bosku. Dan kamu mau apa kesini? Selain makan tentunya!" ujar Lesty dibalas lagi kekeh oleh Pandu.
Lesty, sahabatnya tidak pernah berubah.
"Kamu seorang sekretaris?"
"Hm. Hanya sampai satu bulan kedepan" jawaban yang di berikan Lesty membuat kerutan di kening Pandu terlihat.
"Maksudmu?"
"Aku di hukum karena terlambat. Dan hukumannya adalah menjadi sekretaris bosku, yang sangat menyebalkan. Dan sekarang aku di suruh meeting dengan Lisyen.corp yang entah siapa bosnya la-" ucapan Lesty terpotong saat Pandu dengan seenaknya menyela.
"Tunggu! Lisyen.Corp? Itu perusahaanku" ujar Pandu membuat Lesty bingung.
Lalu apa hubungannya? Ah! Tunggu! Jadi-
"Iya! Aku yang sedang kamu tunggu. Lagipula aku kesini untuk meeting dengan Fazsha.Corp, itu perusahaan bosmu kan?" ujar Pandu membuat Lesty tidak percaya.
Jadi mereka akan bekerjasama dengan perusahaan sahabatnya?
"Lalu dimana bosmu? Aku kira dia juga akan ikut meeting" tanya Pandu membuat Lesty bingung harus mengatakan apa.
"Eh.. Itu! Ini yang membuatku kesal. Bosku tidak bisa hadir karena ada urusan yang penting, dan dia menyerahkan semuanya padaku" jelas Lesty dengan sedikit kebohongan demi menyelamatkan bosnya.
"Baiklah"
Sebelum memulai pembicaraan tentang bisnis, Lesty mengambil nafas sebanyak mungkin lalu menghembuskannya perlahan. Meskipun clientnya adalah Pandu, yang notabenenya sahabatnya. Tetapi Lesty harus tetap bersikap profesional.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta MENGAPA gengsi (Completed)
Fiksi UmumJudul awal "MENGAPA" "Mengapa harus dia yang aku cintai?" "Mengapa aku bertemu dengan lelaki seperti dia?" --- Pertemuan yang terjadi pada dua insan yang berbeda sifat. Perbedaan itulah, yang membuat mereka merasa saling membutuhkan. Lelaki dengan...