Marhaban Ya Ramadha. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa😇
Jangan lupa nanti malam sahurrrr.
Typo beredar👻
Happy Reading
Ceklek!
Dan saat itu juga, matanya hampir melotot saat melihat pandangan yang ada di depan matanya. Lesty menatapnya tidak percaya. Bahkan matanya sudah memanas.
Merasa tidak dihargai keberadaan dirinya!
...
Bagaimana bisa?
Di saat dirinya berusaha menyelesaikan pekerjaan yang di suruh olehnya dan kini orang yang telah menyuruhnya, dengan seenaknya malah tidur.
Catat tidur!
Saat Lesty masuk kedalam ruangan Fildan, Lesty melihat Fildan yang tengah tertidur dikursi kebesarannya dengan kepala di taruh di lipatan tangan.
Rasanya Lesty ingin menangis melihat bosnya yang enak-enakan tidur, sedangkan para pekerja lainnya bekerja keras guna menyelesaikan pekerjaannya. Merasa tidak dihargai dirinya ini yang sudah susah payah menyelesaikan laporan.
Namun disisi lain, Lesty ingin tertawa melihat posisi tidur Fildan. Sebegitu mengantuknyakah? Sehingga seorang Fildan tertidur dikursi kebesarannya.
Dengan langkah yang pelan agar tidak mengganggu tidur sang bos. Lesty menghampiri Fildan seraya berbecak pelan.
"Ck. Ck. Mentang-mentang bos. Bisa seenaknya gitu tidur di jam kerja"
"Bismillah" gumam Lesty saat akan melancarkan aksinya.
"Pak. Kebanjiran!" teriak Lesty tepat ditelinga Fildan, membuat sang empu terkejut luar biasa. Dengan nafas yang naik turun antara kaget dan panik.
"Mana mana?! Mana yang kebanjiran?!" panik Fildan masih linglung dengan mata yang mengedar melihat sekeliling, kesadarannya pun belum sepenuhnya terkumpul. Dan detik itu juga, tawa Lesty langsung terdengar oleh Fildan membuat dirinya tersadar bahwa dirinya telah dikerjai oleh gadis yang berdiri di sampingnya dengan wajah yang begitu bahagia karena berhasil mengerjai dirinya.
"Ck. Ck. Sekretaris gak tau diri!" decak Fildan dengan kepala di geleng-gelengkan, posisinya saat ini sudah kembali duduk di kursi kebesarannya setelah tadi dirinya spontan berdiri.
"Aduh! Maaf, Pak" ucap Lesty dengan berusaha mengendalikan tawanya. Lesty berdehem mengingat tujuan awal masuk kedalam ruangan Fildan.
"Ekhem. Pak, ini laporan yang anda minta" kata Lesty dengan menyerah map yang sudah dirinya susun dan kerjakan serapih mungkin.
"Hm" masih kesal dan juga jangan lupa jantung yang berdetak kencang karena terkejut, Fildan merespon Lesty dengan gumaman.
"Ya sudah, Pak. Saya keluar ya" ucap Lesty saat dirinya sudah membalikkan badannya, ia sedikit terkejut dengan seseorang yang baru saja membuka pintu ruangan Fildan tanpa mengetuknya.
Seseorang itu tersenyum manis menyapa Lesty yang sedang berdiri kaku dan Fildan yang menatapnya dengan datar.
"Hay" sapanya begitu lembut sehingga Lesty ingin segera pergi dari ruangan Fildan.
"Hay juga, Bu Rere" ya, seseorang itu adalah Rere. Entah bagaimana wanita itu bisa sampai di ruangan Fildan. Di saat Lesty menyapa balik Rere, Fildan hanya menatapnya datar tanpa minat. Lagipula dirinya sudah tidak ada urusan lagi dengan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta MENGAPA gengsi (Completed)
Fiksi UmumJudul awal "MENGAPA" "Mengapa harus dia yang aku cintai?" "Mengapa aku bertemu dengan lelaki seperti dia?" --- Pertemuan yang terjadi pada dua insan yang berbeda sifat. Perbedaan itulah, yang membuat mereka merasa saling membutuhkan. Lelaki dengan...