|| 28 || CANTIK DAN INDAH

1.7K 133 20
                                    

"Lembaran kehidupan yang baru sudah di mulai"
-F. L-

Happy Reading

Matahari belum menampakkan dirinya. Belum waktunya berganti tugas. Langit masih gelap, cuaca semakin dingin, meski di luar hujan tidak membasahi bumi.

Di saat-saat seperti ini, godaan untuk tidur dengan selimut tebal sungguh besar. Menghangatkan diri dengan selimut dan mimpi indah, terlebih mempunyai teman tidur, sungguh kehangatan yang tiada tara. Hingga melupakan kewajibannya sebagai kaum muslim, itulah godaan terbesar saat waktu salat subuh akan tiba.

Sama halnya dengan dua insan ini. Mereka masih tertidur pulas dengan posisi yang saling berhadapan. Tidak ada malam yang spesial, yang mereka lalui. Karena setelah minum dan mengobrol bersama, mereka memutuskan untuk tidur selepas solat sunnah dua rakaat.

Hingga dari salah satu mereka mengerjapkan matanya. Perlahan sepasang mata indah itu terbuka, mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya samar yang berasal dari lampu tidur.

Setelah kesadarannya terkumpul. Sepasang mata yang tadinya terasa berat kini langsung terbuka lebar, mulutnya pun ikut terbuka meski sedikit. Hampir saja saja dirinya memekik karena mendapati seorang lelaki yang tidur di sampingnya, terlebih sekarang tengah menatap dirinya.

"Pagi, Les" sapanya dengan suara serak. Khas sekali orang yang baru saja bangun tidur.

Lesty masih terbengong, seketika dirinya ingat kejadian kemarin seolah berputar-putar di kepalanya. Tangan Lesty terulur untuk menepuk dahinya sendiri. Menyadari kebodohan dirinya, yang melupakan status barunya.

"Kurang dekat Pak tidurnya" ketus Lesty lalu membenarkan letak kerudung instannya. Semalam Lesty tidak melepas kerudungnya. Dirinya belum siap, toh Fildan pun tidak mempersalahkannya.

Fildan menggeserkan tubuhnya. Agar lebih dekat dengan Lesty. Semalam, mereka tidur saling memunggungi, terlalu kikuk untuk melewati malam pertama mereka. Hingga tidak sadar jika posisi mereka berubah, saling berhadapan saat bangun tidur.

"Bapak lagi ngapain sih?! Malah deket-deket!" Lesty kesal dengan tingkah Fildan. Karena ketika mereka bangun, posisi Fildan lebih dekat kearah dirinya, hanya berjarak satu jengkal.

"Katanya kurang deket" Fildan sengaja berbisik pada Lesty. Saat ini Lesty malah memunggunginya.

"Diem deh, Pak! Bentaran lagi subuh, mending Bapak duluan mandi" Lesty berusaha menahan rasa gugup saat Fildan sudah berada tepat di belakangnya.

"Mandi? Kenapa saya harus mandi? Semalam kita gak ngapa-ngapain"

"Heh-"

Lesty merubah posisinya secara tiba-tiba, berniat menghadap Fildan, agar bisa menatap lelaki yang sudah menjadi suaminya. Namun karena posisi Fildan yang terlalu dekat dengan punggung Lesty, jadi saat Lesty merubah posisinya, Lesty tidak sengaja mencium ujung hidung Fildan.

Cup.

"Aduh! Maaf, Pak" Lesty segera duduk, lalu menatap Fildan dengan pipi yang sudah memerah.

Mereka menjadi kikuk kembali, rasa canggung menyelimuti keduanya.

"Saya mandi duluan" kata Fildan memecahkan keheningan yang tercipta secara tiba-tiba.

cinta MENGAPA gengsi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang