Assalamualaikum, sehat-sehat ya.
Part 22 yang kemarin gak bisa di buka itu, isinya bukan update kok. Isinya itu, aku cuman tanya-tanya aja, makasih bagi yang sudah respon🙏 makasih juga yang selalu support cerira aku😇
Aku tuh sempet berpikiran untuk ngendaftarin salah satu cerita aku ke penerbit online-siapa tau keterima gitu, hahaha-Makanya aku nanya sama kalian, hehehe.
Udah basi pertanyaan, jadinya gak bakalan di ulang lagi, hehehe. Sekali lagi makasih yang udah respon. Ingat yang kemarin itu cuman wacana aja, oke? Halu dikit, hahaha.
Kita lanjut cerita ini.
_____
Meski hanya sebuah kesalahpahaman, tetapi entah kenapa terasa seperti pengkhianatan
-Lesty Rakisyi-Happy Reading
Sedari pagi pikiran Fildan terus saja tertuju pada Lesty, pikiran tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Hanya fokus pada Lesty seorang. Lesty yang tidak masuk ke kantor tanpa seizinnya, Lesty yang tidak membalas pesannya, dan Lesty yang tidak memberi kabar.
Ada apa dengan Lesty?
Fildan hampir gila karena memikirkan Lesty.
Hingga puncaknya adalah sore ini, kerisauan Fildan sudah tidak bisa di bendung lagi. Jika sedari pagi dirinya tidak sibuk, Fildan bersumpah akan langsung meninggalkan kantor saat tahu bahwa Lesty tidak datang ke kantor. Pekerjaan yang menuntut Fildan agar berdiam diri di kantor.
Fildan yang terus saja mengirim pesan dan menelepon Lesty, akhirnya sore ini pesan-pesan tersebut di baca dan di balas oleh Lesty. Namun naasnya, Lesty mengancam nomor dirinya akan di blokir jika terus menerus menelepon, karena ngenyel akhirnya Lesty memblokir nomornya.
Fildan tidak habis pikir dengan pikiran Lesty yang memblokir nomor dirinya.
Tidak tahukah Lesty, jika dirinya sedari tadi mencemaskannya?
Fildan memutuskan untuk mengunjungi rumah Lesty setelah selesai pekerjaannya.
Dan di sinilah sekarang Fildan berada, di kediaman Lesty. Namun entah hanya perasaannya saja atau apa, Fildan merasa rumah Lesty sepi sekali seperti tidak ada orang, meski Fildan tahu bahwa Lesty hanya tinggal berdua dengan adiknya dan juga satpam yang berjaga di depan gerbang namun hanya malam hari bertugasnya.
Kemana mereka?
Bel rumah Lesty sudah Fildan pencet beberapa kali, dan pintu hampir Fildan gedor-gedor saking kesalnya, bahkan tangannya pun merasa sakit dan merah akibat terus menerus mengetuk pintu.
"Sepertinya di dalam tidak ada orang" gumam Fildan seraya menatap rumah Lesty miris.
Fildan mendengus saat mengingat kejadian dini hari, Rere yang berulah dirinya yang kena imbasnya.
Ingin sekali Fildan marah-marah pada Rere. Akibat kelakuannya hubungan dirinya dan Lesty menjadi seperti ini.
Lestynya tidak mengabarinya malah mengacuhkannya.
Tetapi tidak ada gunanya juga jika Fildan marah-marah pada Rere, yang ada nanti Lestynya semakin marah dan Fildan takut hubungan pertunangan akan berada di ambang kehancuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta MENGAPA gengsi (Completed)
Ficción GeneralJudul awal "MENGAPA" "Mengapa harus dia yang aku cintai?" "Mengapa aku bertemu dengan lelaki seperti dia?" --- Pertemuan yang terjadi pada dua insan yang berbeda sifat. Perbedaan itulah, yang membuat mereka merasa saling membutuhkan. Lelaki dengan...