[2] Together {END} | Jenkook 🥀

My Tears for Her

Petugas kebersihan pun ikut panik, "Apa yang sedang terjadi? Ini adalah kali pertamaku melihat siswi bau alkohol seperti ini"

Aku berusaha menahan air mataku ini, "Please... Help me"

Petugas itu membantuku mengangkat Jennie sebelum aku mengangkatnya dengan bridal style. Apa ini Ulah Jieun dan gengnya lagi huh?! Sebenarnya apa yang terjadi!

"J- Jennie?!!" Jaehyun tersentak setelah melihatku berlari menuju parkiran mobil untuk membawanya ke rumah sakit.

"Kook?! Is she fine? Apa yang sedang terjadi?! Bagaimana bisa-"

"Can you just shut up!"

Aku benar benar menyesal dengan apa yang kuperbuat. Jika Jennie tidak pergi ke kamar mandi, hal itu tidak akan pernah terjadi. Kumohon... Selamatkan Jennie.. I am so scared if i lost her.

"Bertahanlah Jennie ya..."

Dirumah sakit, Jennie segera dipindahkan ke ruang UGD

"Excuse me, kenapa Mrs. Jennie bau alkohol? Apa dia habis mabuk?"

"I- I Dont know. Dia tidak pernah minum minum sebelumnya. Kupikir seseorang menyiramnya dengan alkohol hingga basah kuyup"

"Sebelumnya apa hubungan anda dengan Mrs. Jennie?"

"I am her boyfriend"

"Mrs. Jennie harus menjalani operasi pada bagian kaki kanannya. Tulang kakinya retak parah. Bisa dibilang patah. Ini adalah salah satu cara selain harus amputasi"

Amputasi?!! A- Aniya.. aku tidak ingin melihatnya bangun dengan kondisi salah satu kakinya hilang. Aku langsung menyetujui operasi itu. Setelah pembayaran, tanda tangan, aku menunggu Jennie sadar.

Aku menyesal. Betapa buruknya aku menjadi pacarnya. Setelah kemarin aku yang dirawat, kini Jennie yang harus dirawat. Aku tidak tega. Jika boleh, aku ingin sekali melaporkan hal ini ke pihak sekolah. Aku tidak takut jika dikeluarkan dari sekolah karena orang tua Jieun adalah kepala sekolah disini. 99% aku yakin, Jieun lah yang membuat kondisi Jennie seperti ini. Ya, dia pasti melakukan kekerasan fisik hingga dia terluka. Ditambah lagi alkohol. Sudah pasti Jieun menyiram beberapa botol alkohol ke Jennie. Argh! Dan entah apa yang kupikirkan, aku segera menelpon ayahnya.