I'm scared of you, my Possesive Boyfriend

185 28 5
                                    

Jennie

Mengapa dia bawa-bawa nama Seungyoun? Bukankah dia sudah tahu jika kita hanya berteman? Bahkan Jungkookpun tahu jika aku lebih memilihnya daripada Seungyoun??

"Tenanglah.... Dulu orang tua Appa pernah bertanya hal serupa pada eomma" kata Eomma berusaha meredam emosi anak bungsunya itu

"Bodo amat"

Jungkook eomma mulai bercerita, "Aish, Jungkook-ah dengarkan dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook eomma mulai bercerita, "Aish, Jungkook-ah dengarkan dulu. Pertanyaan itu pernah nenekmu tanyakan pada eomma. Dan tahu eomma menjawab apa? Ya, sama seperti jawaban Jennie sekarang. Eomma tidak bisa bilang 'iya', karena eomma takut jika mungkin saja Appa mu ini tidak ingin menikahi eomma. Eomma tidak ingin terlalu berharap karena sebagai wanita kita hanya menunggu"

"Walaupun begitu, lihatlah sekarang. Kita bahkan sudah memiliki dua orang anak pria yang sudah besar" kata Appa sambil tertawa

Jungkook terlihat tidak peduli dengan apa yang orang tuanya ceritakan itu. Ia tetap melahap Jajangmyeon nya hingga habis.

"Jennie-ya... Just tell me that you don't like me anymore. SEUNGYOUN COMEBACK RIGHT? AKU TIDAK INGIN AKU HANYA MENJADI SEORANG-"

"Jungkook-ah stop" Aku berusaha untuk tidak menangis dan memintanya menghentikan pembicaraan omong kosong ini

"WAE? I DON'T LIKE THE GIRL THAT JUST PLAY WITH ME!" Kata kata Jungkook itu membuatku marah. Bagaimana bisa aku memainkannya?! Bukankah aku sudah klarifikasi padanya tentang Seungyoun hanya sekedar sahabatku?!!

"What are you talking about? I don't playing this relationship. I love you" aku tidak membentak karena kami berada di hadapan orang tuanya

"BUT YOU TELL ME THAT you don't want to marry me. BUKANKAH ITU SUDAH TERLIHAT JELAS, JENNIE-SSI?!" Jungkook makin mengada ada. Aku benar-benar kecewa dengannya. Sungguh...

Air mataku mulai keluar satu per satu karena sudah tak tahan lagi, "Jungkook-ah dont yell... You scared me...please..."

Aku benar benar takut dengannya. Ini pertama kalinya dia membentukku hingga seperti ini. Aku benci Jungkook yang agresif ini tapi disisi lain aku masih mencintainya

Lagi lagi Jungkook membalas dengan teriakan. I'm scared now, dia memukul meja hingga jantungku berdegup sangat kencang.

"WHY? I'M SCARED YOU? YOU MORE SCARED ME ABOUT THIS RELATIONSHIP! JUST COMEBACK TO YOUR SEUNGYOUN. I DONT CARE ANYMORE" Comeback to your seungyoun? Jungkook kau benar benar.....

"JEON JUNGKOOK!" Jungkook appa berteriak dan memukul Jungkook

Jungkook pergi meninggalkan meja makan ini. Air mataku yang sudah menumpuk berat ini akhirnya satu per satu jatuh

"Jennie-ya.... Jungkook hanya sedang-" kata Eomma berusaha membuatku tenang. Namun tetap saja, apa yang Jungkook lakukan padaku benar benar membuat hatiku sangat rapuh

"Josanghamnida, eomma appa" Aku pergi karena tak mau orang tuanya melihatku menangis.

Why? Am i not deserve you, kook?

Apa aku terlalu membuatmu susah? Jungkook-ah... Sekarang giliranmu membenciku. Aku memang pantas untuk dibenci.

Jungkook

Am i not deserve Jennie?

No, Jennie's my life! Aku hanya tidak suka jika dia dekat dengan pria lain. Seungyoun, Jimin, dan pria pria lain membuatku ingin membunuh  mereka. Dia milikku seorang.

Tiba tiba seseorang mengetuk kamarku, aku benar benar tidak mood untuk bicara pada siapapun. Aku benci pada diriku sendiri!

"Jungkook sayang... Tolong buka pintunya. Ini eomma"

Aku tak menjawab dan hanya berdiri memandang jendela luar untuk menenangkan emosiku.

Eomma membuka pintu kamarku.

"Jungkook-ah"

"Aku tidak ingin bicara, eomma"

"Ironmanie..."

"Aku bilang tidak eomma"

"Jennie bilang seperti itu karena dia tidak ingin berharap lebih padamu"

Aku hanya diam mendengar perkataan eomma

"Maksud Jennie adalah bagaimana jika kamu tidak ingin menikahinya? Bukankah sedih jika dia sudah berharap, namun tak tercapai?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksud Jennie adalah bagaimana jika kamu tidak ingin menikahinya? Bukankah sedih jika dia sudah berharap, namun tak tercapai?"

"I Will marry her someday, but..."

"Jungkook-ah... Minta maaf padanya. Dia terlihat meninggalkan rumah sambil menangis. Hanya kamu yang bisa menenangkannya"

"Mwo? Crying??!!"

Dengan cepat aku pergi keluar rumah dan mencarinya. Beruntunglah Jennie tidak pergi jauh. Dia hanya duduk di bawah pohon besar yang berada tak jauh dari rumah.

Aku melihat Jennie sedang duduk memeluk kedua kakinya dan menangis. Am i too possesive to her?

"Jennie-ya..."

Jennie mengangkat wajahnya yang sangatlah merah dan sembap itu dan kembali menangis.

"Mianhe..." Aku benar benar pacar yang sangat posesif dan agresif

Jennie mendongakkan kepalanya tanpa melihatku dan tersenyum, "Just tell me earlier if you hate me, kook"

"Aniya.. i don't hate you. I just being too possesive to you just now. Mianhe..." Aku memeluknya dari samping berharap dia memaafkanku

"Just leave me if you don't like me, kook. I just have a little bit friend and if you don't like that?! JUST LEAVE ME!!"

Jennie menggeser geser tubuhnya berusaha melepaskan pelukanku

"Noo i don't. Don't dare i leave you! Aku bicara seungyoun karena-"

"Sudah kubilang Seungyoun dan aku hanya berteman! Aku hanya menyukaimu! Dan Seungyoun tau tentang hal itu" Jennie kembali menangis lagi

"Mianhe.." aku memeluknya dengan harapan dia memaafkan perkelahian pertama kita ini

"Soal apa yang Eomma tanyakan padaku tadi, aku menjawab itu karena aku bingung, kook! Aku tak tahu harus menjawab apa. Aku tidak boleh terlalu berharap dengan jawabanku itu"

"I know, Jen. Mianhe... Maafkan aku membentak mu tadi karena aku terlalu mengharapkanmu untuk menjawab 'iya', Mandeuk-ah"

"I'm scared.... Aku tidak suka dengan seseorang yang membentakku seperti tadi"

"Remember, someday i'll marry you"

"I wont marry you" jawab Jennie dengan tenang. Jawaban itu benar benar membuatku shock dan kaget

"Mwo?! Why??"

[2] Together {END} | Jenkook 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang