Jungkook
Flashback
"Mr. Jeon biaya operasi bedah ortopedi sebesar $504" kata administratornya
"Pardon?" Aku tertegun dengan apa yang dikatakan pihak administrasi itu.
"Ya. Itu sudah termasuk biaya obat dan keperluan lainnya"
"Termasuk rawat inap?"
"Tidak. Biaya rawat inap ada sendiri, Mr. Jeon. Untuk kelas president suite, kami tawarkan sekita $220,5 per malamnya"
Aigo... Apa ini?!! Uangku yang ada di rekening saatini hanyalah tidak lebih dari 3000 dolar. Ya, aku tahu ini cukup. Tapi rawat inap membutuhkan waktu sekitar seminggu, dan itu artinya ada sekitar 1.543,5 dolar yang harus kusisihkan! Belum lagi biaya operasi. 3000 dolar adalah pemberian appa untuk aku bertahan disini selama setahun
"Apa tidak ada yang lebih murah?" Aku mencoba untuk bernegosiasi
"Ada yang dibawah president suite ini yaitu VVIP A. Bedanya hanya di kualitas televisinya dan ruangannya saja"
"Berapa?"
"94,5 dolar, Mr"
"Ada lagi yang dibawahnya?"
Belum selesai wanita itu bicara, aku sudah mengajukan apa yang akan kupilih, "Aku pilih VVIP A"
Ini adalah kesalahan terbodoh yang pernah kulakukan. Bagaimana mungkin? 94,5 dolar dikali seminggu ditambah lagi biaya operasi. Tapi, mungkin ini adalah keputusan yang tepat. Jennie adalah tipe orang kaya. Ia mungkin akan merasa aneh jika aku memesan tipe kamar standar. Aku rela menghabiskan uang ini demi wanita yang kucintai. Aku bisa kerja sampingan. Yang tidak bisa kulakukan adalah kehilangannya.
Junho
DAEBAK! Jungkook Hyung benar benar membuktikannya! Aku tidak menyangka segini pedulinya Jungkook kepada Jennie. Darimana uang yang ia dapatkan? Setahuku ia tidak memiliki pekerjaan sampingan. Aish.. bukan itu yang harus dipikirkan sekarang
"Hyung..."
Jungkook hyung tidak meresponku dan tetap memandangi Jennie Noona yang kakinya dibalut dengan gips. Ia terlihat sangat sedih. Hidungnya memerah.
"Jungkook-ah...Setidaknya kamu makan sedikit. Aku ada roti lapis, makanlah" tawar Jaehyun Hyung ke Jungkook. Tapi Jungkook bersikeras menolak.
"Oppa... Sebaiknya apakah aku harus telpon eomma dan appa?" Tanya Jaechi yang ikut sedih
Jungkook menggeleng gelengkan kepalanya, "aku sudah bilang ke mereka"
Lagi lagi Jungkook Hyung bicara tanpa menatap mata yang mengajak bicara.
"Apa kata mereka?" Tanya Jaehyun. Dia tidur di kasur penunggu dengan santai nya
"I- i dont know" kata Jungkook Hyung sambil terisak
"Then i Will call them, arraseo, oppa?"
Kali ini Jungkook mengangkat kepalanya dan mengiyakan apa yang Jaechi katakan.
Jungkook
Ini sudah lebih dari 5 jam tapi kenapa dia belum sadar diri. Apa yang harus kulakukan agar dia cepat sadar. Jaechi dan Junho kembali kerumah mereka untuk membawakan pakaian Jennie, sedangkan Jaehyun pergi mencari makan malam.
Aku merasakan sesuatu di genggamanku bergerak. Ya, tangan Jennie perlahan bergerak! Apa setelah ini dia sadar? Apa dia siuman? Atau hanya sekedar menggerakkan tangan saja???
"Jennie?"
Benar sesuai dugaan! Dia sadar. Perlahan Jennie membuka matanya. Dia begitu lemah, "Where?"
"Syukurlah.... Di rumah sakit. Istirahatlah, aku akan panggil dokter"
Aku segera berlari untuk memanggil suster atau dokter yang berjaga di area kamarnya.
"Jungkook, why my leg is so weak?!!" Tanya Jennie setelah ia berusaha menggerakkan kakinya
"Jennie-ya..." Aku berusaha menghiburnya
Jennie memegang kepalanya yang terbalut dengan kain, "Why my head is so-"
"Mrs. Jennie, anda mengalami patah tulang dibagian kaki kanan, sedangkan bagian kepala, terdapat goresan ringan sehingga kami perban"
Raut wajah Jennie seketika berubah, ia sangat sedih setelah melihat kaki kanannya diberi gips
"Sebaiknya, anda beristirahat yang cukup agar cepat pulih"
"Thank you, doctor" jawabku
Jennie masih dalam keadaan kaku sambil melihat kakinya itu. Dia tidak menyangka apa yang terjadi. Doktor dan suster itu keluar ruangan.
"Mandeuk.." aku menggenggam tangannya yang hangat itu
Dia masih tertegun dengan apa yang terjadi. Dia membuatku cemas, "Ceritakan padaku apa yang telah terjadi"
"Ceritalah ketika kamu ingin bercerita. Aku tidak memaksa" aku memperbaiki kalimatku
"Why you're still with uniform?" Tanya Jennie
"Aaah.. Its fine. Itu bukan masalah penting"
Jennie mulai menangis sekeras kerasnya setelah bermenit menit ia memandangi kondisinya.
"Please cry, Jennie-ya..."
Aku memeluk Jennie. Ia menangis di dekapanku.
Jennie
Kenapa hal ini selalu terjadi padaku?! Oh tuhan, kenapa kau begitu tega melakukan hal ini. Aku memang pantas untuk dibully, tapi... Tidak adakah cara lain?!
"Koo..." Aku melepaskan pelukannya
"Yes? Tell me everything when you're ready"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Together {END} | Jenkook 🥀
Teen FictionJungkook menerima tawaran Jennie untuk tinggal bersamanya. Apa yang membuat Jungkook menerima tawaran itu? Mereka berusaha menutupi hal itu karena mereka masih SMA! Akankah semua itu berhasil? Tinggal dalam 1 rumah dengan status pelajar tidaklah mud...