Jungkook
Malam harinya salah satu suster datang,
"Tuan Jungkook?"
Aku menganggukkan kepalaku. Jennie pun mengganggukkan kepalanya.
"Ini?" Tanya suster menunjuk Jennie
"My Girlfriend" jawabku
Suster itu sedikit terkejut.
"Mrs. Jennie ini ada obat krim yang harus dipakaikan ke luka Jungkook. Untuk pemakaian sehari sekali. Cara penggunaanya seperti ini"
Suster itu mulai mengangkat bajuku dan mulai mengajarkan Jennie step by step cara pemakaian krim itu. Sejujurnya aku sedikit shock, kenaapa harus Jennie yang memakaikannya. Tapi aku sadar, hanya ada Jennie disini.
"Oh jadi begitu.."
"Ini krimnya saya kasihin ke Mrs. Jennie. Krim ini dipakaikan ke Mr. Jungkook selama 1 bulan"
"Baik, sebelumnya terimakasih banyak suster" jawabku padahal suster itu bicara pada Jennie
"Apa harus aku yang memakaikannya?" Tanya Jennie ragu
"Tentu. Siapa lagi kalau bukan anda. Kulihat ayah Jungkook sangatlah sibuk. Setelah kondisi Jungkook membaik, mungkin mr. Jungkook sendiri yang memakaikannya. Tidak usah khawatir Mrs. Jennie"
"Iya, terimakasih banyak suster"
"Kalau begitu saya tinggal dulu"
Yang awalnya aku tertawa terbahak bahak bersama jennie. Ruangan ini kembali sunyi lagi.
"Jungkook..."
Aku senang mendengarnya. Bagaimana tidak, selama seminggu ini Jennie yang akan merawatku!
"Wae?"
"Haruskan aku yang mengoles krim itu di perutmu?"
"Harus lah. Kamu yang membuat luka ini, kamu harus mengobatiku"
"Bukankah itu terlalu-"
"Aniya. Gwenchana. Kita kan sudah pacaran. Kamu berhak melakukan apa saja tentangku"
"Bagaimana bisa huh?! Itu sama saja dengan kontak fisik!"
Ternyata apa yang kupikirkan berbanding terbalik dengan kenyataannya. Jennie tak menyukai hal itu, "Jennie-ya..."
"Arraseo" jawabnya lesu
"Yeayy Jennie gomawo"
"Why your brain is so needy right now?!"
Aku tertawa kecil, "apa yang kamu pikirkan Jen?"
"AISH MOLLA" Jennie berniat untuk pergi. Tetapi reflek tanganku lebih cepat. Aku memegang erat pergelangan tangannya tidak membiarkan dia pergi dari sini
"Kamu janji ke appa nggak akan ninggalin aku"
Dengan raut wajah terpaksa dia kembali duduk di kursi sampingku, "Arraseo"
"Why you are so cute that i Will never leave you alone"
"Mianhe"
"beruntunglah aku yang terkena tusukan itu. Aku tidak bisa membayangkan gadis sepertimu yang terkena"
Jennie menggenggam lenganku, "Jungkook-ah..."
"Lukanya terasa lebih mendingan kalo kamu selalu berada di sisiku"
"I never letting go, kook. I promise" dia mengacungkan Jari kelingkingnya yang sangat mungil
"Ah majja! Besok hari Senin! Aku harus sekolah" sambungnya hingga membuatku ikut kaget
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Together {END} | Jenkook 🥀
Fiksi RemajaJungkook menerima tawaran Jennie untuk tinggal bersamanya. Apa yang membuat Jungkook menerima tawaran itu? Mereka berusaha menutupi hal itu karena mereka masih SMA! Akankah semua itu berhasil? Tinggal dalam 1 rumah dengan status pelajar tidaklah mud...