Kesan biasa

2K 218 19
                                    

"Hyung, apa siang ini kau bisa menemaniku menemui Mr. Kim di kampus? Mungkin jika aku membawa hyung bertemu dengannya, dia akan mempertimbangkan agar aku bisa mengikuti kelasnya walaupun sudah sangat penuh" pinta Jimin kepada Taehyung melalui telepon.

"Kau ini ada-ada saja, kenapa kau bersikeras untuk mengikuti kelasnya? Padahal kau tau itu sulit bahkan itu tidak mungkin karna sudah sangat penuh" jelas Taehyung sambil memberi makan anjing kesayangan di dekat jendela apartemennya.
Pagi itu taehyung memang tidak ada kegiatan apa-apa, selain membuka info lowongan pekerjaan melalui internet.

Akan sulit pikirnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang dia pilih. Ya, seni .. dia mempelajari bidang seni, tepatnya seni rupa dan design. Taehyung memang menyukai tentang seni rupa murni, atau banyak yang menyebutnya tentang design murni.

Dia merasa sangat puas ketika berhasil menumpahkan gairah dirinya untuk menggambar sesuatu. Bahkan di rumah orangtuanya terpajang rapi hasil coretan tangan taehyung sejak ia masih duduk di bangku SMP.

Sedangkan Jimin lebih tertarik di bidang musik. Sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang di berkahi bakat ayahnya di bidang bisnis. Tapi itu tidak menjadi masalah di keluarga mereka. Saat ini..

"Jimin, kamu dimana? Aku sudah di kampus sejak tadi" ternyata Taehyung tiba lebih dulu. Mereka kuliah di kampus yang sama. Hanya saja Jimin baru menginjak semester 2.
Dan Taehyung hanya tinggal menunggu waktu wisuda.

"Aku sedang memakirkan mobil. tadi aku menjemput teman karena dia ingin ikut kelas Mr.kim juga" jawab Jimin yang telah selesai parkir, dan keluar bersama teman wanitanya yang bersusah payah membawa kotak gitar yang lumayan besar untuk ukuran tubuhnya yang kecil.

"Hyung!" Jimin berlari kecil sambil memanggil kakaknya yang sedang berdiri di depan pintu fakultas. Earphonenya terjuntai kesana kemari ketika ia berlari.

"Ah kamu lama sekali, bagaimana jika nanti Mr. Kim pergi mengajar?"
Jimin terengah engah menghampiri Taehyung, diikuti temannya yang tidak kalah terengah sambil menggendong gitarnya.

"Waahh hyung, kau seperti mahasiswa baru".
goda Jimin melihat dari atas sampai bawah kepada sanf kakak tanpa memperdulikan taehyung yang kesal karena dia terlambat, dan juga tidak memperdulikan temannya yang baru tiba dengan sisa nafas yang ada. Ya begitulah jimin yang cuek.

Jimin menggodanya karena penampilan Taehyung memang pantas di sebut mahasiswa baru.
Sweater hitam, celana jeans ketat, memakai topi terbalik dan sisa-sisa warna rambut pirangnya saat masih aktif kuliah masih terlihat walaupun dia menggelapkan rambutnya.

Taehyung dan Jimin memang mempunyai selera berpakaian seperti selebriti. Bahkan dalam balutan baju biasapun mereka selalu tampak tidak normal dalam arti yang baik. ^_^

Alih-alih menanggapi godaan adiknya, dia beralih ke wanita yang terlihat lelah mengejar jimin.
Wanita yang menggunakan dress pendek gelap dilapisi jaket jeans longgar dan sepatu kets putih itu langsung membungkuk menyapa taehyung.
Kotak gitarnya sudah ia turunkan rupanya.

"Ah iya hyung, ini teman satu angkatan dan satu kelas denganku, Jisoo. Dan ia yang sering ibu ceritakan tentang bantuannya di kedai dan dirumah. Kau baru bertemu dengannya kan?"
Taehyung hanya melihat sekilas dan tersenyum ramah.

"Ahh rupanya kau yang sering ibu dan ayah ceritakan. Kau juga ingin mengikuti kelas Mr.Kim ya?"
tanya taehyung memecah kecanggungan Jisoo.

"Emhh.. iya. Karena aku dan Jimin sering sekali mendengar cerita tentang kelas Mr.Kim yang menarik dari kakak tingkat kami" jawab jisoo sambil mengikat rambutnya yang terurai dan agak basah karena keringat yang ia hasilkan ketika menjadi atlet lari dadakan.

"Baiklah, ayo cepat masuk. Aku akan mencoba membantu kalian, gitarmu biarkan Jimin yang membawanya."
ajak taehyung yang bergegas tanpa melihat reaksi Jimin dan Jisoo.

"Hyung.." Jimin berusaha memanggil taehyung karna dia berencana menolak perintah kakaknya itu. Tapi taehyung sudah terlihat di dalam pintu kaca fakultas.

"Biar aku saja yang membawanya, tidak apa apa"
Kata Jisoo sambil mengangkat box gitarnya.
"Jangan! biar aku saja. Hyung akan marah padaku jika dia tau aku membiarkan wanita mengangkat benda berat. Ayo kita masuk."
ajak Jimin sambil membawa gitar Jisoo.
Jisoo pun hanya tersenyum dan merasa lucu melihat tingkah Jimin dan kakaknya.

Mereka memang sedekat itu.
Jisoo dan Jimin berteman baik dan bersahabat semenjak sebelum masuk masa kuliah.
Ada kisah di balik pertemuan mereka....


^_^ 💜
~bersambung~





Kuingin berhalu bersama kalian ~~~❤️❤️
Maaf ya klo alur ceritanya masih random dan tata bahasanya juga masih banyak yang kurang 🙏🏼😘

Kuingin berhalu bersama kalian ~~~❤️❤️Maaf ya klo alur ceritanya masih random dan tata bahasanya juga masih banyak yang kurang 🙏🏼😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Im here, J ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang