"Halo.. ibu.. aku ingin memberitahu kabar baik. Aku sudah mendapatkan pekerjaan di perusahaan promotor itu."
Taehyung menelpon Ibunya dan tentu saja ibupun sangat bahagia mendengar itu."Waah ibu ikut senang,nak! Ibu akan memberitahu ayahmu ketika ia pulang. Besok datanglah kemari. Kita rayakan bersama. Ibu akan membuat makanan kesukaanmu." Ibu terdengar sangat bersemangat.
"Baik bu. Aku akan bekerja 2 minggu lagi. Dan minggu depan adalah acara wisudaku. Apa hidupku tidak terlalu aneh karena terasa terlalu mudah bu?"
"Kau ini ada ada saja. Kau harusnya bersyukur. Jangan mengatakan hal seperti itu. Sudah, jangan lupa beritahu Jimin tentang ini...
Ah tidak usah! Biar ibu saja yang beritahu. Hari ini dia akan kemari."
Ibu langsung menutup telponnya karena memang sedang dikedai.Aku baru saja berpikir, kenapa hidupku terasa aneh karena segala sesuatu yang kuinginkan selalu aku dapatkan. Apakah ada hal yang akan sangat sulit ku hadapi nanti??
Taehyung sepertinya baru menyadari akan hal itu.
Sambil memandang lukisan bulan hasil karyanya di dinding kamarnya, Taehyung seolah merasakan bahwa ia harus mempersiapkan segala sesuatu jika ada yang tidak sesuai dengannya di masa mendatang. Dibacanya lagi catatan kecil yang ditinggalkan Jisoo kala itu."Terimakasih karna selalu baik padaku.
Aku dan Jimin beruntung memiliki kakak sepertimu"
JisooApakah percintaan taehyung akan terasa sulit nantinya?
Taehyung merasa sedikit sesak melihat catatan itu,
Karena pada kenyataannya Jisoo hanya menganggap taehyung sebagai kakak. Sama seperti Jimin..
Sedangkan ia baru menyadari bahwa dirinya berharap sesuatu yang lebih dari sekedar menjadi KAKAK bagi Jisoo.......~~~~
Selamat atas pekerjaan barumu,hyung! Aku ikut senang. Sampai berjumpa besok.
Taehyung menerima pesan dari Jimin.
Mereka hampir tidak pernah bertengkar setelah mereka dewasa.
Jimin selalu membanggakan kakaknya dimanapun dia berada, taehyung memang panutannya.Sang kakak memang selalu mengalah tentang apapun pada Jimin. Ketika ada perdebatan kecil Taehyung selalu meminta maaf terlebih dulu. Sesayang itu Taehyung pada adiknya.
Bahkan pada saat mereka masih sekolah, Taehyung pernah mengalami patah di bagian lengan kanannya karena berusaha melindungi ketika Jimin akan di pukul oleh segerombolan preman yang sedang mabuk. Alhasil taehyung sempat tidak bisa melukis selama 1 tahun karena lengannya harus melewati masa pemulihan.
Itu memang membuat taehyung depresi, sangat depresi hingga ia membuang semua lukisannya, dan Jimin tidak tau hal itu. Ia berkata pada Jimin lukisannya ia berikan kepada kerabatnya sebagai hadiah.
karena melukis adalah hal yang disenangi.
Tapi ia tidak menyalahkan Jimin atau memperlihatkan kesedihan karena tidak bisa melukis. Ia bahagia melihat adiknya menjalani hidup tanpa air mata.Taehyung selalu menunjukkan tentang bagaimana meraih kebahagiaan tanpa memperlihatkan proses menyakitkan pada Jimin.
~~~
"Taehyung, kudengar kau sudah mendapat pekerjaan di perusahaan yang kau inginkan itu. Ayo kita rayakan! Traktir kami makan daging.. hahahaha!!" Terdengar nyaring suara Seokjin di seberang telpon sana.
"Ahhh ternyata kau sudah dengar juga? Padahal aku hanya memberitahu Jungkook saja. Baiklah, kita bertemu di tempat biasa 1 jam lagi. Beritahu Jungkook. Aku akan bersiap siap" jawab taehyung dan langsung menutup telponnya.
Mereka bertiga memang akrab semenjak masuk masa kuliah. Bukan hanya 1 jurusan saja, tapi mereka juga akrab dalam hal lain. Hampir setiap hari mereka bertemu di kampus dulu, bahkan kadang mereka bisa saling menginap di tempat masing masing.
Sekarang, Seokjin sedang merintis usaha galeri kecil bersama kakak'nya.
Dan Jungkook menunggu hasil test ujian masuk untuk kuliah magister di luar negeri.
~~
"Hei Taehyung, apakah setelah mendapat pekerjaan kau akan segera menikah? Menikahlah ! Kau tinggal pilih saja wanita sesukamu. Seulgi, Taeni, Jiwon, mereka suka padamu! Ah kau sangat beruntung, padahal aku lebih tampan darimu" celoteh seokjin dengan mulut penuh daging.
Mereka bertiga selalu memilih tempat makan yang biasa mereka datangi di dekat kampus. Selain dagingnya enak, sang bibi penjualpun sering memberikan soju gratis.
"Menikah? Sangat jauh dari pikiranku. Kau saja yang menikah lebih dulu. Aku harus banyak menabung untuk menikahi seorang wanita."Jawab Taehyung santai.
"Bagaimana denganmu Jungkook?" Ia bertanya pada pria tampan yang polos dan tidak peduli dengan sekitarnya, termasuk pada wanita.
"Aku terlalu sibuk memikirkan masa depanku. Jika aku sudah menjadi sangat sukses sesuai dengan versiku, aku tidak akan pacaran. Tapi aku akan langsung menikahi wanita yang aku pilih nanti."
Jawab jungkook sambil menyibakkan rambutnya yang menutupi mata."Waahh Jungkook!! jawaban itu membuatmu tampak keren!! Hahaha.. Jelas saja orang lain mengira kita penyuka sesama jenis, kita bertiga selalu memprioritaskan hal lain daripada wanita. Hey Taehyung, coba kau foto wajahku yang tampan ini. Ingat!! Dalam hitungan ketiga. Kau selalu mengambil foto ketika aku belum selesai menghitung!!"
Kata seokjin yang membuat mereka bertiga tertawa lepas.Diantara mereka bertiga hanya Seokjin dan taehyung yang pernah menjalin hubungan dengan wanita. Tapi itu tidak berjalan mulus. Setelah itu mereka memutuskan untuk tidak pacaran dulu hingga saat ini.
Mereka hanyalah sekelompok pria yang mempunyai mimpi berbeda. Tapi punya cara yang sama, yaitu jangan memperlihatkan pedih kepada orang lain saat berjuang.
Itu akan terlihat seperti meminta rasa kasihan. Tunjukkan kekuatan, kebahagiaan, maka orang lain pun akan merasa bahagia setiap bersama dengan mereka.^_^💜
~bersambung~
Hasil foto taehyung cenah :) udh jepret sebelum hitungan ketiga. Bikin seokjin emosi jiwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Im here, J !
Romancemencintai seseorang dengan cara yang sulit memang membuat seorang Taehyung terpuruk. Lebih lagi ia harus menghadapi berbagai konflik keluarga dan rahasia yang tidak ia ketahui sepanjang hidupnya. Dia pikir percintaannya akan semudah jalan karierny...