Blood relative ??

849 100 3
                                    

Sungguh sangat terasa bagi Taehyung.
Menginjak bulan ke empat setelah kepergian Jisoo, ia benar-benar hidup dalam kehampaan.
Pekerjaannya yang terbengkalai perlahan ia benahi.
Ia sampai memberitahu pada beberapa teman dekatnya bila sewaktu-waktu melihat Jisoo.

Hari-hari ia lalui dengan kesibukan agar ia tak punya waktu untuk mengingat Jisoo.
Nyatanya nihil.
Seringkali ia hanya tidur dua sampai tiga jam saja setiap hari. Karena berkutat dengan pekerjaan.

Gaun pernikahan yang sudah Dipesan oleh Taehyung hanya menjadi pajangan di rumah ibu.
Ibu tak kalah sedih kehilangan sosok Jisoo.
Tiap hari ibu mengirimi pesan pada Jisoo.
Nyatanya nomer ponsel Jisoo sudah berganti dengan yang baru.

Pakaian Jisoo yang tersisa di apartemen Taehyung menjadi satu-satunya kenangan yang tertinggal.
Taehyung sering menangis menjadi-jadi karena rindunya begitu menyiksa.
Ia tak tau keberadaan Jisoo sama sekali.
Membuatnya mencari dalam ketiadaan.

~

Siang itu ia duduk di cafe kantor bersama Yuta.
Saat itu ia melihat Ara datang dari kejauhan, sepertinya ia sengaja menghampiri Taehyung.

"Tae, sepertinya wanita cantik itu menuju arah sini.."
Yuta terkagum-kagum dengan sosok Ara yang memang menawan.
Taehyung hanya menjawab dengan lirikan mata saja. Seolah tak mau peduli.

Ara langsung duduk di hadapan mereka berdua.
"Taehyung.. apa kau sibuk?"

"Iya, aku sibuk. Ada apa?"
Taehyung menjawab dingin dan datar.
Yuta malah sibuk memandangi Ara.

"Hmmmm... aku hanya ingin kau menemaniku pergi ke acara ulang tahun kakekmu malam ini..
Ayolah Taehyung..."
setiba-tiba itu Ara datang hanya untuk mengajaknya pergi. Aneh..

"Aku tidak bisa. Aku sibuk.. kau pergi saja sendiri.."
Taehyung hendak berdiri tapi di hentikan oleh tangan Ara yang menahannya.

"Ku pikir kau sekarang lebih banyak waktu luang semenjak Jisoo pergi meninggalkanmu..."
Kata-kata Ara menusuk dan berhasil mendapatkan perhatian Taehyung.

Dan Taehyung menjadi sadar akan sesuatu.
Tidak ada yang tau mengenai kepergian Jisoo selain keluarga dan teman dekatnya saja.
Ini terasa tidak benar.

Dia menarik tangan Ara hingga membuat wanita tinggi itu berdiri dengan terpaksa.
Taehyung mendekat pada Ara dengan wajah yang memerah.

"Apa yang kau lakukan pada Jisoo???"
Taehyung menggertakan giginya menahan amarah.
Ia tau benar Ara mengetahui sesuatu tentang kepergian Jisoo. Dan ini pasti berasal darinya.

"Aku tidak melakukan apapun. Hanya saja wanitamu memang pantas pergi kan?? Kau terlalu bodoh Taehyung!"
Ara menjawab dengan amarah yang sama.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA DASAR WANITA SIALAN !!!!!" Amarah Taehyung mulai memuncak dan mencengkeram kuat tangan Ara hingga sang pemilik tangan meringis kesakitan.

"Taehyung, hentikan...!"
Yuta melerai mereka berdua dan menarik tubuh Taehyung agar segera melepaskan tangan Ara.

Ara tertunduk meringis menahan sakit di tangannya.
"Kau terlalu bodoh Taehyung!! Wanita di depan matamu ini lebih bisa membahagiakanmu daripada Jisoo!!"
Ara mengambil tasnya di kursi cafe itu dan segera pergi dengan wajah malu karena di perhatikan banyak orang.

Taehyung hanya melihatnya berlalu dengan tubuh gemetar di sisi Yuta dan dengan nafas cepat menahan amarah yang meledak-ledak.
Kini Taehyung mengetahui penyebab Jisoo pergi adalah Ara. Tapi dia belum tau pasti apa yang di lakukan wanita itu hingga Jisoo meninggalkannya dalam diam.

~~

Taehyung seolah mendapat nyawa baru.
Ia mendapat titik terang dari kejadian siang tadi.

Taehyung menghubungi Jimin untuk menemaninya ke suatu tempat.

Im here, J ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang