Desire

985 138 10
                                    

Pada malam itu Jisoo tak ingin ditinggalkan sendiri. Jisoo menahan lengan Taehyung agar tak beranjak kemanapun.
Taehyung melihat mata Jisoo terpejam, dan sesekali menggerakkan tubuhnya.

Taehyung merasakan keinginannya begitu kuat untuk memeluk Jisoo malam itu.
Ia tak menyia-nyiakan waktunya bersama Jisoo.
Tak tau lagi kapan akan mendapat kesempatan yang sama seperti ini.
Taehyung tak pernah bisa menolak ini semua.
Ia terlalu takut semua tidak datang untuk kedua kalinya.

Duduklah Taehyung di sisi ranjang besar itu, kemudian perlahan ikut berbaring di samping Jisoo.
Jisoopun bergeser pelan agar Taehyung bisa mendapat bagian dari ranjang itu.

Jantung Taehyung tak dapat di kendalikan. Ia tak pernah membayangkan sedekat ini dengan Jisoo, apalagi sampai berbaring di ranjang yang sama.
Pikirannya tak karuan.
Yang ia rasakan hanyalah ingin bersama Jisoo tanpa memikirkan apapun malam ini.

Di liriknya wajah Jisoo yang membuatnya kian merasakan debaran itu.
Taehyung memiringkan tubuhnya agar bisa menghadap ke Jisoo.

Kini wajah Taehyung berada sangat dekat dengan telinga dan pipi Jisoo. Bahkan Jisoo yang setengah tertidur pun merasakan hembusan nafas Taehyung.

Jisoo di peluk lembut oleh Taehyung, tubuh mereka kini di balut oleh satu selimut yang sama.

"Aku mencintaimu Jisoo.. sangat mencintaimu hingga sesakit ini.. tolong jangan pergi. Aku akan memperjuangkan kita..".
Taehyung berbisik lembut, membuat hembusan nafasnya terasa di sisi pipi Jisoo.

Jisoo membuka matanya dan membalik tubuhnya menghadap Taehyung. Kini mereka saling berhadapan dengan jarak yang cukup dekat hingga ujung hidung mereka bersentuhan.
Di belai lembut pipi Taehyung oleh Jisoo.
Lengan Taehyung menyentuh menyisir rambut Jisoo yang tergerai, dan sentuhan itu berakhir di punggung Jisoo.

Mereka tak berkata apapun. Hanya saling menyentuh satu sama lain dengan lembut dan saling menatap. Seolah tak ingin malam beranjak pergi.
Mencoba menikmati waktu mereka bersama malam itu.

Taehyung perlahan menarik mendekatkan tubuh Jisoo lebih dekat lagi padanya.
Sehingga nafas mereka benar-benar beradu karna jarak.
Taehyung dan Jisoo saling menatap seolah merasuk kedalam mata masing-masing.
Mereka sadar tentang perasaan mereka yang kian nyata. Kian terasa..

Jisoo memejamkan mata, seperti memberikan isyarat pada Taehyung bahwa ia berserah padanya.
Taehyung tak bisa menahannya. Tubuhnya memanas, bergejolak dengan irama jantung yang berdetak cepat.

Taehyung berpindah agar bisa melihat wajah Jisoo seutuhnya. Kini setengah tubuh Taehyung berada diatas tubuh mungil Jisoo.
Wajah Taehyung yang memerah tepat berada di atas wajah Jisoo.

Taehyung menyentuh pipi Jisoo, perlahan ia menyentuhkan bibirnya pada bibir mungil Jisoo.
Jisoo sedikit terkejut dengan sentuhan bibir Taehyung yang lembut dan hangat. Ia sedikit bergerak, tapi tak melepas ciuman itu.
Jisoo sedikit menekan sentuhan bibir itu, membuat Taehyung yakin bahwa keintiman pertama mereka bisa di teruskan.

Taehyung dan Jisoo larut dalam ciuman pertama mereka yang kian dalam dan sangat lembut.
Berkali-kali mereka memirinkan kepala masing-masing. Dan tak ingin melepas satu sama lain. Jisoo sedikit membuka matanya, memastikan bahwa yang menggigit halus bibirnya adalah Taehyung, bukan pria hidung belang seperti dulu.
Dilihatnya Taehyung memejamkan mata dan sesekali mengernyitkan dahi, begitu menikmatinya..
Jisoo kembali menutup matanya dengan lega dan melanjutkan pergolakan hasrat itu.

Mereka beradu nafas..
Bergantian merasakan sentuhan..
Jisoo meremas lembut rambut belakang Taehyung, dan menyentuh belakang lehernya yang agak basah karena keringat. Sesekali Jisoo meremas baju Taehyung.
Kamar itu cukup dingin.
Tapi suasananya kini sama sekali tidak dingin.

Beberapa saat ciuman penuh hasrat itu berlangsung, merekapun melepaskan dengan lembut aduan bibir yang saling membasahi.
Mereka saling tatap dalam nafas cepat yang masih mereka coba kendalikan.

Jisoo memindahkan tubuhnya bersandar di dada Taehyung. Mengelus lembut tubuh Taehyung dengan aroma yang khas.

Jisoo mengelus dada Taehyung dengan lembut.
Ia terbuai dengan aroma tubuh Taehyung.
Tak di sangka ia akan sejatuh cinta ini pada sosok yang dianggapnya seorang kakak.

Jisoo juga sedikit tak menyangka kini ia tidur dengan pria yang ia inginkan, bukan karena paksaan demi uang yang tak seberapa.
Tapi jujur ia belum siap melakukan hal yang lebih karena masih merasa trauma dengan masa lalunya.

"Jisoo.. kau harus tau aku begitu menginginkanmu. Dan aku tau kau mengetahui tentang inginku kali ini. Keinginan seorang pria normal.
Aku ingin melakukan semuanya denganmu malam ini. Tapi aku ingin hubungan kita menjadi rapi. Akan ku tahan sebisaku hasrat ini. Karna aku tak mau kau terluka dan mengingat hal yang buruk.
Tidurlah.. nyamanlah denganku..
Aku mencintaimu.. "
Taehyung memeluk Jisoo yang berada di dekapan dadanya dan mengecup kepala Jisoo.

Sedalam itu mereka merasakan cinta dalam waktu singkat. Mungkin karena Taehyung lama tak mempunyai hubungan serius dengan wanita. Dan juga ia type pria setia. Jadi wajar begitu ia mencintai wanita, dengan segenap hatinya ia akan pertaruhkan segalanya dan mencintai begitu dalam.

Pun dengan Jisoo. Ia terlalu lama tak merasakan kasih sayang nyata dari seorang pria yang ia inginkan. Bahkan ia tak pernah berpacaran sebelumnya. Ya, karena ia terlalu terpuruk dalam masa lalunya. Ia tak bisa bebas ketika tinggal bersama adik dari ibunya yang seorang mucikari.
Ia tak pernah merasakan perhatian dan kasih sayang tulus seorang pria yang tulus mencintainya.
Banyak pria mendatanginya hanya karna ingin menikmati tubuhnya.

Jisoo merasa kotor.
Ia merasa dirinya terlalu hina bila melakukannya dengan Taehyung.
Dan juga ia tak tau penyakit apa yang ia bawa dari masa lalunya karena tak pernah memeriksanya.

"Oppa maafkan aku.."
Jisoo menggeser tubuhnya turun dari dada Taehyung dan tidur berdampingan agar ia bisa melihat wajah Taehyung.
Rupanya Taehyung sudah tertidur.
Jisoo menyentuh lembut wajah Taehyung,
Betapa kagumnya Jisoo akan sosok itu.

Apakah kau tidak sadar Betapa tampannya dirimu?
Kenapa kau memilihku yang hina ini?
Kenapa memilih seorang yang liar?
Aku memang wanita biasa yang butuh cinta dan kebahagiaan, aku takut kau akan ikut terpuruk karena kesalahanku di masa lalu.
Tapi aku terlalu takut pula bila kau pergi dan aku tidak bisa merasakan cintamu lagi, oppa...
tolong bawa aku menjadi bahagiamu..
Jadikan aku salah sati tujuan hidupmu..
Agar aku bisa menjadi lebih baik seperti dirimu yang tanpa cela sedikitpun bagiku.
Kau murni..
Kau cinta yang Tuhan ciptakan untukku setelah aku harus sakit dan terluka tanpa darah di masa itu...
aku mencintaimu, Taehyung ...
Sangat.. hingga sesakit ini ...

^_^ 💜
~bersambung~

^_^ 💜~bersambung~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Im here, J ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang