Dirty plan ( 2 )

614 81 43
                                    

"Pulanglah.. nanti malam kita akan bertemu lagi.. di apartemenku.."
Taehyung mengelus rambut Ara dengan sengaja agar wanita itu takluk dengannya.

Ara memang benar-benar takluk..
Mulai dari tatapan, cara bicara halus yang sedikit nakal benar-benar membuat Ara terbuai,
Padahal ia mencium sesuatu yang amis dari perilaku Taehyung itu.
Tapi ia memilih untuk menikmatinya terlebih dulu.
Yang lain urusan belakang pikirnya.

Ara tersenyum dan sedikit menggelayutkan lengannya di lingkaran tangan Taehyung yang di masukannya dalam saku.

"Berhati-hatilah.. kita harus bermain cantik bukan?"
Taehyung menatap Ara yang perlahan melepas gelayutan tangannya.

Mereka berdua berpisah dengan kendaraan masing-masing
Ada dua rasa yang berbeda yang membelah siang itu.
Ara merasa hanyut dan terbuai hingga sekujur tubuhnya tak bisa ia kuasai.
Sedangkan Taehyung sedang tersenyum sinis seolah sedikit puas karena rencanya mungkin akan lancar jika Ara bertindak seperti itu trus padanya.

~~~

Sore itu Taehyung setengah berlari menuju ke ruangan Jisoo sepulang kerja.
Ia sudah mendengar kabar dari Jimin tentang pendonor yang cocok dengan Jisoo.
Di bukanya pintu perlahan.
Ternyata Jisoo sendirian saja, sedang memegang remote tv tapi seperti tidak menikmati pertunjukkan yang dilihatnya.

"Jisoo... kau sendirian?"
Taehyung datang dan langsung mencuci tangan dan wajahnya. Lalu bergegas menghampiri kekasihnya yang memperhatikannya sedari tadi.
Satu kecupan manis pun mendarat di kening Jisoo.
Membuat Jisoo tersenyum mengerucutkan hidung dan bibirnya..

"Ahh.. lucunya..."
Taehyung mencubit pipi Jisoo gemas.

"Mana ibu dan Jimin?"
Taehyung kini tengah mengupas jeruk sambil duduk di samping tempat tidur Jisoo.

"Satu jam yang lalu Jimin mengantar ibu pulang.
Ayah besok harus berangkat keluar kota. Jadi Jimin menemani ibu membeli ginseng untuk di bawa ayah esok hari."
Jisoo membuka mulutnya tatkala jeruk yang di pegang Taehyung mendekat ke bibir mungil Jisoo.

"Kau harus menghubungi ayah, oppa...
Dia pasti membutuhkan perhatianmu juga bila sedang kelelahan..."
Jisoo menyibakkan helaian rambut Taehyung yang mengurai dan menutupi sebagian keningnya.

"Iya, nanti aku akan menghubungi ayah.."
bagaimana perasaanmu menghadapi besok?"
Taehyung menyuapkan lagi jeruk pada Jisoo.

"Sejujurnya aku sangat gugup.
Karena kondisiku yang menurun, membuatku cemas.."
Jisoo menutup mulutnya tanda ia ingin berhenti makan jeruk karena khawatir perutnya akan sakit.
Lagipula ia nanti harus bersiap memberhentikan kegiatan makan dan minum.

"Jangan khawatir. Kau akan baik-baik saja..
kau akan bangun dengan ginjal yang baru dan sehat kembali.. kau ingat kan janjiku padamu ketika kau sembuh nanti?"
Taehyung memegang tangan Jisoo dan membawanya ke dada.
Jisoo mengangguk dan menyunggingkan senyum tipis.

"Aku tadi berbicara dengan pihak rumah sakit sebelum naik kemari.
Aku besok ingin bertemu pihak keluarga dari pendonor.
Katanya besok mereka akan mendampingi ketika transplantasi di lakukan.
Aku ingin berterimakasih pada mereka."
Taehyung mengambil ponselnya dalam saku.
Ia merasakan getar dari ponselnya.

Beritahu aku jika kau sudah di apartemenmu,
Aku akan segera kesana membawa wine untuk kita..

Ternyata itu pesan dari Ara.
Taehyung buru-buru mengapusnya agar Jisoo tidak melihatnya.
Beruntung Jisoo sedang memindah-mindahkan chanel tv.

"Malam ini kau bersama Jimin dulu yaa..
Aku harus membawa beberapa berkas dirumah dan mengerjakannya dengan cepat agar aku bisa mengirimkan email pada atasanku.. tidak apa-apa kan??"
Taehyung mengecup pipo Jisoo.

Im here, J ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang