Curious

1K 165 11
                                    

"Jisoo, apakah hari ini kamu sibuk? Jika tidak, bisakah kau datang kerumah ibuku ? Kami akan makan bersama, dan ibuku memasak banyak makanan karna aku sudah mendapat pekerjaan"

Taehyung mencoba mengirim pesan pada Jisoo pagi itu. Tetapi berulang kali ia hapus dan mengetiknya kembali. Taehyung ragu jika ajakannya akan membuat Jisoo risih karena terlalu tiba tiba dan terlalu to the point.

Dia ingin sekali bertemu Jisoo. Dan berpikir bahwa inilah kesempatan untuk bisa melihatnya lagi.
Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengirim pesan itu.

10 menit berlalu, tak ada balasan.
20 menit berlalu, belum juga ada tanda balasan.
Taehyung sangat gelisah hanya karena menunggu balasan Jisoo.

Rupanya seperti ini jika mempunyai perasaan terhadap orang lain? Hal kecil pun membuat kita berdebar dan penuh semangat.
Pikir Taehyung sembari mengacak acak rambutnya yang mulai panjang mengenai mata mungil kebanggannya.

30 menit berlalu, dan akhirnya ponsel taehyung pun berbunyi. Sigap sekali taehyung mengambil ponsel yang ditaruhnya di meja.
Ternyata benar, Jisoo membalasnya.

"Maaf oppa.. sepertinya aku tidak bisa. Karena ada kegiatan di kampus yang harus aku kerjakan. Mungkin lain kali. Dan aku ucapkan selamat atas pekerjaan barumu. Aku ikut bahagia..."

Ah, rupanya kali ini Taehyung tidak bisa bertemu Jisoo. Padahal ada rasa selalu ingin melihat Jisoo, walaupun tanpa alasan, Tapi ia tak punya cara untuk sekedar melihatnya. Taehyung tidak sepandai itu untuk mengelabui orang yang ia suka hanya demi untuk melihatnya saja. Ia sudah lupa akan cara itu.

Ya, Taehyung sudah memiliki rasa rindu..
Dan itu membuatnya selalu menguras otak hanya untuk bisa melihat Jisoo'nya yang manis dan pemalu..
mungkin bukan hanya sekedar melihat saja ........

~~~

"Ibu, kau memasak banyak sekali. Padahal kita hanya berempat saja." Taehyung takjub melihat masakan ibu yang begitu banyak dan hampir menutupi seluruh sisi meja makan.

"Jisoo akan datang dengan Jimin, jadi ibu memasak kesukaannya juga. Dia anak baik dan jauh dari orangtuanya. Jadi ibu anggap dia anak ibu juga"
Jawab ibu sambil merapikan makanan di meja.

Taehyung pikir Jisoo tidak akan datang karena ada kegiatan di kampus. Tapi mungkin saja sudah selesai, pikirnya.

Yang taehyung tau dia merasakan telinganya memerah karena rasa senang yang ia sembunyikan.
Yang taehyung tidak tau, bisa saja ada sesuatu yang membuat Jisoo tiba tiba datang.

Ayah, Ibu, dan Taehyung sudah duduk di meja makan sambil bertukar cerita dan menunggu Jimin serta Jisoo.
"Ayah akan kembali ke kantor 2 jam lagi. Semoga Jimin cepat datang" kata Ayah yang sedari tadi sibuk mengecek ponselnya.

Ayah memang sangat sibuk. Tapi ia pasti akan luangkan waktu untuk makan bersama keluarga. Ayah panutan..

Tak lama kemudian Jimin datang bersama dengan Jisoo. Mereka berdua tampak sedikit lelah karena baru menyelesaikan tugas dari pagi hingga siang hari tanpa jeda.

"Maaf, kami terlambat. Karena ada tugas tambahan" kata Jimin ketika masuk ke ruang makan.
Di susul Jisoo di belakangnya yang seperti biasa, tampak malu malu.

"Tidak apa, tidak ada kata terlambat. Cucilah tangan kalian sebelum kemari.
Dan Jisoo bisa duduk disini. Kita harus segera makan. Karna ayah harus bergegas kembali ke kantor"
ibu buru buru menuangkan nasi ke semua piring anggota keluarga, termasuk Jisoo setelah mereka membasu tangan.

Sebelum duduk dan makan tak lupa Jisoo menyapa semua yang sedang berkumpul.

Taehyung sedari tadi hanya memperhatikan Jisoo saja. Dia terlalu senang untuk mengatakan sesuatu, jadi ia hanya diam saja menahan senyum bahagianya karena melihat Jisoo'nya lagi.

"Baiklah, sebelum makan. Ayah akan memberi selamat kepada Taehyung karena telah berhasil mendapat pekerjaan. Ayah bangga kau telah menjalani sebagian hidupmu dengan baik tanpa cela, semoga kau selalu menjadi orang baik di masa mendatang dan selalu tenang menghadapi apapun nantinya. Hidup masih panjang nak".
Ayah seolah berpidato kala itu.
Tapi itu memang biasa mereka lakukan jika ada perayaan kecil.

Taehyung tersenyum sambil memegang tangan ayah dan mengucapkan terimakasih. Di Amini sang ibu dan Jimin yang mengucapkan selamat pula pada Taehyung.

Sesekali taehyung melirik ke arah Jisoo yang ikut pula tersenyum ketika ayah dan ibu memberinya nasihat2 kecil sebelum makan.

Jisoo duduk di sebelah ibu yang berseberangan dengan Taehyung. Membuat taehyung tersenyum tipis tanpa terlihat hanya karena menahan debar jantungnya yang kian menderu..

Bahagianya seorang Taehyung bertambah karena ada Jisoo..

Mulai saat ini kau akan menjadi salah satu tujuan hidupku..
Taehyung berucap dalam hati dan menatap Jisoo yang tersenyum hangat padanya.
Taehyung membalas dengan senyuman khasnya.

~

"Hyung, bisakah kau mengambilkan CD berwarna biru yang ada di kamar kita dan berikan pada Jisoo? Aku akan mengantar ayah ke kantor, karena tadi ayah diantar supir."
Jimin bergegas pergi dengan ayah meninggalkan ibu, jisoo dan Taehyung dirumah.

Jisoo sedang membantu membuat kerajinan tanah liat milik ibu di pekarangan belakang rumah. Ibu senang membuat tembikar dan memajangnya di kedai.

Taehyung berlalu ke kamar, tempatnya dan Jimin tidur bersama saat masih duduk di bangku sekolah.
Sudah lama sekali ia tak mencium aroma kamar itu. Masih sama seperti dulu.

2 tempat tidur di masing masing sisi dinding, di pisahkan oleh meja kecil di tengahnya.
Kamar yang berwarna biru itu membuat taehyung rindu masa kecilnya bersama Jimin.

Taehyung mencari cari dimanakah CD biru yang Jimin maksud. Ia membuka laci di meja kecil dan mencarinya diatas lemari kecil milik Jimin.
Tapi tak jua di temukan.
Akhirnya Taehyung membuka lemari yang dulu di gunakan oleh mereka berdua. Terdapat laci yang sudah tidak terkunci lagi.

"Ah rupanya disini. Dasar Jimin. Selalu saja berantakan menaruh sesuatu."
Taehyung mengambil CD yang bertuliskan "For you, by Jimin" itu.

ketika ia hendak menutup laci, ia seakan tertarik melihat lembaran lembaran kertas warna warni yang terlipat seolah menjadi bungkus CD. Iapun melihat satu persatu.

Disana tertulis "Untuk Jimin, dari Jisoo"
Begitupun yang lainnya yang bertuliskan kata yang sama. Hanya warnanya saja yang berbeda.

Awalnya Taehyung pikir mungkin ini berisikan demo musik yang Jisoo mainkan. Atau materi perkuliahan mereka. Karena mereka menggeluti bidang musik pasti tidak asing dengan CD dan kawan kawannya.

Tapi ia penasaran dan berniat untuk membawa 2 CD diantara yang lainnya yang mungkin ada 8 sampai 10 CD dengan bungkus warna warni. Rasa penasarannya tak lain karena ia ingin tau tentang Jisoo. Barangkali di dalam cd itu terdapat lagu atau apapun itu yang menunjukkan sisi Jisoo yang belim ia ketahui.

Iapun bergegas keluar dan memasukan ke dalam tasnya yang tergantung di kursi ruang makan.

"Jimin memintaku memberikan ini padamu"
Taehyung memberi CD biru itu pada Jisoo yang sedang menjemur tembikar buatan ibu.

Ibu sedang bersiap siap pergi ke kedai lagi. Karena pekerja akan beristirahat dan ibu harus bergantian menjaga kedai. Jarak antara rumah dan kedai cukup dekat. Sehingga ibu bisa naik bus satu kali saja.

"Ah, benarkah? kenapa Jimin harus menyuruhmu? Maafkan aku oppa karena merepotkanmu"
Jisoo tampak sedikit gugup, cepat cepat ia mengambil CD itu dan masuk ke dalam rumah.

Keingintahuan Taehyung bertambah karena tingkah Jisoo.
Apa sebenarnya isi dari CD itu?
Kenapa Taehyung jadi merasa gugup ? Seolah ada sesuatu yang akan ia temukan.




^_^ 💜

~ bersambung ~

Im here, J ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang