"Aku rindu padamu... kemarin kau tidur di kampus kan ? Kau tidur beralaskan apa? Ah aku khawatir kemarin malam. Tapi aku tak menghubungimu karena aku takut mengganggumu."
Taehyung memberikan coklat hangat andalan pada Jisoo yang baru saja pulang dari kampus malam itu.
Taehyung pun baru saja pulang dari kantor sebelum Jisoo datang. Mereka duduk menikmati coklat hangat sambil menonton tv."Jangan khawatir, teman-teman dan Jimin memberikanku kantung tidur agar aku tidur dengan nyaman. Jujur saja kemarin perutku sakit. Tapi setelah minum obat, aku langsung tertidur.. bagaimana pekerjaanmu oppa?"
Jisoo memainkan rambut Taehyung yang masih basah sehabis mandi."Kau ini, sudah ku bilang jangan pernah telat makan. Sakit seperti itu jangan kau remehkan. Lain kali katakan padaku jika kau belum makan. Aku pasti akan mengusahakannya untukmu."
Taehyung seperti memarahi anak kecil, di sambut senyuman Jisoo yang hangat."Ahh tentang pekerjaan sejauh ini hanya tentang perkenalan saja dan para senior memberikanku beberapa bahan untuk di jadikan contoh pekerjaanku nanti."
Entah Taehyung lupa atau memang sengaja tidak memberitahu pertemuannya dengan ara kemarin."Kau tau? Kemarin aku makan siang bersama ibu. Dia menangis.. dia mengetahui tentang hubungan kita. Ibu terlalu khawatir karena ayah pasti menentang ini. Aku bilang pada ibu, bahwa ibu tak perlu merasa khawatir. Padahal akupun sangat risau tentang ayah. Aku hanya tak ingin salah satu dari kalian jauh dariku... hmmmmm .. semoga Tuhan memberikan jalan terbaik untuk kita."
Taehyung mengelus pipi Jisoo yang kaget mendengar cerita tentang ibu."Ahhh.. ibu ... aku begitu menyayanginya hingga tak ingin melihatnya menangis. Apakah kita melakukan kesalahan? Aku takut ini jalan yang salah dan akan menyakiti ayah dan ibu.. bagaimana jika ibu membenciku??" Jisoo menahan tangisnya.
Bagaimanapun ia sangat sayang pada ibu yang merawatnya ketika Jisoo pertama kali datang kala itu dan membawa kesedihan besar."Jangan khawatir.. ibu sedikitpun tidak akan membencimu. Dia malah mendoakan untuk kebahagiaan kita. Aku jamin kalian berdua akan bahagia dan tidak bersedih. Semua akan baik-baik saja, janganlah menangis..
Kemari.. peluklah aku.. aku begitu rindu padamu..."
Taehyung membuka tangannya agar Jisoo masuk kedalam pelukannya.
Jisoopun memeluk Taehyung persis seperti anak kecil yang rindu pelukan.Sang anjing kesayangan Taehyung, coco yang sedari tadi tidur di samping sofa. Tiba-tiba menarik-narik lengan Taehyung agar memeluknya juga. Taehyung mengangkat Coco dan memangkunya berdampingan dengan Jisoo.
Seandainya waktu bisa berhenti dan tetap seperti ini.. tapi itu akan terlalu egois.. aku harus memikirkan hati seorang ibu yang terlalu khawatir.. maafkan aku ibu.. aku mencintai Jisoo. Aku akan membuat kalian bahagia..
~~
"Oppa, bisakah kau membantuku mengangkat nasi? Aku sedang mengaduk sup."
Jisoo meminta tolong pada Taehyung yang sedang mengerjakan design di laptopnya di dampingi coco."Iya, aku akan segera ke dapur. Aku akan memindahkan coco sebentar".
Setelah menyimpan Coco di ruangan kecil yang biasa Coco gunakan untuk bermain sendiri, Taehyung segera mengangkat nasi, dan menaruhnya di mangkuk besar.
Jisoo memang suka memasak nasi secara manual. Karena itu adalah ajaran ibu."Wah supnya keliatan enak sekali. Kau begitu pandai memasak.. jika nanti kita menikah dan punya anak, pasti anak-anak kita akan gemuk karena punya ibu yang rajin memasak".
Taehyung memeluk Jisoo yang sedang memasak dari belakang, dan sesekali mengecup pipi wanita mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im here, J !
Romancemencintai seseorang dengan cara yang sulit memang membuat seorang Taehyung terpuruk. Lebih lagi ia harus menghadapi berbagai konflik keluarga dan rahasia yang tidak ia ketahui sepanjang hidupnya. Dia pikir percintaannya akan semudah jalan karierny...