"Jisoo.. sementara kau dengan Jimin dulu ya.
Aku harus bekerja. Nanti siang aku akan kembali. Dan merapikan barang-barang, agar sore nanti kita tidak perlu terlalu repot."
Taehyung benar-benar tidak pulang sama sekali. Untungnya Jimin membawa pakaian kerjanya pagi itu.Ya, setelah Jimin mendatangi ayah, ia ke apartemen Taehyung, karena kakaknya itu meminta tolong untuk membawakan pakaian dan sepatu kerjanya.
Dan tak lupa untuk mengurus makanan Coco."Aku pergi dulu.."
Taehyung mengecup kening Jisoo.
Jimin hanya memandang mereka datar. Ia masih terbawa suasana dengan ayah tadi.Taehyung sudah pergi sekitar 15 menit yang lalu.
Tapi Jimin masih berbaring di sofa dan menutup wajahnya dengan lengannya.
Ia sama sekali tak bicara dengan Jisoo."Hey.. apa kau baik-baik saja?"
Jisoo mulai bertanya keadaan Jimin yang membeku sedari tadi.
"Apakah kau sudah mengurus surat sakitku untuk ke kampus?"
Jisoo bertanya lagi karena Jimin benar-benar tidak bergeming.Jimin akhirnya menoleh malas ke arah Jisoo.
Dan dia pun duduk bersandar sambil mengacak-acak rambutnya. Ia tampak kacau.
"Ya, sudah ku urus semua.
Kau bisa makan sendiri kan? Aku akan keluar sebentar"
Kata Jimin pada Jisoo yang mengangguk bingung dengan tingkah Jimin.
Jiminpun beranjak dari sofa."Jimin.. kau yakin kau tidak apa-apa?
Katakan padaku jika kau ingin menceritakannya.."
Jisoo menghentikan langkah Jimin.Jimin hanya menoleh sedikit ke arah Jisoo.
"Makanlah.. aku tidak akan lama..."
dan Jiminpun berlalu meninggalkan Jisoo sendirian.~~
Kau dimana? Sudah 1 jam lebiu kau belum kembali.
Jisoo mengirim pesan pada Jimin.
Tak lama pintu terbuka dan dilihatnya Jimin datang bersama ibu.
Ohh rupanya Jimin pergi menjemput Ibu.Jisoo membungkuk menyapa ibu.
"Bagaimana keadaanmu nak? Apa sudah baikan? Sore ini kau akan pulang.. tinggallah bersama ibu dulu ya.."
Ibu mulai mengemasi barang-barang kecil yang terdapat di meja samping Jisoo."Iya bu, aku sudah merasa baikan karena barusan perawat memberiku obat penghilang rasa sakit."
Jisoo mencoba turun dari tempat tidur karena dia bosan hanya berbaring dan duduk saja.
Infusnya pun sudah di buka, makanya dia bebas untuk bergerak kesana kemari walaupun di bagian perutnya masih terasa sakit.Jisoo berjalan ke arah jendela besar itu.
"Ah ibu, aku rindu sekali berjalan-jalan menuju kedai ibu.""Kau akan segera mendapat donor ginjal dan akan cepat pulih. Jangan khawatir.
Kita akan bersama lagi di kedai."
Ibu menyisir rambut Jisoo dari belakang.
Selembut itu hati ibu.Ibu memang pernah bercerita bahwa ia ingin sekali memiliki anak perempuan.
Jimin sedari tadi sibuk sendiri dengan ponselnya.
Ia kadang tertawa kecil melihat ponselnya.
Tawanya menarik perhatian Jisoo.Ah baguslah kau sudah tertawa seperti itu
Membuatku khawatir saja..~~
Suara pintu terbuka.
Ternyata yang datang adalah Taehyung dan Ara.
Jisoo memfokuskan pandangannya pada Ara yang berdiri di belakang Taehyung.
Ah benar, ini sudah jam istirahat kerja. Makanya Taehyung sudah tiba, pikir Jisoo."Jisoo, ini Ara.."
Taehyung bicara singkat karena ia takut jika Jisoo tak suka kedatangannya bersamaan dengan Ara, walaupun kemarin ia membolehkan Ara untuk menjenguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im here, J !
Romancemencintai seseorang dengan cara yang sulit memang membuat seorang Taehyung terpuruk. Lebih lagi ia harus menghadapi berbagai konflik keluarga dan rahasia yang tidak ia ketahui sepanjang hidupnya. Dia pikir percintaannya akan semudah jalan karierny...