"Jisoo.. maaf ibu dan ayah baru sempat datang pagi ini. Karena semalam ayah tidak enak badan.
Jadi ibu harus mengurusnya.."
ibu dan ayah datang pagi itu setelah Taehyung berangkat bekerja."Kau tau sendiri Jisoo, ayah sudah tua. Tidak bisa terlalu lelah. Ayah sedang sibuk menyiapkan untuk seminat buku beberapa hari lagi.
Bagaimana keadaanmu? Ayah sudah mengurus pendonor. Mereka akan di tes hari ini.. jangan khawatir.."
Ayah menyandarkan kepalanya di sofa."Aku merasa baikan sekarang karena di beri suntikan anti nyeri..
Tapi aku tidak bisa terlalu banyak berdiri karena akan menekan bagian perutku.."
Jisoo menjelaskan sambil di suapi oleh Ibu."Kau harus menahannya sedikit lagi ya. Karena calon pendonor sudah ada. Semoga saja hasilnya bagus dan cocok denganmu.
Kaupun hari ini akan diambil sample darah dan jaringan untuk mencocokan dengan milik merek."
Ayah menghampiri Jisoo yang sangat pucat tapi berusaha untuk terlihat baik-baik saja."Hmm iya Ayah.. terimakasih karena kalian sudah merawatky.. aku sangat beruntung.."
Jisoo memandang ayah dan ibu bergantian."Sudah seharusnya kami merawatmu.
Jika bukan kita, siapa yang akan mengurusmu? Kau akan segera pulih.."
Ayah mengelus kepala Jisoo untuk pertama kalinya.
Jisoo dan ibu bertatapan bahagia.
Karena tak biasanya ayah seperti itu.Bagaimanapun kau tetap anakku Jisoo.
Aku akan memperlakukan kau sama dengan yang lain...
Ayah kembali menuju sofa."Ayah dan ibu harus ke perpustakaan dan membuka kedai sebentar lagi. Jimin akan datang setelah jam kuliahnya selesai nanti siang. Apakah tidak apa-apa jika kau sendirian?"
Ibu khawatir karena Jisoo belum terlalu bisa beraktivitas terlalu banyak."Tidak apa-apa ibu.
Aku bisa meminta bantuan kepada perawat jika memerlukan sesuatu. Jangan khawatir.
Setelah minum obat pun, aku pasti akan langsung tertidur..."
Jisoo menenangkan hati ibu yang tak lelah menyuapinya dengan sabar.~~~
"Aku sangat gelisah hari ini...."
Taehyung meminum coklat hangatnya bersama dengan Yuta di cafe kantor."Kenapa ? Apakah ada sesuatu?"
Yuta mengajak Taehyung kembali ke ruangan kerjanya sambil membawa gelas plastik mereka masing-masing."Pagi ini adalah keputusan mengenai kontrak dengan YP company.
Dan juga kekasihku harus segera melakukan transplantasi ginjal. Sekarang ia sedang di rawat di rumah sakit."
Taehyung memasukan satu tangannya ke dalam saku dengan kharismanya.Tak heran banyak yang tertarik dengan sosok Taehyung di kantor itu.
Taehyung adalah sosok yang ramah pada siapapun,
Ia pintar dalam bidang pekerjaan,
Tak lupa bahwa ia pria yang tinggi dan tampan.
setiap ia melewati sudut manapun di kantor itu, para wanita pasti memperhatikannya.
Kadang saling berbisik hanya untuk membicarakan betapa menawannya sosok Taehyung.
Dan selalu saja Taehyung tersenyum pada mereka yang melaluinya.
Membuat hati wanita meleleh saja.."Apa kau bilang? Transplantasi?
Wah itu sangat serius Tae !
Ku harap kekasihmu akan segera pulih dan mendapat donor ginjal.
Dan juga semoga tim kita mendapat kontrak dari YP Company."
Yuta dan Taehyung memasuki ruangan kerja dan melanjutkan kegiatan mereka.~
"Park Taehyung, kau ditunggu manager untuk segera ke ruangannya.."
sang asisten manager menghampiri Taehyung, yang langsung bergegas menuju ruangan atasannya."Selamat pagi Tuan Lee.."
Taehyung membungkuk pada pria paruh baya yang sedang duduk itu."Duduklah.."
sang manager mempersilahkan Taehyung duduk sambil membolak balikkan beberapa lembar kertas putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im here, J !
Romancemencintai seseorang dengan cara yang sulit memang membuat seorang Taehyung terpuruk. Lebih lagi ia harus menghadapi berbagai konflik keluarga dan rahasia yang tidak ia ketahui sepanjang hidupnya. Dia pikir percintaannya akan semudah jalan karierny...