"Kau beristirahatlah. Aku akan membeli makanan dan mengambil ponsel di mobil. Aku lupa menghubungi Taehyung. Pasti dia sangat panik".
Jimin bergegas mengambil ponsel. Dan benar saja. Ada 12 panggilan tak terjawab dari Taehyung.
Jimin menghubunginya kembali."Ya !!!! Kau dimana? Kenapa Jisoo juga tak ada disini?? Kenapa ada gelas pecah di kamarku???
Aku menghubungi kalian tapi tak ada jawaban!!" Taehyung berteriak panik karena ketika ia sampai di apartemen tak ada siapapun."Aku di SPINE HOSPITAL.. Jisoo pingsan saat aku datang ke apartemenmu. Jadi ku bawa ia kesini. Ponselku tertinggal di mobil. Maaf hyung..."
Jimin berusaha menjawab Taehyung dengan tenang.
Karena ia paham kakaknya sedang panik luar biasa.Taehyung tak menjawab apa-apa lagi dan langsung menutup telponnya.
Jimin pun segera menghubungi ibu untuk memberitau keadaan Jisoo.~~
Dari kejauhan Taehyung berlari ke pintu unit gawat darurat.
Disana Jimin memang sudah menunggu karena takut Taehyung tak tau ruangan inap Jisoo.
"Dimana Jisoo??"
Taehyung terengah-engah mengatur nafasnya.
Dasinya sudah melonggar tak beraturan.
"Ikuti aku"
Jimin memimpin untuk memberitahu arah kamar Jisoo.Di dalam lift mereka membisu, tak satupun bicara.
"Apa yang di katakan oleh dokter??"
Taehyung bertanya tanpa melihat ke arah Jimin yang berdiri di sebelahnya.
"Jisoo harus beristirahat untuk melalukan tes laboratorium esok pagi. Dia mengeluh perutnya selalu sakit." Jimin menjawab dengan hati-hati.
Ia ingat pesan Jisoo padanya.
"Astagaa.. pasti karena dia selalu terlambat makan. Bodoh sekali aku tak menyadarinya. Tadi malam dia tidak makan karena aku sibuk bekerja. Dia selalu menungguku pulang untuk makan bersama."
Taehyung mencoba menjelaskan kejadian semalam.Jimin hanya terdiam. Iapun tak menanyakan tentang Jisoo yang berada di kamar Taehyung.
~~
Taehyung perlahan membuka pintu kamar Jisoo. Dilihatnya Jisoo sedang tertidur dengan wajahnya yang pucat.
Taehyung berjalan pelan menghampiri Jisoo.
Diambilnya kursi, dan langsung duduk di samping wanitanya."Astaga.. Jisoo'ku.. maafkan aku..
karena semalam aku kesal padamu, kau sampai tak makan dan begini. Maafkan aku.."
Taehyung memegang tangan dan menciumi tangan Jisoo, membuat Jisoo terbangun."Hmm?? Oppa ?? Kau tidak bekerja?"
Jisoo berusaha duduk sambil menahan sakit tapi tidak di biarkan oleh Taehyung.
"Berbaring saja.. kau sedang sakit.
Aku sudah meminta izin pada atasanku untuk tidak kembali ke kantor setelah jam makan siang. Aku akan menjagamu disini. Maafkan aku.."
Taehyung mengelus rambut Jisoo. Merasa bersalah.Jisoo hanya tersenyum dan menggenggam tangan Taehyung.
"Oppa.. aku baik-baik saja. Beberapa hari di rawat disini aku akan pulih kembali. Nanti siapa yang akan masak untukmu jika aku disini terus?"
Jisoo berusaha menghibur Taehyung yang berwajah murung, walaupun sesekali Jisoo meringis kesakitan."Kau harus fokus pada kesembuhanmu. Aku janji tidak akan kesal lagi padamu hingga aku tak makan. Kau tidak makan karna aku kan?? Aku minta maaf Jisoo.. aku terlalu kekanakan."
Taehyung mengelus-elus perut Jisoo yang sakit.
"Dimana yang sakit? Disini? Kuharap dengan melihatku rasa sakitmu akan berkurang walaupun itu mustahil."
Taehyung mengelus-elus kembali perut Jisoo.
Jisoo hanya tersenyum melihat tingkah Taehyung.
Tetaplah seperti ini oppa...Tak lama kemudian Jimin masuk dengan tergesa-gesa.
"Hyung, ada ibu dan ayah !"
Ia setengah berbisik karena orangtua mereka sudah dekat dengan pintu.
Jisoo segera melepaskan genggaman tangannya dengan Taehyung.
Tapi Taehyung tetap duduk di sampingnya.
Jisoo memberinya isyarat agar tak duduk terlalu dekat.
Taehyung pun menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im here, J !
Romancemencintai seseorang dengan cara yang sulit memang membuat seorang Taehyung terpuruk. Lebih lagi ia harus menghadapi berbagai konflik keluarga dan rahasia yang tidak ia ketahui sepanjang hidupnya. Dia pikir percintaannya akan semudah jalan karierny...