8 - Alta-i

2K 171 1
                                    

Selamat membaca

"Mantu idaman tante banget."

Setidaknya celetukan mami Alta itu membuat Dena sedari tadi hanya guling gulingan di kasur ia pun bangkit dan melihat jam dinakasnya.

Pukul 13.30 yang artinya sudah tepat 2 jam Dena diantarkan pulang oleh Alta, dan tepat 2 jam pula Dena berguling guling di kasur.

Ia pun langsung beranjak dari kasurnya lalu berjalan keluar kamar. Ia sedikit mengintip dari pagar depan kamarnya terlihat Abangnya sedang bermain Ps bersama kak Ale abangnya Ovall, mengapa ia bisa tau? Karna terlihat di marga nya 'Alendra Winata'.

Dena pun memutuskan untuk turun dan menemui keduanya.

Firza yang merasa ada yang baru saja turun dari tangga pun langsung menengok dan terlihatlah wajah datar Dena yang menuju kearah mereka berdua.

"Ehh adek abang."

"Eh Den denger denger dari si Ovall kamu ketos itu ya?"tanya Ale yang diangguki oleh Dena.

"Widihh keren juga ya kamu .. gak fall in love kan sama waketosnya?"goda Ale membuat Dena mengingat tentang Kelvin yang hampir saja melecehkannya.

"Gak,"jawab Dena singkat lalu berjalan ke arah Dapur. Untuk mengambil minum atau Snack mungkin.

"Gilaa .. tante Rani keselek es batu ya Za lo sampe punya adek yang dingin kagak ketulung itu,"ucapan Ale membuat Firza menoyor kepala Ale.

"Ya nggak lah bego jangan mengadi ngadi kau ni."

Ale pun terkekeh dengan jawaban Firza lalu mereka pun kembali fokus ke Ps nya masing masing. Sepertinya mereka hanya sedang bermain permainan santai GTA misalnya.

***

Jam menunjukan pukul 18.40 orang tua Dena baru saja pulang kerja. Sebenarnya, yang kerja hanya Dani saja tapi Rani mengikut katanya 'sekali kali liat papa ngantor' padahal setiap kerja keluar kota Rani selalu mengintil.

"Assalamualaikum,"ucap Rani dan Dani bersamaan.

"Waalaikumsalam,"jawab Firza terlihat masih ada Ale di rumah Firza biasa lah bahas apa aja juga oke kalo laki mah.

"Eh ada Ale .. dari kapan?"tanya Rani saat mengetahui keberadaan Ale.

"Dari tadi siang tante,"jawab Ale lalu mencium punggung tangan keduanya.

"Yaudah kamu mau lanjut main sama Iza atau mau pulang?"tanya Dani.

"Ale mau izin keluar sama Firza boleh kan tan?"tanya Ale.

"Boleh kok .. Abang, jangan pulang lebih dari jam 12!"peringat Rani.

"Okeyy mama."

"Yaudah kita berangkat tan,"pamit Ale lalu kembali mencium punggung tangan kedua orang tua sahabatnya itu.

"Eh, kamu emang udah mandi bang?"tanya Rani serius membuat Firza kesal.

"Ihh yaudah lah mam ngaco deh masa mau ketemu Disya aku bau kan gak lucu kalo dia tiba tiba ngomong 'ihh kamu bau jauh jauh dari aku',"jawab Firza membuat semuanya terkekeh.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang