21 - Surrender?

1.2K 119 0
                                    

Selamat membaca

mereka sekarang sedang berada di sebuah bangunan besar nan megah yang diberi nama sekolah. Lebih tepatnya sekarang mereka berada di rooftop sekolah karna minggu depan sekolah mereka akan mengadakan acara khusus untuk Dena dan Kelvin yang sudah menjadi ketos dan waketos yang sangat bijak satu periode kemarin.

Btw, Saskia sama Angel udah buka identitas guyss! Aslinya beuhh cantiknya bukan maen, banyak banget yang memuji kecantikan mereka terutama Ovall yang sekarang selalu ingin menempel dengan Angel yang super duper polos itu.

"Angel, kalo Ovall tembak Angel sekarang, Angel bakal terima gak?"tanya Ovall membuat para sahabatnya menoleh.

"Ihh Kia!! Masa Angel mau ditembak sama Ovall nanti kalo Angel meninggal terus nanti kalo mommy nangis gimana?"tanya Angel membuat Saskia menepuk keningnya.

"Maksud Ovall bukan nembak itu Ngel,"jawab Saskia.

"Loh kan tembak itu dalam artian ada dua yang pertama itu tembak pake pistol dan yang kedua tembak--"Angel terpaku lalu menatap Ovall malu.

"Ovall beneran mau tembak Angel?"tanya Angel polos.

"Nanti, kan Angel tau Ovall gak suka pacaran lama lama terus akhirnya ditinggal nikah atau semacamnya. Karna, menurut Ovall sayang itu banyak dan Cinta itu satu,"jawab Ovall.

"Terus kita kaya taarufan gitu?"tanya Angel polosnya minta digetok.

"Yaa bukan taarufan juga, Ovall cuma mau kita saling terbuka satu sama lain dulu dan kalo pikiran kita udah matang baru kita pikirin gimana selanjutnya oke?"tanya Ovall yang dijawab anggukan antusias oleh Angel.

"Serasa dunia milik berdua yee, yang lain nya mah ngontrak,"celetuk Kevin.

"Ganggu moment aje lu!"ucap Ovall sambil menggeplak kepala Kevin.

"Moment .. moment .. momentum kali ah,"jawab Dena.

"Nandra,"panggil Alta membuat Dena menoleh.

"Keknya gue bakal berhenti berjuang buat lo deh,"lanjut Alta membuat Dena menatap Alta lebih dalam tidak ada kebohongan disana.

"M-maksud lo?"

"Gue udah cinta sama seseorang, cinta banget malah,"ucap Alta yakin.

"Kalo lo udah bener bener sama dia .. jangan pernah tinggalin dia .. gue yakin lo bukan cowo brengsek yang suka mainin hati cewe,"jawab Dena pura pura tegar namun dihatinya sakit mendengar perkataan Alta.

"Maaf,"ucap Alta.

"It's okay, lo pertahanin dia yah bilang sama dia bahwa kemarin ada cewe yang hatinya sebatu es dan sedikit demi sedikit cair karna seorang Hendriksa Alta Abimanyu, semoga bahagia,"ucap Dena lalu beranjak keluar dari rooftop.

"Lo apa apaan sih Al!"bentak Livia.

Lalu Alta pun dengan sigap membisikan sesuatu ke telinga Livia dan yang lainnya.

"Oke siap!"

Alta pun duduk disamping Ilham lalu menyenderkan kepalanya di sofa.

Livia? Ia sudah berlari mengejar Dena diikuti pula oleh Lensi, Saskia dan Angel. Sepolos polosnya Angel dia masih tau bila sahabatnya itu terluka.

"Btw siapa?"tanya Raka.

"Nanti juga kalean tau,"jawab Alta.

Lalu Alta merogoh saku celana nya dan ia pun menghubungi seseorang.

"Hallo by,"sapa Alta membuat semua sahabatnya mengerutkan dahi bingung.

"..."

"Oke siap kamu tunggu dulu disitu nanti sore aku jemput."

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang