33 - Tunangan?

980 90 1
                                    

Selamat membaca

"Boleh gabung gak?"

"Penuh,"celetuk Wulan membuat gadis itu menggeram.

"Gue gak nanya ke lo! Sebaiknya lo nyingkir deh," usirnya.

"Lo siapa ngusir ngusir gue?" tanya Wulan.

"Gue tunangan nya anak pemilik sekolah ini," jawab Kiran santai membuat semuanya tersedak.

"Whatt? Tunangan? Sejak kapan?" tanya Raka tak percaya.

"Sejak 5 tahun yang lalu," balasnya.

Dena menatap Alta tak percaya sedangkan Alta berusaha meyakinkan Dena bahwa itu semua bohong.

"Gue kecewa sama lo," ucap Dena lalu berlalu dari kantin.

Livia dkk sengaja tidak mengikuti Dena karna, mereka tau Dena pasti membutuhkan waktu.

"Gue ke toilet," ucap Vano lalu meninggalkan kantin.

"haii sayangg!! Miss you so much!" pekik Kiran membuat Ital memutar bola mata malas.

"Sayang sayang endasmu Ijo," gumam Saskia.

"Iri bilang bos." Bukan, bukan Kiran yang menjawab tapi Dera yang mendengar gumaman Saskia.

"Iri sama kalean? Cuma yang punya otak minus yang iri sama kalian," jawab Lensi lantang.

"LEPAS GAK!" bentak Alta frustasi. Ia memikirkan bagaimana jika hubungannya dengan gadisnya Renggang?

"Gamau.. Maunya gini," jawab Kiran mempererat lengannya pada lengan Alta.

"Awewe murahan mah kitu berusaha we sagala cara beh meunangkeun nu dipikahayang( perempuan murahan mah gitu berusaha aja segala cara buat dapetin yang diinginkan)," celetuk Davidd.

"Indonesian please," pinta Kiran yang tidak mengerti.

"Bodo amat maneh arek ngarti arek hante sabodo (kamu mau ngerti mau enggak bodo amat)."

"You Crazy,"ucap Kiran malas.

"Emang."

Mereka yang berada disitu hanya menatap kedua sejoli yang sedang berdebat itu malas.

***

Sedangkan disisi lain seorang gadis bersurai panjang tengah duduk di salah satu bangku yang sengaja diletakan fi rooftop untuk nongkrong. Beberapa kali ia mengusap air matanya yang selalu saja menetes.

"Lo jahat Al.." lirihnya.

"Sasa nya Dev yang dulu gak cengeng mana?" tanya seseorang dibelakangnya membuat gadis itu terkejut.

"Hmm," balasnya cuek.

Lelaki itu duduk disebelahnya lalu mengusap punggung gadis itu membuat kepala gadis itu memiringkan kepalanya agar berada di pundak lelaki itu.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang