22 - He Called She Baby?

1.2K 109 0
                                    

Selamat membaca

Di lampu merah Dena pun hanya membuang muka kearah jendela dan ada sesuatu yang membuat hati nya berdenyut.

Alta bersama gadis cantik di mobilnya oh shitt, Dena bahkan merasa tak pantas bila bersaing dengan gadis yang berada di kursi penumpang Alta.

"By kok kamu tadi landing jam 15.45 sih kan tadi katanya jam 16.00?"tanya Alta terdengar sangat jelas karna kaca mobil Firza diturunkan dan kaca mobil Alta pun diturunkan.

"Aku kan gatau Al, aku juga kaget kalo aku Landing jam segitu,"jawab gadis disampingnya.

"Yaudah gapapa yang penting pesawat kamu mendarat dengan selamat dan kamu juga selamat by,"ucap Alta sambil mengusap pucuk kepala gadis itu lembut.

"Oh, iya mommy titip salam buat kamu, katanya kapan kesana sama om Fernan and tante Fanya."

"Iyah nanti aku sampein,"jawab Alta laku mengacak rambut gadis itu gemas.

"Ihh Al!! Rambut aku berantakan!"ucapnya sebal.

"Hehhe peace baby,"jawab Alta sambil mengangkat dua jari berbentuk huruf 'V'.

"Woii Al cewek baru tuh?!"teriak Firza pada Alta.

Alta pun menoleh,"Iya bang!"

Alta berteriak sambil tersenyum lalu Firza pun mengangkat jempolnya keatas lalu berteriak,"langgeng bro!"

"Thanks bang!"

Lampu lalu lintas pun berubah menjadi hijau, Firza pun langsung menutup kembali kaca mobilnya dan kembali melajukan mobilnya.

'Alta memanggil dia By? Baby?'batin Dena tersenyun miris.

bahkan keluarga pun sudah saling mengenal? Apalah daya Dena Orang tua mereka pun belum pernah ketemu tapi kata Fanya---mami Alta, Rani---mama Dena itu sahabatnya.

"Gue pun bukan siapa siapanya,"gumam Dena, Firza yang mendengar itu pun hanya menatap sendu adiknya.

Mobil Bmw itu memasuki pekarangan rumah keluarga Rizki, Dena pun keluar dan berjalan lesu memasuki Rumah dan langsung memasuki kamarnya.

Rani pun terheran lalu Firza jawab dengan senyuman, Rani pun hanya mengangguk saja.

***

"Dena!! Turun makan malem!!"teriak Rani.

"Hmm."

Dena pun turun dari kasur king size nya dengan mata sembab lalu memasuki kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Setelah mandi dan berpakaian ia pun bergegas turun dan makan malam.

"Night little sister,"sapa Firza.

"Too big bro."

Kemudian mereka pun makan dengan khidmat. Setelah selesai makan Dena langsung beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju dapur.

Ia membuka kulkas dan mengambil satu kotak buavita rasa jambu biji dan segera meminumnya sambil berjalan menuju kamarnya.

"Kasian adek bang,"ucap Rani sambil tersenyum getir.

"Mam tenang aja okay,"jawab Firza lalu dijawab anggukan oleh Rani.

"Yaudah Iza ke kamar dulu, good night all,"ucap Firza mengecup pipi papa dan mamanya lalu berjalan menuju kamarnya.

"Too."

Sedangkan di ruangan lain Dena menatap hp nya datar saat Alta mempost foto Alta dengan gadis itu.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang