52 - Prom night

875 65 3
                                    

Selamat membaca

Malam ini SMA Abimanyu mengadakan acara rutin yang mereka sering namakan prom night mungkin, ditelinga kalian tidak asing bukan dengan nama itu?

Dena beserta teman band abangnya sudah bersiap memakai pakaian masing masing. Dena terperangah dengan lelaki berkemeja hitam dihadapannya yang sialnya sedang menyugar rambutnya yang sedikit basah akibat berwudhu.

Dena malam ini memakai dress dibawah lutut milik Disya yang memang cukup pas di perawakannya. Ia pun di dandan sedemikian rupa oleh calon kakak ipar nya itu dan tentunya dibantu oleh Ratu dan Bianca.

"Yaamphonnn lu cantik bangett fiks no debat!" pekik Lixel sambil mengacak gemas rambut Dena.

"Kak Xel! Berantakan!" desis Dena yang membuat Lixel nyengir lebar.

"Iyadah mangap," ucapnya.

"Hmm."

Setelah intruksi dari Firza untuk segera berangkat Dena pun segera mengambil tas sling bag berwarna putih yang senada dengan bajunya. Tak lupa ia memasukan powerbank, uang dan Handphone nya.

Mobil mereka pun melaju di jalanan kota yang ramai pengendara itu. Kemacetan yang dialami mereka membuat mereka mendengus kesal, untung nya hanya sebentar.

Akhirnya, mereka sampai di gedung sekolah yang sudah siap di pasang lampu tumbler di setiap pohon yang berada di setiap pojok lapangan. Lapangan itu sudah di rekayasa sedemikian rupa oleh para anggota OSIS yang sudah direkrut ulang oleh kepengurusan yang baru.

"Dena!!!" teriak gadis dibelakangnya.

"Sisi! Berisik taugak!" pekik gadis disebelahnya.

Kedua gadis itu kini sudah mengapit Dena dan tentunya tak luput dari pandangan mereka sebut saja 'Band FIANIKA' band itu dianggotai Firza, Alixel, Nicky, Karel dan Alendra.

"Den itu yang namanya Karel Karel itu kan?" tanya Livia berbisik dan tentunya Dena langsung mengangguk.

Tak mereka sadari Livia dan Lensi datang bersama Kiran dkk, Wulan dkk dan Alta dkk. Alta hanya menatap datar Dena yang datang dengan pria itu.

"Nan!" panggilnya. Dena spontan menoleh kala panggilan itu.

"Why?"

"Bisa ikut aku sebentar?" tanya Alta lalu Dena menatap sekeliling nya seolah mengizinkan dia pergi akhirnya ia pun mengangguk.

Alta membawa Dena ke tenda stan khusus anti Hilkord yang nantinya akan digunakan untuk melihat penampilan orang orang berbakat di panggung.

"Kamu kenapa sih Al? Dari kemarin loh kamu kaya gini."

"Aku cuma minta kamu jelasin ada hubungan apa sama bang Karel?!"sentak Alta. Alih alih takut justru Dena malah menahan tawanya agar tidak meledak. Bisa bisa ia mengganggu moment lagi.

"Ohh, jadi pacar aku lagi cemburu ceritanya nih?" goda Dena sambil menoel noel dagu Alta. Alta yang malu pun hanya memalingkan wajahnya.

"Aku gak ada hubungan apa apa sayang, aku udah anggep dia abang aku sendiri. Seperti yang dibilang bang Ale, dia emang suka aku banget malah. Tapi dia ikhlas kalo kamu bisa bahagiain aku, dan kenyataan nya aku emang bahagia sama anak mami satu ini," ucap Dena lalu dengan keberanian yang kuat Dena mengecup pipi Alta.

Alta menegang, ia tersenyum miring lantas menatap Dena sengit,"ohh, mulai berani ya.."

Cup.

"Nanggung sih," ucap Alta terkekeh geli lalu keluar dari tenda tersebut.

Dena diam mematung, tadi Alta mencium bibir nya? Memang bukan yang pertama kalinya tapi rasanya tetap sama. Degupan jantung dengan tempo cepat seolah mewakili perasaan Dena.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang