EXTRA PART 2

1.7K 109 0
                                    

Aaaaa demi apasii bisa up di akun ini lagiii😭😭

Otak ku tiba tiba inget kata sandi akun wp ini setelah beberapa bulan lupa😭😭

Kalian masih nyimpen cerita ini gak?

Dari dulu pengen banget publish expart 2 ini, tapi hp ku rusak guys terus lupa kata sandi😭

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah sebagai uang parkir

SELAMAT MEMBACA

Adzan isya berkumandang, satu persatu para suami mereka kembali ke mansion.

"Ayah!!" teriak Fely kegirangan lalu memeluk satu kaki Alta.

"Holla baby girl," sapa Alta pada putri bungsunya tersebut.

Alta menggendong Fely lalu menciumi nya bertubi tubi.

"Ada cerita apa hari ini?" tanya Alta pada Fely.

Fely dengan lancarnya menceritakan kejadian tadi pada Ayahnya. Raut wajah Alta yang tadinya tersenyum kini tertawa karna cerita Fely saat menceritakan persamaan sunat dengan mandi bareng.

"Ohh siapa yang ngajarin anak Ayah ngomong kaya gitu?" tanya Alta sambil menjawil hidung anaknya.

"Bang Nino!!" pekik Fely.

"Lain kali jangan dengerin dia ya," peringat Alta yang langsung diangguki oleh Fely.

"Eh, yah," ucap Dena sambil menyalami lengan Alta.

"Yaudah sekarang Fely duduk di kursi dulu sama Bunda nanti Ayah nyusul," ucap Alta lalu Fely pun berpindah gendongan pada Dena.

Mereka pun duduk di meja makan yang mencakup semua orang yang berada di rumah ini.

"Daddy, tadi tuh ya masa Mommy ganggu Iko lagi tidur. Kan kata Daddy kalo tidur itu yang puas biar gak ngantuk kan?" tanya Nicholas jujur.

Livia yang sedari tadi sedang menyiapkan makanan diatas meja langsung menatap Raka tajam.

"Beneran kamu yang ngajarin?" tekan Livia pada Raka. Raka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu nyengir lebar.

"Sorry ya mommy, daddy gak bermaksud kok,"jawab Raka sambil mengacungkan dua jarinya.

"Lain kali ngajarin anak tuh yang bener Rak, jangan kaya Agler. Masa ngajarin anaknya jadi Fakboy!"

"Lo jangan menghancurkan reputasi anak sopan kaya Asta dong," timpal Puput sambil terkekeh. Mereka memang sudah sangat berbaur dengan yang lainnya.

"Haii jagoan!" sapa Alta saat dirinya menduduki kursinya menatap anak sulungnya, Hedden.

"Hmm."

"Dasar es batu," celetuk Vana sambil memutar bola matanya malas. Anak dari Leon dan Zia ini sangat malas dengan sikap cuek milik Hedden.

"Heh gak boleh gitu," peringat Zia pada anaknya sambil terkekeh.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang