37 - Sakit

1K 80 0
                                    

Selamat membaca

"DEV!!" jerit Dena lalu menahan lengan Vano agar tidak membogem wajah Alta terus menerus.

"Diem! Lo masih belain dia yang sama sekali bodoh! Tolol! Gak ada otak lo anjing!"bentak Vano kembali menghajar Alta yang masih tersenyum remeh.

"Haha.. Dia Jalang! Murahan! Dibayar berapa lo semaleman?" tanya Alta remeh Dena yang mendengarkan pun merasakan sangat teramat sakit di hatinya.

Mengapa? Padahal hubungannya dengan Alta baru berjalan satu minggu? Mengapa masalahnya begitu rumit seperti ini?

"Devv udah hiks udah."

Vano yang menyadari Dena menangis pun segera mendekapnya kedalam pelukan. Agler dan Azka yang melihat itu hanya getir.

"Van bawa Dena temuin Lensi biar dia urusan sama gue," teriak Azka lalu Vano pun membawa Dena menuju Rooftop yang terdapat Lensi dan Livia yang sudah menunggu.

***

Dirooftop Lensi tak berhentinya menangis padahal Livia sudah meredakan nya dengan segala cara agar sahabatnya ini berhenti menangis.

Secuek cuek nya Dena dan setengil tengilnya Lensi mereka tidak akan melakukan hal menjijikan seperti itu pikir Livia.

Pintu rooftop terbuka menampakan Vano yang sedang menggendong Dena ala Bridal Style.

"Lexsa oke kan Van?" tanya Livia khawatir melihat wajah pucat Dena.

"Tadi pas perjalanan kesini dia pingsan jadi gue angkat."

Livia menghela nafas kasar dan mana Saskia, Angel dan Baby? Bisa biasanya mereka percaya dengan hal seperti itu.

Ternyata dugaan Livia salah saat pintu rooftop menampakan seorang Baby yang sama khawatirnya dengan Livia.

"Dena are you okay?" tanyanya khawatir.

"Lo gak percaya kan sama foto itu?" tanya Livia pada Baby.

Baby tersenyum lalu mengusap rambut dena yang berada di paha Vano sebagai bantalan.

"Gue emang orang baru Vi, tapi gue tau mana yang bener dan mana yang salah. Gue bukan orang bodoh yang langsung percaya sama hal kaya gitu. I just yours friend oke," jelasnya lalu memeluk Livia.

"Kan gue dikacangin kalo cewe semua," celetuk Vano membuat para ciwi terkekeh.

"Van lo percaya kan sama gue dan Dena?" tanya Lensi menatap lekat wajah Dena yang damai.

"Musyrik gue percaya sama kalian, gue cuma udah kenal Dena lama dan gue gak yakin Dena melakukan hal semenjijikan itu. Dan you know lah apalagi Agler sama Azka yang tau Dena dibentak aja langsung emosi.

" Dena dibentak?? Sama siapa?"tanya Lensi terkejut.

"Alta."

"Gila! Eh tapi kok Saskia sama Angel gak nyusul kita?" tanya Lensi aneh.

"Di--"

Ucapan Vano terpotong saat Dena mengeliat lalu perlahan mata nya pun terbuka.

"Kok kalian mau nolongin gu-- Lensi!!" pekik Dena lalu memeluk Lensi erat.

"Kita gak lakuin itu kan Na?" tanya Lensi yakin dan diangguki oleh Dena.

"Yakali gue jadi kaya gitu duit keluarga Guselow gak akan abis walaupun gue pake buat main main," ucap Lensi sombong.

"Iyalah! Apalagi duit keluarga Rizki!" pekik Baby yang mengetahui Dena merupakan keluarga terpandang.

"Tapi sayang kalian gak tau kalo Lx Company lebih tinggi," ucap Dena membuat semuanya terkejut.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang