41 - Siapa mereka

948 84 0
                                    

Selamat membaca

"Lo kira seorang Vania akan mati setelah lo bunuh?" tanyanya dengan Smirk nya.

"Tubuh gue emang mati! Tapi raga gue gak akan pernah mati sebelum lo MATI!"

Tubuh Kiran menegang dengan ucapan Dena. ah, sebenarnya bukan Dena, itu Niara.

"Ta-tapi lo udah mati, bagaimana bisa!" bentak Kiran yang masih terlihat melawan meski tubuhnya sudah gemetaran takut.

Mereka semua hanya menyaksikan keduanya beradu argumen. Namun, pandangan mereka teralihkan oleh Livia yang sudah mencengkeram lengan Dera.

"Awhhh."

"Lotau? Setelah lo bunuh gue ibu gue mati! Gara gara lo semuanya hancur! Dan kini saatnya lo berada di posisi gue Grace," ucap Livia a.k.a Anyelir.

Dera sudah ketakutan, ia membunuh Anyelir bukan tanpa alasan. Jika Kiran tidak memanas manasi nya karna seorang lelaki Dera tidak akan berbuat senekad itu.

"G-gue kalut Nye, maafin gue hiks," mohonnya dari matanya saja terpampang rasa menyesal yang teramat dalam.

"Kalo gue tau lo ada di tubuh Livia, udah dari dulu gue minta maaf sama lo Nye."

"Gue maafin lo Grace tapi sorry gue gak akan tenang kalo dendam gue gak terbalaskan."

Anyelir memalingkan wajahnya dari wajah sedih Dera. Dera pun kini sudah tenang Anyelir sudah memaafkannya, kini ia sudah berserah diri. Jika takdirnya seperti ini ia menerimanya karna ini konsekuensinya.

Niara mengotak atik ponsel Dena sesaat kemudian ponsel itu ia letakan di telinganya.

"Bang Zay!"

"..."

"Ini aku Ara."

"..."

"Aku gak nipu bang."

"..."

"Gak percaya? Datang aja ke rooftop SMA Abimanyu sekarang."

"..."

Tut.

Kiran dan Dera kini sudah banjir keringat dingin. Tadi siapa? Bang Zay? Dia siapa?

5 menit kemudian datang segerombolan lelaki berpakaian serba hitam memasuki kawasan rooftop. Mereka semua terheran siapa gerangan yang datang dengan hitam hitam saat cuaca terik seperti ini. Apakah tidak panas?

"Mana Ara?" tanya nya dengan nada sinis saat melihat keberadaan orang yang paling dibencinya.

Alta meneguk saliva nya susah payah, ia sudah tau betul siapa yang datang kesini. Saat kedatangan mereka Azka terlihat sangat akrab dengan para anak buahnya.

"Hoy Wan!" sapa Azka.

"Ajegile! Azley!"

"Abang, ini Ara dan ini Anye," ucap Niara membuat lelaki itu mendekat.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang