DeLta [Completed]

47 - Suasana di hutan pinus

Selamat membaca

Semua bis sudah sampai di sebuah hutan pinus yang sering disebut Buper (bumi perkemahan). Buper ini terletak dekat dengan air terjun yang sangat fenomenal di daerahnya. Selain airnya yang sejuk, pemandangan disini pun indah banyak pohon pohon pinus yang sengaja ditempeli lampu tumblr berwarna emas menambah kesan Aesthentic bagi yang melihatnya.

Banyak spot foto yang memang sengaja dibuat untuk menambah kenyamanan para wisatawan.

Saat ini gerombolan bis A sudah menempati spot foto masing masing. Apalagi Dena yang tadinya sangat malas berfoto jadi ingin berfoto foto ria.

"Yang sini!" panggil Alta yang sudah bersiap berfoto bersama sebagai kenang kenangan.

Disitu mereka memposisikan berfoto dengan background air terjun. Dena pun segera mengambil posisi.

1

2

3

"Cheese!!"

Cekrek.

"Makasih dek," ucap Livia pada seorang adik kelas yang ia booking untuk memfoto mereka.

"Sama sama kak."

Adkel itu pun pergi menuju teman temannya.

"Gila bagus banget hasilnya!"puji Kiran.

"Yo'i gak salah booking kan gue?" tanya Livia bangga.

"Booking, booking, emang open BO!" pekik Lensi sambil terkekeh.

***

Dena dan yang lainnya tengah membangun tenda masing masing, Dena satu tenda dengan ; Livia, Lensi, dan Baby. Sedangkan, tenda sebelah kirinya terdapat ; Kiran, Dera, Angel dan Ital dan tenda sebelah kanannya terdapat tenda milik ; Wulan, Niary, Ghina dan Vina.

Tenda milik Dena sudah berdiri tegak karna bantuan sang prince anak mami nya Dena siapa lagi kalo bukan, Alta. Tenda sebelahnya pun begitu dibantu oleh anak Hilkord, membuat para siswi lain menatap mereka jengah.

"Thanks Al," ucap Dena lalu dihadiahi lengan Alta di kepalanya.

"Apa sih yang enggak buat Nandra," jawabnya.

Tangan Alta terbuka di wajah Dena menandakan jika ia sedang mengajak pergi, lalu disambut baik oleh Dena,"Kemana?"

"Udah! Ayok," ajak Alta.

Dena mengambil alih lengan Alta lalu mereka pun melenggang pergi meninggalkan para sahabatnya yang cengo.

"PACARAN TEROOSSS!"

"Iri bilang bos!" jawab Ovall sambil merangkul bahu Angel.

Agler menatap jengah Ovall lalu ia tiba tiba mendapat ide,"Ngel!"

Angel yang merasa dipanggil pun mendongak."apa Gler?"tanya Angel.

"Lo gak cape apa digantungin kaya gitu? Emang lu jemuran yang enak bisa digantungin," ucap Agler membuat Ovall melotot.