39 - Orang terdekat?

896 86 1
                                    

Selamat membaca

Alta menatap Azka remeh sedangkan yang ditatap menyunggingkan senyum miring. Mereka berdua bertatapan seolah menyalurkan rasa benci satu sama lain.

Semua yang berada di sekeliling mereka menggedikan bahu ngeri dengan suasana canggung seperti ini.

Dena pun ikut menatap Alta seolah menyalurkan rasa kecewa yang teramat dalam. Alta yang menyadari itu pun langsung menatap Dena dengan tatapan dingin.

Dulu, Dena lah yang selalu menatap Alta dingin. Kini, berganti menjadi sebaliknya. Dena merasakan aura sendu di mata Alta yang seolah mengatakan 'tunggu permainannya selesai, aku rindu'.

Dena mengalihkan pandangannya saat Kiran menatapnya dengan tatapan tajam. Perasaan campur aduk sudah menjadi di diri Dena yang artinya amarah Niara pada Kiran akan segera meledak. Namun, kembali ditahan oleh Dena membuat Niara mendengus dengan sang pemilik raga ini.

"Naaa, Anye pen keluar gue gak kuat.." lirih Livia sambil meremas lengan Dena.

"Tahan Vi.. Ara juga gue tahan," bisik Dena.

Ital yang tidak mengetahui apa apa pun mendengar ucapan Dena dan Livia tersentak.

Anye?

Ara?

Serasa tak asing, pikirnya.

Adu tatap itu seketika berakhir saat Raka menyadari kekasihnya sedang menahan sesuatu lantas menggandeng lengan Livia untuk menjauh dari situ.

Semua tatapan menatap Raka geli. Sedang panas panasnya begini malah sempat sempatnya menarik Livia?

Alta membuang muka ke arah lain lalu berjalan meninggalkan mereka. Kiran pun tak tinggal diam lantas mengejar Alta diikuti oleh Kevin dan Dera tentunya.

Ovall, Ilham dan Davidd memeluk Azka, Vano dan Agler secara bergantian seolah bisa menyalurkan emosi mereka.

"Asal kalian tau, gue kangen ngantin atau becanda bareng kalian, bahkan Baby yang biasanya berangkat bareng bareng dijalan. Sekarang milih berangkat pagi pagi ngehindar dari kita," papar Davidd.

"Emm m-maafin g-gue Vidd, gue gak bermaksud buat jauhin kalian kok," ucap Baby.

Davidd tersenyum lalu mengusap puncak kepala Baby kemudian berkata,"kita udah maklumin sikap lo yang sekarang By, jadi jangan pernah berubah ya By. Lo adalah salah satu orang yang berada di dalam arti sahabat. Lo hebat!"

"Kak Na, gue mohon ucapan abang jangan dimasukin ke hati, nanti kalo waktunya udah tepat gue pastiin kak Alta gak niatan buat bikin kak Na sakit hati oke,, keep strong!"

"Gue gak tau mau bilang apa, yang jelas gue gak ikut ikutan masalah ini," ucap Ovall watados lalu mereka bertiga pun menyusul Alta dan Kevin yang sudah menghilang di tikungan koridor.

***

"Lo bisa gak sih gak ganggu gue sehari aja!" bentak Alta pada seseorang disampingnya.

Wanita itu menggeleng dengan cepat lalu kembali melingkarkan lengannya di lengan berotot Alta.

"Kalo lo berani cuekin gue, jangan harap cewek lo bakal selamat di tangan gue," ancam Kiran lagi lagi membuat Alta bungkam.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang