53 - Congrats Dena!

913 65 0
                                    

Selamat membaca

"Ihhh Vano!! Kok ikutan ketawa!" kesal Baby. Vano memberhentikan tawanya lalu mengelus puncak kepala Baby lembut.

"Kan lucu, kalo gak lucu ngapain ketawa sayangg..." jawabnya.

"Yakan yakan-- au ah!"

"Dih ngambekan kek orang," celetuk Kevin yang membuat Lensi menoyor kepala nya.

"Emang bukan orang malihh!"

"Terus apa dong?" timpal Agler.

"Jelmaan Godzilla!!" pekik Azka sambil tertawa pelan. Azka yang merasa hanya dia yang tertawa pun menoleh pada teman temannya yang hanya memandangnya aneh.

"Yeuu si monyet!" kesalnya mengundang tawa semua orang. Tidak semua sih, hanya yang berada di tenda itu saja.

"BAIKLAH! INILAH PERFOMANCE YANG DITUNGGU TUNGGU! KITA TAMPILKAN BAND PIANIKA DENGAN LAGU BERBAHAGIALAH BERSAMANYA!!"

Pekikan itu sontak membuat mata menoleh ke arah depan. Menampilkan sederetan orang orang yang mereka kenali. Firza dengan Drum nya, Lixel dengan piano nya, Iky dan Ale dengan gitar listriknya sedangkan Karel yang menjadi vokal.

Pantas saja lagunya itu, ternyata mewakilkan perasaannya yang dirundung rasa kecewa, hancur dan pada akhirnya harus mengikhlaskan.

Bahagialah bersamanya

"Semuanya yang telah ku ungkapkan,
takkan pernah aku lupakan,
Terlalu banyak pengorbanan yang ku lakukan untukmu..."

"Semua yang telah ku berikan,
Takkan pernah aku lepaskan,
Telalu banyak kenangan diantara kita berdua..."

"Satu pintaku padamu bahagialah dengan dirinya,
Bila itu terbaik untukmu jangan pernah sesali semua itu..."

"Bahagialah bersamanya,
Raihlah semua,
Sayangi dirinya,
Dan berikan cinta..."

"Biarkan lah aku disini menangis pedih karena luka,
Dan biarkan lah semua terjadi padaku,
Mungkin ini memang terbaik untukmu,
Tuk melepaskan dirimu dihatiku slamanya dalam hidupku..."

"Bahagialah bersamanya raihlah semua,
Sayangi dirinya dan berikan cinta,
Biarkanlah aku disini menangis pedih karena luka..."

"Dan biarkanlah semua terjadi padaku,
Mungkin ini memang terbaik untukmu,
Tuk melepaskan dirimu,
Dihatiku slamanya dalam hidupku..."

"Bahagialah bersamanya raihlah semua,
Sayangi dirinya dan berikan cinta,
Biarkanlah aku disini menangis pedih karena luka..."

"Dan biarkanlah semua terjadi padaku,
Mungkin ini memang terbaik untukmu,
Tuk melepaskan dirimu,
Dihatiku slamanya dalam hidupku..."

Riuh tepuk tangan memekakan pendengaran mereka, Dena sempat menitikan air mata lalu mengusapnya asal, takut Alta mengetahuinya dan malah kembali mendiaminya.

DeLta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang